Seni dan Budaya

Main Sowangan Jadi Hiburan Warga di Musim Kemarau


Warga desa di beberapa wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, memanfaatkan lahan sawah yang tidak ditanami sebagai arena bermain layang-layang sowangan untuk hiburan waktu sore hari di musim kemarau.

Tidak hanya anak-anak, tetapi orang dewasa juga bersuka ria bermain layang-layang sowangan dengan aneka ukuran.

Suasana itu antara lain dapat dijumpai di wilayah desa Jepangrejo, Kamolan dan Desa Pelem, Kecamatan Blora. Kemudian di desa Ngampon dan Jomblang Kecamatan Jepon. 

“Biasa, setiap musim kemarau, kami buat sowangan untuk hiburan,” kata Samsul, salah seorang warga desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Jumat (11/10/2019).

Dipilihnya area terbuka di sawah, agar lebih mudah mendapatkan hembusan angin yang cukup dalam menerbangkan layangan.

“Kami manfaatkan sawah yang tidak ditanami untuk main sowangan agar lebih mudah mendapatkan hembusan angin saat menerbangkan layangan. Biasanya dipanjer (dibiarkan di udara) hingga malam hari,” kata Kusrin, warga dusun Glagahan Desa Jepangrejo.

Layangan sowangan, dibuat dari bahan bambu, kertas minyak dan tali serta bahan lainnya dengan aneka bentuk dan ukuran.

“Dikatakan sowangan, karena ada bahan, janur kelapa dan pita plastik yang dipilih dan dipasang membentang pada ujung layangan. Kemudian berbunyi seperti peluit atau terompet ketika diterpa angina di udara,” kata Sugandi, salah seorang warga desa Kamolan.

Beberapa pembuat sowangan juga memasang lampu hias sehingga tampak indah di udara waktu malam hari.

“Dimainkan sore hingga waktu malam hari, sebab kalau siang panas. Ada yang dibentuk burung dan ikan dengan ukuran besar,” ucapnya.

Untuk membuat satu buah layangan, dibutuhkan keterampilan dan modal untuk membeli kertas minyak aneka warna serta tali.

“Anak-anak di dusun kami sudah biasa buat sowangan sendiri untuk hiburan, bahan bambu tersedia. Tetapi bagi yang tidak bias buat bias pesan dengan iuran untuk membeli kertas, tetapi talinya beli sendiri,” kata Supardi, warga Dusun Glagahan, Desa Jepangrejo.

Ada yang perlu diperhatikan saat mengikat simpul tali, sebab menentukan bagaimana layang-layang sowangan terbang. (Dinkominfo Kab. Blora).




    Berita Terbaru

    Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Blora Minta Guru Semakin Kreatif dan Inovatif
    24 April 2024 Jam 00:58:00

    Bupati Blora H. Arief Rohman secara resmi membuka Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar, Program...

    PENGUMUMAN PENGADAAN CALON DEWAN PENGAWAS PERUMDA AIR MINUM TIRTA AMERTA KABUPATEN BLORA
    23 April 2024 Jam 10:55:00

    Perumda Air Minum Tirta Amerta Kabupaten Blora membuka kesempatan bagi ASN untuk mengisi...

    Kolaborasi, BBWS Bengawan Solo dan DPUPR Blora Atasi Longsoran Sungai di Desa Panolan, Gadon dan Kelurahan Ngelo
    22 April 2024 Jam 18:35:00

    Jajaran Bidang Operasi dan Pemeliharaan (OP) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo...