Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia Kabupaten Blora menggelar ujian kenaikan tingkat (UKT) Geup (IX - III) periode terakhir tahun 2021 di GOR Mustika Blora, Minggu (19/12/2021).
Ketua Pengurus Cabang Taekwondo Blora, Dadang Kun Septianto S.Farm, Apt., mengatakan penyelengaraan UKT kali ini merupakan sejarah karena dihadiri langsung Bupati Blora H. Arief Rohman,S.IP., M.Si., Kepala Dinporabudpar Blora Drs. Kunto Aji, Ketua KONI Blora Hery Sutiyono, dan Supriedi Anggota DPRD Blora serta perwakilan dari Pengurus Taekwondo Jateng, Master Andreas Sugianto.
“Ujian Kenaikan Tingkat ini merupakan sejarah, karena dihadiri langsung oleh Bupati Blora,” ucapnya dalam sambutan pembukaan UKT Taekwondo.
Dadang menyebut baru-baru ini, Bupati Blora yang akrab disapa Mas Arief ini menerima “Dan Kehormatan” Sabuk Hitam dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI).
Penyerahannya dilakukan pada Sabtu (4/12/2021) di convention hall Terminal Tirtonadi, Solo, bersamaan dengan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Taekwondo se Provinsi Jawa Tengah.
Dengan demikian, lanjut Dadang, maka Bupati Blora sudah menjadi keluarga besar Taekwondo di Kabupaten Blora.
“Oleh karena itu kita mohon petunjuk, bimbingan dan arahan dari Bapak Bupati Blora supaya Taekwondo di Blora semakin jaya dan juara,” kata Dadang.
Dirinya juga berharap Taekwondo Blora bisa masuk Pondok Pesantren dan menjadi pilihan ekstrakurikuler di sekolah baik SD,SMP, SMA se kabupaten Blora.
"Harapannya Taekwondo Blora masuk Pondok Pesantren. Alhamdulillah Pak Bupati siap bila masuk pondok pesantren. Selain kami berharap bisa menjadi pilihan ekstrakurikuler disekolah SD, SMP, SMA se Kabupaten Blora. Kedepan selain menjadi tuan rumah Ujian Kenaikan Tingkat se Jateng, jika pandemi sudah normal, akan menggelar event BUPATI CUP Championship pemula dan prestasi," terang Dadang.
Dijelaskannya, UKT diikuti 154 atlet Taekwondo dari berbagai kelas dan umum. Para peserta UKT 2021 periode terakhir terdiri Sabuk kuning 50, Sabuk kuning strip 67, Sabuk hijau 4 peserta.
Kemudian sabuk hijau strip 21, Sabuk biru 5, Sabuk biru strip 4, Sabuk merah 3 Sabuk biru strip.
Sedangkan penguji dari Pengurus Taekwondo Indonesia (TI) Provinsi Jawa Tengah, Master Andreas Sugianto.
Menurut Dadang diselenggarakannya ujian kenaikan sabuk tersebut, sebagai sarana mengevaluasi sejauh mana penguasaan materi latihan bagi para Taekwondoin.
“Pada saat mereka bisa melewati tantangan, mereka akan mendapatkan pengakuan atas kemampuannya yang disimbolkan dengan sabuk warna mereka" ucapnya.
Dadang menjelaskan, dalam taekwondo juga dikenal tingkatan - tingkatan. Untuk dapat mencapai sebuah tingkatan, atlet Taekwondo harus berlatih keras dan melalui ujian yang dilaksanakan.
Di era keterbukaan ini, sebagai pengurus baru, pihaknya menerima semua masukan dari pelatih, atlet, dan orang tua wali demi kemajuan Taekwondo Blora.
"Mari kita bersama memasyarakatkan olahraga taekwondo dengan slogan "jangan ada dusta diantara kita" taekwondo Blora Jaya, Taekwondo Blora Juara. Pastinya akan ada semangat baru," tegasnya.
Adapun pelaksanaan UKT kali ini, peserta ujian diuji kemampuan tentang pengetahuan dan kemampuan teknik mereka mengenai taekwondo dihadapan empat penguji.
"Dengan adanya UKT, selain ajang evaluasi kemampuan taekwondoin, juga dasar bagi kami melakukan pembinaan kedepannya sekaligus sesarengan berolahraga," ujarnya.
Ada pembeda pada UKT kali ini, yakni ditampilkannya demonstrasi ketangkasan taekwondoin.
Pada kesempatan itu, Bupati Blora H. Arief Rohman, diminta untuk praktik memukul potongan papan kayu dengan tangan kosong. Sekali pukulan, langsung pecah dan patah.
“Kami berharap, ketangkasan yang didemonstrasikan para taekwondoin bisa ikut ditampilkan pada acara tingkat kabupaten Blora, seperti peringatan Hari Jadi Blora dan lainnya Pak Bupati juga tadi mensupport dengan praktik langsung memukul papan dengan tangan kosong, luar biasa, sekali pukul langsung pecah dan patah,” kata Dadang.
Selain itu, bupati juga memasangkan sabuk hitam dan menyerahkan sertifikat Dan 1 serta Dan 2 tukkiwon kepada Sabeum (instruktur) Juwanto dan Sabeum Soleh.
Pada kesempatan itu Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si berharap agar Taekwondo bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Semoga kedepan bisa menghasilkan atlet-atlet. Dan ini kegiatan yang positif, khususnya untuk anak-anak sekolah. Jadi kalau ikut Taekwondo, bisa lepas dari dampak-dampak negatif. Harapannya pula, nanti juga bisa masuk di sekolah,” kata Bupati Blora.
Menurut Bupati, Taekwondo merupakan salah satu jenis olahraga beladiri yang populer di dunia dan menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.
Sehingga pihaknya akan mendukung pengembangan olahraga ini agar semakin dikenal tanpa mengesampingkan olahraga beladiri lainnya.
“Kebetulan anak saya dan keponakan juga ikut taekwondo. InshaAllah Blora siap untuk terus mengasah bakat-bakat taekwondo muda Indonesia," terangnya.
Bupati juga menyebut salah satu taekowondoin yang ikut demontrasi pada UKT kali ini adalah alumni pondok pesantren, asli Jepon yang sudah melalang buana. Ia adalah Mukhlisin.
“Dengan mengucap Bismilahirohmanirohim, UKT tingkat Kabupaten ini kami nyatakan dibuka. Terus bersemangat dalam rangka mengejar prestasi untuk Kabupaten Blora,” kata Bupati Blora.
Sementara itu ketua KONI Blora Hery Sutiyono, mengatakan perkembangan Taekwondo di Blora cukup bagus.
“Perkembangannya cukup bagus, saya berharap bisa mengembangkan di 10 kecamatan, sementara ini sudah 9 kecamatan, tinggal satu lagi. Nanti kita adakan Porkab, itu minimal 10 kecamatan,” ucapnya. (Tim Dinkominfo Blora).