Kabupaten Blora yang berslogan "Blora Mustika" Secara administratif berada di ujung timur Jawa Tengah berbatasan dengan Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 195.582.074 km² atau 195.582.074 ha (5,59 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah). PETA KABUPATEN BLORA
Adapun batas daerah Kabupaten Blora, yaitu :
Letak astronomis Kabupaten Blora berada di antara 111°016' s/d 111°338' Bujur Timur dan diantara 6°528' s/d 7°248' Lintang Selatan. Secara geografis, Kabupaten Blora tidak berbatasan dengan pantai dan masih menjadi bagian wilayah utara Pulau Jawa. Kabupaten Blora berada di rangkaian perbukitan kapur yakni Pegunungan Kendeng Utara dan Pegunungan Kendeng Selatan yang sejajar membentang dari barat ke timur. Kabupaten Blora dilalui 2 (dua) sungai utama, yaitu Sungai Bengawan Solo dan Sungai Lusi
Wilayah Kabupaten Blora terdiri atas daratan rendah dan perbukitan dengan ketinggian antara 25-50 meter dpl, dengan ketinggian terendah berada di Kecamatan Cepu dan tertinggi berada di Kecamatan Todanan. bentuk topografi wilayah berupa dataran, perbukitan pegunungan, lembah dan gunung dengan kemiringan antara 0% hinga >40% (datar sampai dengan sangat curam). Topografi wilayah Kabupaten Blora secara umum terbagi 3 (tiga) kategori ketinggian lahan, sebagai berikut:
Susunan tanah di Kabupaten Blora terdiri atas 56 persen tanah gromosol, 39 persen mediteran dan 5 persen alluvial. Definis dari jenis tanah ini adalah sebagai berikut:
Kawasan Karst yang ada di Kabupaten Blora meliputi Kawasan Bentang Alam Karst Sukolilo dengan luas kurang lebih 753 hektar yang berada di Kecamatan Kunduran dan Kecamatan Todanan. Karst adalah bentang alam yang terbentuk akibat pelarutan air pada batu gamping dan / atau dolomit. Sedangkan, Kawasan Bentang Alam Karst adalah Karst yang menunjukkan bentuk eksokarst dan endokarst tertentu. Kabupaten Blora mempunyai potensi tambang yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten, antara lain:
Blora, sebuah kabupaten di Jawa Tengah, memiliki iklim tropis dengan dua musim utama, yaitu musim hujan dan musim kemarau, yang dipengaruhi oleh angin muson. Berikut adalah karakteristik iklim di Blora:
Musim Hujan: Biasanya berlangsung dari bulan November hingga April, dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember hingga Februari. Pada periode ini, hujan turun cukup sering, bahkan bisa sangat lebat, disertai dengan angin kencang dan kadang-kadang badai petir.
Musim Kemarau: Terjadi dari bulan Mei hingga Oktober. Pada periode ini, curah hujan sangat rendah, dan cuaca cenderung kering dengan suhu udara yang tinggi. Kondisi kering ini dapat berdampak pada penurunan sumber air dan kekeringan di beberapa wilayah.
Suhu Udara: Rata-rata suhu udara di Blora berkisar antara 22°C hingga 32°C, namun pada puncak musim kemarau, suhu bisa mencapai lebih dari 33°C pada siang hari.
Kelembapan: Blora memiliki kelembapan udara yang cukup tinggi sepanjang tahun, terutama saat musim hujan, bisa mencapai sekitar 80-90%.
Angin Muson: Angin muson barat membawa udara lembab dari Samudra Hindia yang menyebabkan musim hujan, sementara angin muson timur membawa udara kering dari Australia, menyebabkan musim kemarau.
Karakteristik iklim tropis ini mendukung pertanian di Blora, terutama tanaman seperti padi, jagung, dan kacang-kacangan, yang banyak ditanam di musim hujan.