Ketua Daerah Bhayangkari Jawa Tengah Santy Condro Kirono didampingi istri Kapolres Blora Puteri Saptono meresmikan bedah rumah milik Supiyah (55) di Kelurahan Karangjati Kabupaten Blora, Jawa Tengah Rabu (10/10/2018).
Rumah itu dibangun dalam program bhakti sosial bedah rumah yang dilaksanakan oleh Polres Blora.
“Kegiatan Bhakti sosial dari Polres Blora ini sangatlah bagus, membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Semoga program ini dapat berjalan, berkesinambungan guna menumbuhkan citra Polri dan Bhayangkari dekat dengan masyarakat. Serta sebagai wujud amal ibadah kita dengan peduli sesama,” ujar Istri Kapolda Jateng Santy Condro Kirono.
Dikatakannya, selain tugas pokok Polri yakni pemelihara dan pengayom Kantibmas, Polri diharapkan memiliki rasa kepedulian kepada masyarakat yang tidak mampu dengan diwujudkan dengan kegiatan Bakti Sosial.
Istri Kapolda Jateng Santi Condro Kirono, selain menyerahkan kunci juga menyerahkan sebuah kursi roda dan sejumlah santunan untuk tambahan biaya berobat Supiyah yang diterima oleh Wahyu, anaknya.
Pada kesempatan yang sama Kapolres Blora AKBP Saptono dalam sambutannya mengatakan kegiatan bedah rumah ini murni dari Polres Blora untuk masyarakat. Yakni, dengan menyisihkan secara ikhlas suka rela dari sebagaian gaji dan juga tenaga bergiliran membantu renovasi rumah Supiyah.
“Pengerjaan bedah rumah ini gotong royong masyarakat dengan polisi bahu membahu selama 7 hari menyelesaikan pengerjaan rumah warga milik Ibu Supiyah yang bisa dikatakan sudah tidak layak huni ini,” ujarnya.
Pemberian bantuan dalam pengerjaan bedah rumah yang telah dilakukan, kata Kapolres Sptono, dapat digunakan sebaik-baiknya dan dirawat.
“Semoga menjadi bermanfaat dan dirawat dengan baik rumah yang sudah menjadi bagus ini,” tandasnya.
Sementara itu impian Supiyah (55), warga Jln. Camar IV no. 16 RT.06/RW.05 Perumnas Kelurahan Karangjati, Blora untuk menempati rumah layak huni bisa terwujud.
Rumahnya yang dahulu reot, tidak terurus dan bahkan akan roboh itu saat ini sudah menjadi bagus dan kokoh. Dinding rumh yang sebelumnya retak-retak dan atap rumah yang banyak lubangnya jika musim hujan bocor, kini sudah direnovasi menjadi bagus. Perabotan rumahnya pun kini telah diganti dengan perabotan yang baru.
Sebelumnya, sepeninggal suaminya kehidupan Supiyah sangatlah kurang beruntung. Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya, wanita yang menjanda selama bertahun-tahun ini mengidap depresi dan sakit kanker otak sehingga tubuhnya lumpuh tidak bisa apa-apa bahkan berkomunikasipun susah.
Hidupnya bergantung hidup kepada anaknya bernama Wahyu yang bekerja sebagai buruh tambal ban di area Blok T Blora. Jangankan untuk berobat, untuk makan sehari-hari saja Supiyah masih dibantu oleh tetangga sekitar yang merasa iba.
"Rumah saya mulai rusak sejak 5 tahun lalu, kemudian pak Polisi datang dan terus membantu membangun rumah saya," ujar Wahyu, anak Supiyah. (Dinkominfo Kab. Blora).