Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST, MM melakukan peresmian dan serah terima sarana prasarana program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kabupaten Blora tahun anggaran 2021, bertempat di Kelurahan Tegalgunung, Kec. Blora, Kamis (16/12/2021).
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Cakra Nagara, Kepala Bappeda Blora, Kepala Dinrumkimhub Blora, pihak yang mewakili Arwani Thomafi Anggota Komisi V DPR RI, Camat Blora dan Lurah Tegalgunung, Ascot mandiri Program Kotaku Lilik Trilaksono, hadir dalam kegiatan peresmian dan serah terima tersebut.
Wabup mengapresiasi adanya program itu karena sangat membantu pemerintah dan masyarakat. Terlebih, di masa pandemi ini pemerintah harus melakukan refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19.
“Karena pandemi, kami melalukan refocusing, tetapi pembangunan harus tetap kami lakukan salah satunya dengan program kotaku. Ini sangat membantu kami untuk membangun kelurahan-kelurahan yang ada di Kab. Blora,” terang Wabup.
Dijelaskannya, hadirnya program ini juga disambut positif oleh masyarakat. Maka kemudian pihaknya juga berharap agar program Kotaku ini dapat berkelanjutan.
“Masyarakat juga senang sekali terbantu dengan adanya program ini, membantu untuk mengurangi kekumuhan yang ada di wilayah perkotaan,” imbuhnya.
Wabup menjelaskan bahwa di Kabupaten Blora terdapat 24 kelurahan, dan yang telah mendapatkan program tersebut baru 7 sehingga masih banyak kelurahan yang perlu untuk mendapatkan sentuhan.
Pihaknya pun menyampaikan aspirasinya kepada pihak yang mewakili Anggota DPR RI Arwani Thomafi dan Kepala BPPW Jateng agar program Kotaku di Kab. Blora dapat berkelanjutan.
“Jadi Pak tolong disampaikan kepada Gus Arwani bahwa untuk program Kotaku ini tetap harus berkelanjutan di tahun 2022 untuk Kabupaten Blora,” harap Wabup.
Kepada Kepala BPPW, Wabup berharap agar ada kesinambungan di 2022 sehingga benar-benar bisa didapatkan.
"Kami siap nanti harus seperti apa, yang terpenting masyarakat kami bisa menerima manfaatnya,” imbuhnya.
Wabup berpesan kepada masyarakat, dengan adanya sarana dan prasarana yang telah diberikan ini dapat dijaga dan dimanfaatkan dengan baik.
“Semoga sarana dan prasarana untuk wilayah ini bisa sangat bermanfaat, dan ruang terbuka ini bisa menjadikan warga sini berdaya saing, bisa melakukan hal yang baik untuk lingkungan,” pesannya.
Pada kesempatan itu, Kepala BPPW Jateng menjelaskan bahwa adanya kegiatan-kegiatan dari Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui BPPW Jateng, salah satunya adalah bertujuan untuk mengurangi kawasan kumuh.
“Kita berupaya kawasan kumuh ini semakin lama semakin mengecil, Alhamdulillah daerah Asem Kembar ( di Tegalgunung) ini saya melihat saat ini tempat yang begitu indah,” ucapnya.
Disampaikannya, ada beberapa kegiatan Kotaku, yakni cash for work dan lain lainnya yang merupakan kegiatan kolaborasi, didukung dan didanai pemerintah pusat untuk Blora.
“Kemudian ada beberapa terkait dengan penataan kawasan dan pembangunannya, yang pertama kegiatan Kotaku Reguler. Adapun Kotaku reguler ini ada di dua tempat yaitu di Kelurahan Tegalgunung dan Sonoerjo,” terang Cakra.
Selanjutnya adalah padat karya (cash for work) yang ada di 7 kelurahan dengan nilai masing-masing Rp300 jutaan.
"Jadi padat karya ini difokuskan untuk pemeliharaan masyarakat dapat memaksimalkan manfaat dari yang sudah dibangun,” lanjutnya.
Sementara itu Lilik Trilaksono merinci bahwa 7 kelurahan yang menerima program cash for work adalah Kelurahan Mlangsen, Jetis, Tambahrejo, Bangkle, Karangboyo, Ngroto, Ngelo.
“Ada 4 kelurahan yang ada di kecamatan Blora, dan 3 kelurahan di Kecamatan Cepu. Kegiatan-kegiatan tersebut sudah dilaksanakan dan pada tanggal 22 dan 23 November kemarin sudah dilakukan sertifikasi oleh satker pelaksanaan prasarana permukiman,” paparnya.
“Ada beberapa masukan dan temuan dari tim satker dan pada hari ini sudah kita tindak lanjuti semua,”lanjutnya.
Kemudian, juga bantuan pemerintah untuk masyarakat reguler, yang diterimakan kepada dua kelurahan yakni Sonorejo dan Tegalgunung.
“Kegiatan itu sudah dilakukan, 100% kegiatan fisik dan laporan keuangannya 100% dan pada 13 Desember kemarin sudah dilakukan sertifikasi terkait kegiatan tersebut,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Wabup turut melakukan peresmian dan juga menyerahkan sarana prasarana secara simbolis berupa gerobak sampah kepada kelompok pemelihara dan pemanfaat di kelurahan Tegalgunung. (Dinkominfo/Prokompim).