Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. melaksanakan kegiatan tanam perdana bibit tanaman porang untuk komoditas ekspor di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Jumat (29/10/2021).
Kegiatan tanam perdana ini dilaksanakan kerjasama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah kerjasama dengan Dapil III Komisi IV DPR RI, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, serta Kelompok Tani Sidomulyo.
Hadir melakukan penanaman porang bersama Bupati, anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil III Jateng, Firman Soebagyo, SE., MH., Kepala BPTP Jawa Tengah, Dr. Ir. Joko Pramono, MP; perwakilan Dinas Pertanian, Camat Tunjungan, dan Kades Sukorejo.
Penanaman dilakukan Bupati dengan menaruh bibit tanaman porang pada lahan demplot percontohan yang sudah disiapkan seluas 1 haktare dan menyiramnya dengan air.
“Alhamdulillah terimakasih Pak Firman Subagyo senior kami di DPR RI dan Kepala BPTP Jawa Tengah yang telah memilih Blora sebagai lokasi pembangunan demplot atau denfarm teknologi budidaya porang dengan benih unggul untuk komoditas ekspor. Ini membanggakan dan semoga bisa berdampak untuk kemajuan sektor hortikultura di Kabupaten Blora,” ucap Bupati Arief.
Bupati berharap adanya denfarm porang di Tunjungan ini bisa menjadi lokasi pembelajaran budidaya porang yang dibimbing langsung dari BPTP Jawa Tengah.
Sehingga seluruh petani porang yang ada di Kabupaten Blora bisa semakin sukses dalam melakukan budi daya.
“Porang dulu dianggap tanaman liar, namun kini nilai ekonominya sangat tinggi dan menembus pasar ekspor. Oleh karena itu, kita ingin nantinya seluruh petani porang yang ada di Blora bisa dibentuk kelompok atau komunitas untuk belajar bersama disini. Apalagi denfarm ini menjadi pusat pengembangan teknologi budidaya porang BPTP Jateng di Kabupaten Blora,” tambah Bupati.
Tidak hanya porang saja, Bupati kedepan juga ingin meningkatkan kerjasama pengembangan potensi pertanian dan peternakan lainnya dengan BPTP Jawa Tengah.
“Beberapa bulan lalu BPTP juga membantu kita tentang teknologi budidaya padi di sawah tadah hujan dengan demplot Desa Prantaan, Kecamatan Bogorejo, dan sekarang porang di Tunjungan. Semoga kedepan juga bisa mengawal pengembangan teknologi peternakan sapi, kopi, cabai dan potensi lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Firman Soebagyo, anggota DPR RI dari Dapil III Jateng termasuk Blora, sangat mendukung program pembangunan sektor pertanian dan peternakan yang digagas Bupati Arief Rohman.
Pihaknya menyatakan kesiapannya untuk mengawal perencanaan kebijakan anggaran dari Pusat.
“Program Pak Bupati untuk pengembangan pertanian dan peternakan di Blora ini banyak dan bagus. Salah satunya porang ini, maka tugas kami akan mendukung anggaran dan pelaksanaannya di Kabupaten Blora,” ucap Firman Subagyo.
Dirinya berharap kelompok tani Sidomulyo yang terlibat dalam penanaman porang di denfarm Desa Sukorejo ini bisa bersungguh-sungguh mengikuti arahan BPTP Jawa Tengah.
“Memang panennya dua tahun lagi, namun di sela-sela tanaman bisa ditumpangsari dengan komoditas tanaman lain yang masa panennya lebih pendek. Kami berharap BPTP bisa meneliti tanaman sela apa yang cocok untuk lahan porang ini sehingga keuntungan jangka pendeknya juga bisa diperoleh,” tambah Firman.
Adapun Kepala BPTP Jawa Tengah, Dr. Ir. Joko Pramono, MP; membenarkan jika masa tanam porang hingga panen membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun.
“Masa tanam porang ini lama namun hasilnya sangat menjanjikan. Memang cocoknya ditanam di bawah tegakan, biasanya disela tanaman jati, atau lahan hutan rakyat. Maka ini akan menjadi riset kami untuk menentukan tanaman sela nya agar bisa dipanen lebih cepat sambil menunggu porangnya jadi,” kata Joko Pramono.
Pihaknya akan mendampingi dari aspek teknologi untuk pengembangan porang di Blora sebagai wujud dukungan terhadap program Bupati dan Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian.
"Semoga denfarm porang ini berhasil dan bisa kita kembangkan lebih luas di Blora,” ucap Joko.
Untuk diketahui, budidaya porang memang belum begitu familiar di Kabupaten Blora. Meski demikian, beberapa waktu lalu menurut Bupati sudah ada satu petani porang dari Jepon yang telah menembus pasar ekspor.
Sehingga komoditas ini akan terus dikembangkan dengan dukungan BPTP Jawa Tengah. (Tim Dinkominfo/ Prokompim).