Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP, M.Si mengikuti acara peresmian selesainya pembangunan fasilitas Pipa dan Mother Station (semacam stasiun produksi gas alam) Compressed Natural Gas (CNG) dan Kondensat Blora, di Kecamatan Jiken. Tepatnya Jl.Blora - Cepu kilometer 14, Jumat (29/10/2021) pagi.
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang hadir secara virtual, Dewan Komisaris PT Pertamina Gas, Direktur Utama PT Pertamina Gas dan Presiden Direktur PT Pertagas Niaga.
Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, menyambut baik diresmikannya Pipa dan Mother Station CNG & Kondensat yang telah diresmikan di Kecamatan Jiken tersebut
Berharap keberadaan fasilitas gas alam ini bisa ikut menarik peluang investasi industri di Kabupaten Blora.
“Kami sangat senang sekali, terimakasih kepada Pertamina bersama seluruh anak perusahaannya yang telah mewujudkan mimpi kita. Karena memang sudah lama ditunggu untuk lapangan ADK (Alas Dara Kemuning) bisa beroperasi, semoga ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Blora dan bangsa negara," terang Bupati.
Menurutnya, ini menandakan bahwa Blora punya potensi energi gas untuk kepentingan industri.
"Kita berharap gas yang dihasilkan tidak hanya dikirim untuk memenuhi kebutuhan industry ke kota-kota besar, namun juga untuk menarik peluang pendirian industri di Kabupaten Blora yang bisa berdampak pada terbukanya lowongan pekerjaan dan peningkatan ekonomi daerah,” kata Bupati.
Dengan diresmikannya Pipa Gas dan Mother Station CNG di Jiken, menjadi langkah awal untuk pengoptimalan potensi-potensi Migas di Blora kedepan.
"Kedepan juga akan disusun langkah berikutnya untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada di Blora ini, yang utamanya sumber daya Migas yang ada di Blora," terang Bupati
Dijelaskannya, Blora ini potensinya luar biasa sebagai wilayah hutan, dan sejumlah titik potensial seperti di Jiken ini perlu dikembangkan lagi.
Kedepannya, Bupati juga akan mensinergikan BUMN dengan BUMD dalam mengembangkan dan mengelola potensi yang ada di Blora khususnya berkaitan dengan sektor Migas.
"Termasuk dengan BUMD akan kita kerjasamakan, kita ingin sinergi antara BUMN dengan BUMD," terang Bupati.
Terkait hal tersebut, kata Bupati, sedang dalam pembahasan, untuk menjadi mitra Pertamina, ada BUMD yang ada di Jawa Tengah dan BUMD kita untuk bisa berkolaborasi.
Sementara itu, Wiko Migantoro, Direktur Utama Pertagas menyampaikan, pembangunan fasilitas ini dimaksudkan untuk mendukung niaga anak perusahaan Pertagas, PT Pertagas Niaga yang sebelumnya telah mensuplai industri dengan CNG menggunakan sumber gas dari Jawa Timur.
“Dengan suplai gas baru dari ADK, pembangunan fasilitas pipa dan mother station ini bentuk upaya Pertagas menjamin kestabilan suplai energi bagi industri di Jawa,“ jelas Wiko.
Sementara Direktur Utama PT. PGN, M. Haryo Yunianto menjelaskan bahwa Jawa Tengah adalah wilayah yang menjadi salah satu fokus PGN untuk meluaskan ekspansinya dalam pemanfaatan gas bumi.
“Selain menyalurkan gas melalui pipa dari Lapangan Kepodang dan Jambaran Tiung Biru, kami juga tetap melayani market industri non pipa. Alasannya adalah untuk mendukung percepatan pertumbuhan industri dalam waktu singkat, tentunya dengan harga yang kompetitif,“ ungkap Haryo.
Pada kesempatan ini pula Mulyono, Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya karena proyek ini menunjukkan sinergi seluruh afiliasi Pertamina Grup.
“Proyek ini dari mulai hulu hingga hilir dilakukan melalui kolaborasi Pertamina. Meski kondisi di tahun-tahun ini cukup menantang namun Pertamina berhasil menunjukkan komitmennya untuk tetap menuntaskan proyek penting bagi ketahanan suplai energi Indonesia" kata Mulyono.
Aminuddin selaku Presiden Direktur Pertagas Niaga menjelaskan selain produk CNG, produk turunan lain yang dihasilkan adalah kondensat. Produk ini selanjutnya akan menjadi pelarut bagi keperluan industri.
“Permintaan industri akan kebutuhan kondensat pun saat ini cukup tinggi dan kami percaya diri memenuhi keperluan tersebut sehingga kami mengambil peran dalam kemajuan industri nasional,” ucap Aminuddin.
Fasilitas yang dibangun oleh Pertagas tersebut meliputi pembangunan pipa gas sepanjang 4 km dan Mother Station dengan kapasitas 3,5 MMSCFD.
Fasilitas ini nantinya mampu untuk mensuplai kebutuhan gas alam bagi industri di penjuru Pulau Jawa yang wilayahnya belum tersambung pipa gas.
Mother Station ini mengkompresi gas yang bersumber dari PT Pertamina EP Cepu ADK (PEPC ADK) yang berasal dari Lapangan Alas Dara Kemuning (ADK).
Ini juga menandai pemanfaatan perdana gas yang diproduksi dari sumur PEPC ADK yang mulai berproduksi pada November 2021.
Selanjutnya gas yang telah terkompresi ini akan diantarkan menggunakan truk menuju ke konsumen industri. (Tim Dinkominfo/ Prokompim).