Mahasiswa asing dari 12 negara mengunjungi Kabupaten Blora dalam rangkaian kegiatan Familiarization Tour Mahasiswa Asing yang didukung oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah bersinergi dengan Travel Agency Malaysia dan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Diporabudpar) Kabupaten Blora, Jumat (20/10/2017). Tujuannya untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Blora.
Sebanyak 15 mahasiswa asing yang tergabung dalam international study Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bersama rombongan check in di Hotel Arra Cepu, Kamis (19/10/2017). Malam harinya mereka diajak menikmati sajian kuliner dan kesenian tradisional Blora barongan dalam acara Gala Dinner di Taman 0 Km Pertamina Cepu.
Kedatangan mahasiswa asing itu disambut oleh Aisisten II Setda Blora Slamet Pamuji, SH, M.Hum mewakili Bupati Blora Djoko Nugroho.
Keesokan harinya, Jumat (20/10) para mahasiswa asing itu diajak mengunjungi loko tour di kawasan Perhutani KPH Cepu untuk dikenalkan barang bersejarah berupa loko uap peninggalan Belanda kepada masyarakat Blora dan sekitarnya.
“Saya suka. Itu kereta lama,” kata Moses Isdor Mgunda mahasiwa dari Tanzania yang bisa berbahasa Indonesia.
Selanjutnya oleh biro wisata yang memfasislitasi, para mahasiswa asing itu diajak mengunjungi objek wisata edukasi sumur pengeboran minyak peninggalan Belanda di Desa Ledok Kecamatan Sambong.
Kedatangan mahasiswa asing itu disambut oleh Camat Sambong, Kepala Desa Sambong, Direktur BPE dan perwakilan LMDH Ledok serta Forkopimcam Sambong.
“Tentu saja kami sangat senang atas kedatangan para mahasiswa dari luar negeri di kawasan wisata sumur minyak peninggalan Belanda. Harapannya, karena ada potensi wisata edukasi semakin menarik untuk dikunjungi. Apalagi didukung dengan potesni wisata Kedungpupur,” kata Retno Kusumowati, Camat Sambong.
Hal senada dikatakan oleh Sardi, Kades Ledok. Menurutnya potensi wisata edukasi yang ada di wilayah desanya diharapkan bisa dikunjungi dan bermanfaat bagi warga masyarakat setempat.
“Terimakasih kami ucapkan kepada para mahasiswa luar negeri yang telah datang ke Desa Ledok,” kata Sardi, Kades Ledok.
Untuk menuju lokasi sumur minyak, para mahasiswa asing itu diangkut dengan mengendarai sejumlah mobil jeep dengan pengawalan anggota Polsek Cepu dan Polsek Sambong Polres Blora serta Koramil wilayah setempat.
Ketika sampai di sumur minyak Magung, mereka menerima penjelasan dari Soentoro, salah seorang petugas, tentang sejarah pengeboran minyak di wilayah setempat.
“Ini merupakan sumur minyak pertama di Indonesia yang dieksploitasi oleh Belanda,” jelas Soentoro.
Perjalanan menempuh kawasan hutan jati dilanjutkan melihat aktivitas para penambang minyak di sumur 142 dan sumur 98 yang dikelola oleh Pertamina.
Para mahasiswa asing itu tertarik dan melihat dari dekat proses menimba minyak dari kedalaman sumur 600 meter.
Selain itu, mereka juga melihat dari dekat sumur angguk yang ada di kawasan setempat.
“Bagus, saya suka, sangat berkesan sekali,” kata Kagireneza Alexis Fidele mahasiswa dari Rwanda, Afrika.
Dari kawasan wisata edukasi sumur minyak di desa Ledok, rombongan diajak menuju ke Kampung Samin di Dusun Blimbing Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong.
Mereka diterima oleh Wakil Bupati Blora Arief Rohman dan tokoh Samin Pramugi Prawiro Wijoyo serta sedulur Samin setempat baik pria dan wanita.
Kedatangan mereka juga disambut dengan kesenian kotekan lesung yang dimainkan oleh para wanita Samin Dusun Blimbing, Desa Sambongrejo. Bahkan, sejumlah mahasiswa ikut mencoba bermain kotekan lesung dengan antan (alu) bersama para wanita Samin.
Kemudian para mahasiswa itu dipersilahkan menikmati sajian kuliner tradisional khas masyarakat Samin Sambongrejo.
“Kami mengapresiasi kedatangan para mahasiswa ke Blora. Selamat datang, ini baru sebagian yang bisa ditampilkan Kabupaten Blora. Tentu saja bisa lebih dikenalkan dan dipromosikan melalui agen wisata,” ujar Wabup Arief Rohman.
Hal senada disampaikan oleh Pramugi Prawiro Wijoyo. Setelah memperkenalkan diri, Pramugi menyampaikan suasana dan kehidupan warga Samin setempat seperti bertani dan berternak.
“Beginilah suasana Kampung Adat Samin di sini, semoga berkesan. Saya doakan semoga semuanya sehat dan selamat. Sami seger waras,” ujar Pramugi.
Rabeea Mond Manshor, mahasiswa dari Libya, mengatakan senang di kampung samin. Bahkan minta foto yang ada di kampung samin Sambongrejo dikirim melalui whatsapp.
“Orang Indonesia baik, saya suka. Nanti foto saya dikirim whatsapp saya,” ucapnya sambil tersenyum dan memberi nomor WA kepada salah seorang pewarta.
Ia berkesan karena beberapa kali diajak foto bersama oleh warga Samin Sambongrejo.
Sementara oleh Wakil Bupati Arief Rohman, setelah foto bersama, para mahasiswa asing itu diminta mengunjungi sentra industri kerajian kayu jati di Kecamatan Jepon.
Sejumlah mahasiwa asing itu antara lain dari Vietnam, Perancis, Nigeria, Timor Leste, Rwanda, Uganda, Tanzania, Ethiopia, USA dan Libya. (Dinkominfo Kab. Blora / tg)