Pementasan wayang kulit rutinan setiap sebulan sekali yang dahulu digelar setiap malam Jumat Pon di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, kini bakal dilaksanakan dan digelar kembali.
Hanya, untuk hari pementasan ada perubahan. Jika semula setiap malam Jumat Pon, pementasan wayang kulit dengan menampilkan dalang- dalang lokal Blora, akan dihelat setiap malam Sabtu Pon.
Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., mempersilahkan agar Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Blora bisa mengatur jadwal pementasan wayang kulit dengan menampilkan dalang- dalang lokal Blora.
Menurut Bupati, kegiatan tersebut menurutnya untuk melestarikan seni budaya tradisional sekaligus regenerasi seniman di Kabupaten Blora. Untuk itu harus terus didukung dan dilanjutkan pentas wayang kulit yang beberapa waktu lalu sempat terhenti karena ada pandemi.
"Hanya saja, kalau dahulu setiap malam Jumat Pon. Kini mulai bulan Agustus 2022 ini nanti akan kita awali pada malam Sabtu Pon, dan berlanjut di bulan bulan selanjutnya setiap malam Sabtu Pon," ucap Bupati Arief saat menghadiri pentas wayang kulit 1 Muharram 1444 H di Kelurahan Mlangsen, Sabtu (30/7/2022) malam.
Dikemukakan Bupati Arief, Blora memiliki potensi seniman dalang muda yang banyak. Termasuk para sinden-sinden muda, hingga pengrawit. Sehingga Pemkab harus hadir memberikan ruang untuk pementasan.
"Seperti halnya Ki Nuryanto dari Desa Purwosari, selain mendalang juga punya sanggar Cahyo Sumirat yang mendidik puluhan dalang cilik. Termasuk putra bungsunya, adik Sawung yang tampil membuka pentas malam ini. Jika mereka kita beri ruang untuk tampil dan berekspresi, tentunya kedepan bakatnya akan berkembang baik," ujar Bupati.
Bupati yang akrab disapa Mas Arief itu merasa senang dan bangga karena setelah dua tahun pandemi akhirnya pentas wayang kulit bisa dilaksanakan kembali.
"Selain rutinan setiap malam Sabtu Pon, nanti saat Hari Jadi Blora bulan Desember mendatang juga akan kita gelar pentas wayang kulit, serta sejumlah kesenian tradisional lainnya seperti barongan, tayub, dll. Monggo kita terus nguri uri pertunjukan kesenian daerah," pungkas Bupati.
Sementara itu, Ki Nuryanto, dalang yang memainkan lakon Pandawa Krida merasa senang karena pentas wayang kulit akan kembali digelar secara rutin di Pendopo Kabupaten.
"Matur nuwun Pak Arief, Pak Bupati Blora atas dukungannya para teman teman seniman. Sampun kangen pentas di Pendopo. Alhamdulillah dapat jadwal setiap malam Sabtu Pon. Nanti akan segera kita bahas dengan teman teman PEPADI Kabupaten Blora," ungkapnya.
Adapun pentas wayang kulit 1 Muharram 1444 H di Kelurahan Mlangsen Blora juga merupakan agenda tahunan untuk memperingati Tahun Baru Islam sekaligus Tahun Baru Jawa. Sempat terhenti dua tahun, akhirnya semalam dapat digelar kembali.
Bupati yang hadir dengan menggunakan jaket hijau bergambar motif Gus Dur ini, juga sempat naik panggung beradu peran dengan dagelan Jolang. Serta menyanyi atau nembang lagi Pepeling (Pengingat). (DINKOMINFO BLORA/ Prokompim).