Mengunjungi dan menjenguk orang yang sedang sakit merupakan kewajiban setiap muslim, terutama orang yang memiliki hubungan dengan dirinya, seperti kerabat dekat, tetangga, saudara maupun teman dan bahkan rekan sejawat.
Hal tersebutlah yang dilakukan
Pengurus Paguyuban Bhakti Praja (perkumpulan purna tugas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah/DPRD) Kabupaten Blora sebagai bentuk nyata solidaritas dan kepedulian.
“Kami melakukan silaturahmi dan mengunjungi rekan anggota Bhakti Praja yang sedang sakit dan beristirahat di Rumah Sakit Surabaya, beliau adalah Bapak Singgih Hartono,” kata HM Kusnanto, selaku Koordinator pengurus Paguyuban Bhakti Praja di acara itu, Kamis (26/9/2024).
Menurutnya, menjenguk orang merupakan perbuatan mulia yang memiliki banyak manfaat dan pahala.
Di antaranya, Memperkuat hubungan silaturahmi. Mendekatkan diri kepada Allah. Mendapatkan doa ampunan dari para malaikat. Mendapatkan rahmat dari Allah.
Kemudian, dipercaya akan dibuatkan rumah di surga. Mendapatkan jaminan kebaikan dari Allah.
HM.Kusnanto mengungkapkan kegiatan yang dilakukan merupakan langkah positif yang harus kita lestarikan dan tingkat mantabkan untuk membangun kerukunan dan kekeluargaan dalam keluarga besar Paguyuban Bhakti Praja Kabupaten Blora.
Disampaikan, menjenguk orang sakit itu merupakan bentuk pendorong semangat untuk sembuh, baik dengan doa dan kata-kata afirmasi positif agar lekas sembuh dan bisa beraktivitas lagi seperti sedia kala.
“Disamping itu dengan melakukan kegiatan silaturahmi kita dapat bernostalgia mengingat kembali kenangan indah masa lalu yang penuh canda ria dan dinamika. Bahkan kita bisa kembali menikmati wisata kuliner dan melakukan curahan hati tentang kesehatan dan keimanan,” kata HM Kusnanto yang juga mantan Ketua DPRD Blora.
Dialog di Perjalanan
Sementara dalam perjalan dari Blora ke Surabaya, KH. Moch Shodiq Abdul Hayyi yang dulu dikenal salah satu anggota dewan yang religius dan suka mengingatkan kepada sesama anggota dewan bercerita tentang budaya Jawa yang adi luhung saat ini sudah kehilangan rohnya.
“Kita perlu melestarikan dan merevitalisasi kembali budaya jawa yang penuh pitutur luhur.Karena banyak generasi alpha sekarang ini sudah jarang mengenal unggah ungguh, etika sopan satun dan budi pekerti,’ tuturnya.
“Memang saatnya kita harus hati-hati dan waspada serta siap membentengi diri berbagai pengaruh negatif budaya dari luar negeri,” sambung Budi Suryono, pengurus paguyuban Bhakti Praja Kabupaten Blora.
Sehingga sudah tepat kalau pemerintah daerah saat ini mencanangkan program sekolah sambil mengaji.
Masih dalam suasana perjalanan, komentar percakapan lain, diungkapan yang Sri Handayani.
Ia mengusulkan sekali waktu kita ramai-ramai mengadakan wisata religi yang bisa menambah spirit kebahagian dan keimanan kita.
Demikian pula pendapat dari Sarjono, Ia sangat berharap semoga Paguyuban Bhakti Praja bisa memberi kontribusi positif kepada Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangun dan memberikan pelayanan masyarakat.
Satu hal yang patut dicatat dalam perjalanan baik waktu berangkat maupun pulang tidak ada pembicaraan yang menyangkut politik praktis.
Mereka hanya sangat berharap semoga pesta demokrasi pemilihan Calon Bupati dan calon wakil Bupati yang akan di gelar besuk pada 27 November 2024 bisa berjalan lancar, tertib, aman, damai, jurdil dan bermartabat.
Setiba di Rumah Sakit Surabaya
suasananya berlangsung dengan penuh K5 : Kehangatan, Kekeluargaan, kebersamaan, kesetyakawanan dan Keimanan dengan teriring doa semoga segera sembuh dan kembali berkaya nyata bersama keluarga di Bumi Blora Mustika.
Peserta yang mengikuti agenda tersebut adalah HM Kusnanto mantan Ketua DPRD beserta istri, Sri Handayani mantan wakil ketua DPRD, Tutik Muryo matan Wakil ketua DPRD, KH.Moch. Shodiq Abdul Hayyi,Letkol Purnawiran Suprapto,Sarjono, Soeharso,Endang, Budi Suryono, Goni, Bambang Sulistya dan Sri Puji Rahayu. (Tim)