Blora - Wahana wisata waduk Selo Parang di desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menjadi salah satu pilihan warga untuk menikmati suasana mudik dan libur Lebaran 2019.
Setiap hari ratusan warga diprediksi mengunjungi lokasi setempat untuk menikmati wahana outbond dan kuliner pada libur Lebaran 2019.
“Sungguh ini menjadi pembeda dan wisata inovatif yang mengesankan saat mudik dan libur Lebaran di kampung halaman, tidak usah pergi ke luar kota, cukup di Selo Parang saja,” kata Sandra, salah seorang pengunjung asal Kecamatan Cepu, di Jepon, Sabtu (8/6/2019).
Hal senada disampaikan oleh Rahma Angelina, salah seorang mahasiswa perguruan tinggi di Semarang. Menurutnya, ada sejumlah spot foto yang bagus baik untuk swa foto atau membuat dokumentasi bersama teman dan keluarga.
“Ada sepeda layang, flying fox, hammock (tempat tidur gantung) dan aneka out bond lainnya. Selain itu ada kuliner lontong opor dan aneka minuman yang disediakan di lokasi. Pelayanan dari petugas juga ramah dan baik,” kata Rahma.
Ketua kelomok sadar wisata (pokdarwis) desa Tempellemahbang, Kasiyanto, mengatakan pengunjung mulai ramai datang ke Selo Parang pada sore hari Lebaran.
“Sore hari Lebaran 2019, pengunjung sudah mulai ramai. Kemudian H+1 Lebaran hingga sekarang (H+3 Lebaran). Rata-rata tiap hari 500 pengunjung yang datang silih berganti. Kami memprediksi pengunjung akan ramai hingga hari raya ketupat,” jelas Kasiyanto.
Untuk tiket di wahana wisata, lanjutnya, relatif terjangkau. Salah satunya wahana tempat tidur gantung, harga tiketnya Rp10.000,00 untuk sekali panjat dengan durasi beberapa jam di atas parasut yang dikaitkan dengan tali pada batang pohon jati.
Semua kendaraan diatur rapi oleh anggota karang taruna dan dijaga dengan baik di tempat parkir.
“Semua kami pandu untuk tenik meluncur, memanjat dan pemakaian peralatan keamanan. Kami jamin aman jika pengunjung mematuhi petunjuk,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Tempellemahbang Ahmad Syaifudin mengatakan, di lokasi waduk Selo Parang sudah dirintis dan dilakukan pembangunan untuk sarana out bond dan kuliner yang ke depan disenergikan sebagai kawasan agro wisata.
“Beberapa tempat untuk swafoto atau menikmati pemandangan di sekitar waduk Selo Parang sudah kami buat. Termasuk arena out bond yaitu flying fox dan sepeda layang sudah kami buat. Untuk fliying fox panjangnya lebih kurang 300 meter,” katanya.
Sambil jalan, kata Ahmad, terus dibenahi. Pihaknya bertekad memberdayakan masyarakat untuk maju bersama melalui potensi desa yang ada, yakni Selo Parang.
Dikatakannya, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah dilakukan pengalokasian anggaran untuk destinasi wisata desa di Selo Parang.
“Pengelolaannya melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan karang taruna desa. Kami persilahkan remaja dan pokdarwis untuk berkreatif mengembangkan ide atau gagasan agar ke depan bisa lebih baik dan makin berkembang,” jelasnya.
Ketua pokdarwis desa Tempellemahbang, Kasiyanto menambahkan selain out bond ke depan digagas dengan agrowisata yang cocok dibudidayakan di lahan sekitar waduk Selo Parang.
“Kami memiliki ide, mensinergikan sebagai agro wisata yang dibudidayakan oleh warga. Seperti petik buah jeruk atau yang lainnya. Pengunjung bisa membeli, menikmati dan memetik langsung dari kebun warga sambil menikmati pesona wisata yang ada,” katanya.
Pihaknya pun berharap bimbingan dan arahan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mewujudkan cita-cita itu.
“Sangat kami harapkan sekali, bimbingan dan arahan dari lembaga pemerintah baik dari tingkat kecamatan dan kabupaten,” ujarnya. (Dinkominfo Kab. Blora).