Kontingen Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, mengakhiri kiprahnya di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng XV 2018 dengan menempati peringkat 11 dalam pengumpulan medali akhir.
Rangking tersebut meningkat satu tingkat dibanding Porprov sebelumnya di Banyumas yang berada di peringkat 12. Namun, hasil yang dicapai di Porprov 2018 tidak sesuai target. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebelumnya menargetkan kontingen Blora bisa masuk peringkat 10 besar dengan meraih minimal 25 medali emas.
‘’Kami mohon maaf karena target tidak tercapai. Para atlet, pelatih dan offisial sudah berupaya semaksimal mungkin meraih prestasi di Porprov,’’ ujar Ketua KONI Blora, Hery Sutiyono, Kamis (24/10/2018).
Di Porprov yang berakhir, Rabu (24/10/2018) kontingen Blora mengumpulkan 17 keping emas, 20 perak dan 31 perunggu. Sedangkan di Porprov 2013 di Banyumas, Blora memperoleh 16 medali emas, 11 perak dan 16 perunggu.
‘’Dari sisi kualitas maupun kuantitas, hasil yang didapat kontingen Blora di Porprov kali ini lebih baik dibanding Porprov sebelumnya,’’ tandas Ketua Kontingen Blora di Porprov 2018, H Setiyono.
Ketua KONI Blora, Hery Sutiyono, menambahkan, Porprov 2018 yang diikuti 35 kabupaten dan kota di Jateng menyuguhkan persaingan sengit antaratlet untuk meraih medali. Hasilnya, di Porprov yang berlangsung 19-25 Oktober itu, distribusi perolehan medali cukup merata diraih setiap kontingen.
‘’Di beberapa cabang olahraga yang tadinya tidak meraih medali, sekarang bisa mendapat medali,’’ ungkapnya.
Blora, kata Hery Sutiyono, yang sebelumnya mendominasi di dua cabang olahraga yakni atletik dan dayung, kali ini hanya atletik yang menjadi juara umum dengan delapan emas, delapan perak dan 11 perunggu. Sedangkan dayung bertengger di rangking ketiga mengumpulkan lima emas, enam perak, empat perunggu. Padahal dayung di Porprov sebelumnya memperoleh tujuh emas, empat perak, tiga perunggu.
Menurut Hery Sutiyono, ada juga atlet yang digadang-gadang menyumbangkan medali emas bagi kontingen Blora, namun urung tampil karena adanya keputusan tim penyelesaian mutasi atlet yang dibentuk KONI Jateng. Atlet tersebut adalah Robert Agung Wahyudi.
Hery Sutiyono menyatakan, tidak diperbolehkannya Robert tampil di Porprov memperkuat Blora, menjadikan harapan untuk mendapat emas dari cabang balap sepeda downhhill dan BMX menjadi sirna.
Selain itu, ada pula atlet yang cedera, seperti Krisna Wahyu Permana dan Ahmad Azlan. Padahal keduanya diproyeksikan mendapat emas. Terlebih lagi Krisna pernah medali emas tolak peluru PON 2016 di Bandung.
Blora pun di Porprov Jateng 2018 akhirya hanya meraih 17 keping emas. Ke-17 medali emas bagi kontingen Blora diraih dari cabang atletik (8 keping), dayung (5 keping), angkat besi (3 keping) dan panjat tebing (1 keping). (Dinkominfo Kab. Blora).