Pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kompetensi secara intensif dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinnaker) Kabupaten Blora.
Kepala Dinas Perinnaker Blora Endro Budi Darmawan, SE., M.Si., melalui Plt. Kepala UPTD BLK Dinperinnaker Blora Dwi Hanto Bagus Sulistyono, ST menjelaskan untuk tahap ketiga di tahun 2023, BLK Blora membuka empat kelas kejuruan yakni tata boga (pembuatan roti), bordir, batik dan salon kecantikan.
Pihaknya menyampaikan tujuan pelatihan yaitu untuk meningkatkan keterampilan bagi para peserta dalam bidang kejuruan masing-masing, sehingga para peserta mendapat ilmu dalam bidang yang diikuti.
“Melalui pelatihan ini nantinya mereka bisa mendapat dan menciptakan pekerjaan yang layak dengan bekal yang telah diterima selama pelatihan,” katanya, di Blora, Rabu (2/8/2023).
Jumlah peserta sebanyak masing-masing kelas kejuruan 16 orang, pelaksanaan dimulai 10 Juli 2023. Peserta wajib masuk setiap hari Senin sampai dengan Sabtu. Sedangkan tempat pelatihan di BLK Blora. Pelatihan mel;ibatkan
Untuk kelas tata boga (pembuatan roti) selesai 3 Agustus 2023. Sedangkan tiga kelas lainnya selesai 25 Agustus 2023.
“Para peserta nanti bisa ikut uji kompetensi, untuk kelas tata boga rencana 8 Agustus 2023, sedangkan kelas batik, boga, salon dan bordir masih pengajuan,” tambahnya.
Pelatihan itu semua sudah dibiayai oleh pemerintah melalui APBN 2023, bahkan mendapatkan jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan.
Selain melaksanakan pelatihan di BLK Blora, pelatihan juga dilaksanakan di sejumlah desa, yaitu pelatihan menjahit di desa Sembongin dan pelatihan mekanik sepeda motor di desa Bacem Kecamatan Banjarejo. Kemudian, di desa Punggursugih Kecamatan Ngawen digelar pelatihan batik. Hanya saja pelatihan itu dilaksanakan menggunakan anggaran APBD Kabupaten Blora 2023.
Sementara itu pendidikan fisik, mental dan disiplin (FMD) juga diberikan bagi peserta pendidikan dan pelatihan (diklat) kerja berbasis kompetensi.
Hal itu tampak setiap apel pagi bagi peserta pelatihan di halaman BLK Blora. Pendidikan fisik, mental dan disiplin dipandu oleh instruktur dari TNI Kodim 0721/Blora.
Tidak hanya saat apel, namun hingga soft skill juga harus ada materi semangat dan jiwa nasionalisme untuk menangkal paham radikalisme yang diduga bisa masuk dalam lembaga dan pelatihan yang digelar.
Kepala Dinas Perinnaker Blora, Endro Budi Darmawan, SE., M.Si., melalui Plt. Kepala UPTD BLK Dinperinnaker Blora Dwi Hanto Bagus Sulistyono, ST membenarkan bahwa peserta pendidikan dan pelatihan kerja yang telah lolos seleksi dibekali dengan pendidikan fisik, mental dan disiplin.
“Benar, pendidikan dan pelatihan wajib dimasukkan jiwa dan semangat nasionalisme. Tidak hanya yel-yel, mulai dari apel pagi hingga soft skill juga harus ada materi nasionalisme,” katanya.
Semua itu dilakukan, kata Dwi Hanto, untuk mendidik kedisiplinan dan semangat nasionalisme bagi peserta pelatihan kerja.
Oleh instruktur TNI dari Kodim 0721/Blora, peserta dibekali materi seperti pelatihan penghormatan, tata cara apel, dan berpakaian yang rapi serta olah raga. Meski demikian, susasan kekeluargaan dan keceriaan membersamai mereka dengan instruktur.
Sementara itu, Serka Sugianto, mengatakan, peserta diklat di BLK Blora diajak untuk bersikap disiplin. Sebab dengan disiplin akan menjadi modal dasar berkarya untuk meraih sukses.
“Saya minta semua harus disiplin. Berpakaian yang rapi, memahami tata cara apel dan bagi yang pria agar cukur rambut biar rapi,” tegasnya. (DINKOMINFO BLORA).