Pemeriksaan swab antigen pada sejumlah santri yang juga pelajar di SMP Insan Gemilang Plus, Pondok Pesantren Insan Gemilang Blora, menunjukan hasil positif.
Hasil tersebut diketahui usai Dinas Kesehatan Kabupaten Blora melakukan tracing dengan tes swab antigen pada Jumat (4/2/2022) kepada 84 sampel, setelah sebelumnya 1 orang pelajar yang juga santri di pondok tersebut terkonfirmasi positif.
Berdasarkan pemeriksaan pada 84 sampel tersebut, ditemukan sebanyak 27 sampel dengan hasil swab positif antigen sehingga saat ini terdapat 28 orang yang positif di pondok pesantren tersebut.
Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP, M.Si langsung meninjau Asrama Pondok Pesantren Insan Gemilang, yang terletak di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kab. Blora, pada Jumat (4/2/2022).
Bupati, didampingi Wakil Bupati Blora, dan Kapolres Blora, datang untuk mengecek dan memastikan penanganan kasus berjalan dengan baik, sekaligus untuk memberikan arahan kepada pihak pondok pesantren.
Setibanya di halaman pondok pesantren, Bupati beserta rombongan langsung disambut Kepala Sekolah SMP Insan Gemilang Plus, Emi Sofiya, dengan tetap menjaga jarak dan protokol kesehatan. Bupati dan Kepala Sekolah kemudian berdialog.
“Anak-anak yang terkonfirmasi ini nanti tolong dilakukan isolasi secara terpusat, kalau disini nanti bisa terkontrol dengan baik dan bisa mengurangi resiko penularan lagi, disini nanti dari pihak kesehatan juga akan mendampingi, termasuk juga pemberian vitamin dan asupan gizi yang cukup,” ungkap Bupati.
Bupati kemudian meminta kepada jajarannya untuk segera menindaklanjuti adanya temuan swab antigen dengan hasil positif tersebut.
Sekaligus meminta agar pelaksanaan isolasi dapat dilakukan dengan baik.
Rencananya, Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksaan RT-PCR pada Sabtu (5/2/2022) besok kepada para santri yang positif swab antigen tersebut.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST, MM meminta kepada pihak pondok pesantren untuk intens berkomunikasi dengan para orang tua dari para santri yang terkonfirmasi. Sekaligus untuk meyakinkan mereka agar tidak khawatir.
“Anak-anak kalau bisa isolasi disini aja agar mereka bisa merasa nyaman dan karena suasana lingkungan disini sudah terbiasa,” terangnya.
“Orang tua juga perlu disampaikan agar tidak khawatir, karena anak-anak disini akan dijaga dengan baik, nanti ada pihak dari Puskesmas, kesehatan, yang memantau disini,” lanjutnya.
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Joko Budi Heri Santoso, menjelaskan terkait penularan Covid-19 yang terjadi di pondok pesantren tersebut.
“Adanya swab antigen ini sebagai tindak lanjut kasus anak yang sebelumnya panas batuk pilek dan diperiksakan oleh keluarga, PCR mandiri, dan dari hasil menunjukan positif,” terangnya.
Lanjutnya, sesuai dengan SOP melakukan tracing kontak sekitarnya, anak tersebut ada di pondok pesantren, sehingga tim dari surveillans melakukan testing sekitarnya.
Dengan hasil 27 positif antigen dan untuk yang negatif diizinkan pulang dan menaati prokes. Puskesmas setempat akan memantau, untuk yang positif sementara di isolasi terpusat, kalau memungkinkan di Pondok tidak masalah yang penting nanti bisa memenuhi syarat.
“Besok pagi yang positif antigen akan dilakukan swab PCR untuk penegakan diagnosa,” tambahnya.
Selain itu, sebagai langkah antisipatif terhadap covid-19 varian omicron, maka bila diperlukan sampel spesimen tersebut akan dikirim untuk dicek.
“Doa kita tidak banyak yang positif, meski demikian karena kita tetap antisipasi varian omicron, kalau ada resiko itu, kami juga akan kirim spesimennya ke Semarang,” imbuhnya.
Joko menjelaskan, bahwa mereka yang terpapar tersebut tidak merasakan gejala atau gejala ringan. Pasalnya vaksinasi telah dilakukan kepada mereka hingga dosis kedua.
“Mereka sudah vaksinasi dosis kedua, maka rata-rata walaupun positif mereka tidak merasa bergejala, karena ini manfaat vaksinasi juga," jelasnya.
Emi merinci, bahwa yang terpapar Covid-19 tersebut merupakan pelajar dan pendamping asrama. Sehingga total ada 28 kasus positif di pondok pesantren tersebut.
“Hari ini 25 siswa dan 2 pendamping asrama yang hasilnya positif, dan 1 siswa yang sebelumnya positif lebih awal,” ucapnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Camat Blora, Forkopimcam Blora, jajaran BPBD dan Puskesmas Blora. Kemudian pada kesempatan yang sama petugas BPBD Blora melakukan penyemprotan desinfektan di area Pondok Pesantren. (Tim Dinkominfo/Prokompim).