Berita Terkini

Bupati Djoko Nugroho Pimpin Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi


Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-72 RI di Kabupaten Blora berlangsung khidmat di Alun-Alun Blora, Kamis (17/8/2017). Bupati Blora Djoko Nugroho bertindak sebagai Inspektur Upacara. Setelah pengibaran bendera merah putih sukses dilaksankan oleh Paskibra, Bupati Blora membacakan sambutan tertulis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Berikut sambutan Gubernur Jawa Tengah yang dibacakan oleh Bupati Blora Djoko Nugroho :

Teriring rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdhulillah pada hari ini, tanggal 17 Agustus 2017, kita sebagai bagian dari warga bangsa Indonesia dapat berhikmat melaksanakan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Ke-merdekaan Republik Indonesia yang ke-72 tahun 2017.

Marilah terlebih dahulu kita pekikkan 3 kali salam perjuangan yang sekeras-kerasnya dan penuh semangat. MERDEKA ..! MERDEKA ..! MERDEKA..!

Bapak-Ibu hadirin, seluruh warga Jawa Tengah, dan peserta upacara yang berbahagia,

Hari ini saya diganggu rindu, dan mengingatkan di sebuah kampung tepi kota. Seseorang membuat bendera kecil-kecil dari kertas minyak, merah-putih, lalu merekatnya pada bilah-bilah bambu kemudian memasangnya pada pintu-pintu rumah dan seterusnya dia berlari mengibarkan merah putih mengelilingi kampungnya sembari berpekik “MERDEKA”

Riang pekik MERDEKA begitu membahana di seluruh antero nusantara bahkan dunia. Hari ini rasa nasionalisme dan kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia makin mengemuka dan bergelora di dalam dada. Kita akan selalu ingat kepada mereka yang telah berjuang untuk bangsa ini hingga merdeka. Kita akan selalu terkenang akan semangat juang para pahlawan kusuma bangsa. Dekat sekali. Sedekat jantung kita.

PAHLAWAN adalah mereka yang telah mewakafkan diri untuk INDONESIA MERDEKA. Pahlawan adalah mereka yang telah tulus ikhlas berkorban jiwa raga demi Indonesia yang bersatu dan berdaulat.

Tugas kita, menjaga api semangat juang ke-pahlawanan ini agar terus menyala. Sejak revolusi hingga pasca reformasi, sejak Sukarno sampai Joko Widodo, tidak boleh kita biarkan api ini redup apalagi padam, meski kena angin topan dan badai yang menghantam. Karena ini ke-kuatan dan jatidiri sejati kita sebagai sebuah bangsa pejuang. Bangsa yang tidak pernah gentar dan pantang surut ke belakang meng-hadapi persoalan dan tantangan. Terlampau banyak agenda seremoni, tapi InsyaAllah, agenda ini kita dedikasikan untuk membangun semangat bangsa Indonesia.

Saya ingin momentum hari ini menjadi penumbuh semangat warga, kemudian menjadi kehendak kuat yang akhirnya dibuktikan oleh kerja nyata. Sebab, yang paling penting, bagaimana mengisi kemerdekaan. Para peserta upacara yang berbahagia; Saat ini NKRI yang kita cintai senantiasa tak pernah lekang oleh ancaman dan tantangan. Dalam kemajemukan bangsa kita masih seringkali menjadi pemantik munculnya perpecahan. Dalam kain kebangsaan kita juga kerapkali terkoyak oleh karena ego dan kepentingan sepihak. Pun korupsi dan gratifikasi masih menjadi praktik yang se-ringkali terjadi. Serta masih banyak persoalan kita lainnya.

Betapa sedihnya Bung Karno, Bung Hatta. Betapa menangisnya Jenderal Sudirman, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, ketika melihat masih ada perpecahan di antara kita dan berbagai persoalan lain di negeri ini. Padahal, mereka sudah mewa-riskan masa depan ini pada tangan kita sendiri. Jangan biarkan persaudaraan bangsa kita terciderai dan tercerai berai karena kepentingan sesaat dan kelompok semata. Jangan biarkan kain kebangsaan kembali terkoyak karena warna kita yang berbeda.

Pelangi akan selalu indah karena warnanya yang berbeda. Namun dalam warna yang berbeda itu, MERAH PUTIH harus selalu ada di dalam dada. INI MERDEKAKU, setia mengawal Merah Putih selalu berkibar dengan gagah dilangit dunia. Menjaga NKRI sebagai sebuah harga mati, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa. Mengamalkan UUD 1945 dengan sebaik-baiknya, serta membela Pancasila dari setiap rongrongan yang dihadapi.

Kita semua adalah INDONESIA yang ber-Pancasila. Dan Indonesia adalah bangsa besar, yang akan terus besar dengan persatuan dan saling berangkulan diantara putra-putrinya.

Indonesia adalah bangsa hebat yang terus meng-hebatkan diri dengan karya dan prestasi bersama. MERDEKA KITA adalah bergerak serentak dan bekerja bersama memenuhi panggilan seja-rah dan tugas suci untuk Ibu Pertiwi. Bergotong royong dan ambil peran partisipatif dan kon-tributif menyelesaikan setiap persoalan bangsa ini. Rumangsa melu handarbeni, rumangsa wajib hangrungkebi, mulat sarira hangrasa wani. Dan pada akhirnya bangga sebagai orang Indonesia yang cinta tanah air dan bersatu dalam persau-daraan untuk kejayaan bangsa. Ayo, singsingkan lengan bajumu. Kepalkan tanganmu ke angkasa raya Indone-sia untuk sebuah kerja dan karya nyata, dan saling bergandengan untuk maju.

Niscaya dunia akan tahu siapa Indonesia yang sebenarnya ketika kita kerja bersama. Dunia akan ternganga, betapa hebatnya Indonesia yang me-langkah secara bersama, sayuk rukun saiyeg saeka praya. Dalam kebersamaan pastilah ada kekuatan yang memudahkan. Dalam kebersamaan, selalu yakin ada penyelesaian pada setiap persoalan. Sendiri dalam kerja kita hari ini tidak cukup berarti dibanding bersama dalam karya. Apapun dan seberapapun karya kita akan sangat berarti bagi Ibu Pertiwi. Paling tidak kita sudah berbuat untuk kebaikan, dan jangan hanya diam saja.

Saya berharap, mulai hari ini kita mampu berefleksi, mendorong terobosan agar bangsa kita terbang lebih tinggi, bergerak lebih cepat, melangkah semakin kuat, tidak ketinggalan dari kemajuan bangsa lain di pentas global. Hari ini, saya mengajak masyarakat Jateng untuk saling mengaca, peran apa yang telah diberikan kepada bangsa dan negara.

Selamat berjuang Saudaraku semua, dan selamat berkarya. DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan dan meridhoi setiap usaha luhur kita semua.

Terima kasih atas perhatian dan ke-bersamaan kita.

Seusai upacara, Bupati menyerahkan piagam dan penyematan satya lancana karya satya 20 tahun kepada Kepala Dindagkop UMKM Ir. Maskur dan Ir. Wahyu Agustini Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora.

Kemudian dilanjutkan penyerahan piagam dan penyematan satya lancana karya satya 30 tahun kepada Kepala Inspektorat Daerah Blora Bambang Darmanto SH, MM dan Sekretaris Dinkes Blora Slamet Sucahyo,SH.

Selain itu diselenggarakan pemberian remisi bagi narapida dan anak pidana berdasarkan keputusan dari Kemenkumham Nomor : W13 - 1127.PK.01.01.2017 tentang remisi umum 17 Agustus 2017.

Selanjutnya dilaksanakan pengangkatan dan pemberian SK kepada 19 Kepala Desa terpilih hasil Pilkades.

Acara juga dimeriahkan dengan hiburan drama kolosal oleh Kodim 0721 Blora bertema perjuangan Samin dan Noyo Gimbal dalam mengusir penjajah.
Peserta upacara terdiri dari unsur PNS, TNI-POLRI, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Sedulur Sikep (Pengikut Ajaran Samin Surosentiko), Perguruan Seni Bela Diri, Mahasiswa dan Pelajar. (Dinkominfo Kab. Blora | tg).

    Berita Terbaru

    Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Blora Minta Guru Semakin Kreatif dan Inovatif
    24 April 2024 Jam 00:58:00

    Bupati Blora H. Arief Rohman secara resmi membuka Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar, Program...

    PENGUMUMAN PENGADAAN CALON DEWAN PENGAWAS PERUMDA AIR MINUM TIRTA AMERTA KABUPATEN BLORA
    23 April 2024 Jam 10:55:00

    Perumda Air Minum Tirta Amerta Kabupaten Blora membuka kesempatan bagi ASN untuk mengisi...

    Kolaborasi, BBWS Bengawan Solo dan DPUPR Blora Atasi Longsoran Sungai di Desa Panolan, Gadon dan Kelurahan Ngelo
    22 April 2024 Jam 18:35:00

    Jajaran Bidang Operasi dan Pemeliharaan (OP) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo...