Seni dan Budaya

Rumah Artefak Embrio Berdirinya Museum Blora


Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) merintis tempat penyimpanan dan perawatan benda Cagar Budaya milik Pemkab Blora sebagai embrio berdirinya museum Blora.

Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora, Slamet Pamudji, SH, M.Hum mengemukakan sejak Juli 2019 mulai dilaksanakan penyiapan fasilitas penyimpanan artefak yang seluruhnya berasal dari Blora.

Disampaikannya, dengan memanfaatkan salah satu ruang kosong di kompleks GOR Mustika Blora, Bidang Kebudayaan melalui Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan Dinporabudpar Blora menyeting ruang tersebut sehingga tercetuslah rumah artefak berisi ratusan benda cagar budaya dari empat peradaban tersimpan di dalamnya.

“Rumah artefak itu, sejatinya embrio berdirinya Museum Blora. Di rumah artefak ini, tersimpan sekitar 200 benda cagar budaya dari empat peradaban. Mulai prasejarah, masa klasik Hindu-Budha, masa kerajaan Islam, hingga masa kolonial,” ujarnya, di Blora, Kamis (15/8/2019).

Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala Dinporabudpar Eka Wahyu Hidayat menyampaikan tiap hari benda cagar budaya di rumah artefak dirawat dan dijaga petugas Dinporabudpar.

“Selain sebagai tempat penyimpanan artefak, rumah artefak juga melaksanakan kegiatan perawatan dan konservasi benda cagar budaya,” jelasnya. .

Kegiatan ini, kata Eka, dilaksanakan oleh para staf Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan di Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran serta Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.

“Untuk kegiatan konservasi serta perawatan di rumah artefak dilaksanakan secara terbuka sehingga masyarakat yang memiliki minat di bidang kepurbakalaan dapat belajar bersama,” katanya.

Pengunjung, lanjutnya, dapat mengetahui bagaimana cara menangani benda cagar budaya sesuai standar perawatan yang benar.
“Meski masih dalam tahap rintisan, keberadaan rumah artefak telah mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Mulai akademisi, pelajar dan mahasiswa. Tak jarang, para pelajar datang untuk melihat langsung kegiatan konservasi benda cagar budaya,” ujarnya.

Diharapkan, perhatian masyarakat terhadap kekayaan artefak di Blora akan terus berkembang. Cagar budaya memiliki peranan yang penting dalam bidang pendidikan, kebudayaan dan penguatan karakter kebangsaan.

“Hal ini sejalan dengan amanat UU No 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya , dan UU No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” tandasnya.

Sementara itu Lukman, petugas setempat, mengatakan ratusan benda cagar budaya di rumah artefak ini, sebagian besar berasal dari hibah masyarakat yang tergabung dalam Forum Peduli Sejarah Budaya Blora (FPSBB).

Ada juga benda cagar budaya yang berasal dari hasil riset oleh BPSMP Sangiran di Blora. Pemerintah juga menyimpan temuan masyarakat yg di apresiasi melalui ganti untung.

“Di rumah artefak, pengunjung dapat menyaksikan fosil-fosil kepala banteng, kepala kerbau, gading gajah purba, peralatan manusia purba, perhiasan bekal Kubur Kalang, arca-arca dari masa klasik, peralatan dan berbagai senjata dari masa kerajaan Islam serta Kolonial,” katanya.

Ia memprediksi, koleksi akan terus bertambah seiring dengan kuatnya kesadaran masyarakat Blora terhadap kekayaan benda cagar budaya yang ada.

“Tak hanya itu, masyarakat juga makin sadar pentingnya kelestarian cagar budaya, yang selanjutnya diwariskan kepada anak cucu kelak.” katanya.

Keberadaa rumah artefak itu, menarik perhatian Sosiolog Universitas Muhamadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Dr. Wahjudi Winarjo, M.Si.
Dirinya menyempatkan datang ke rumah artefak dan melihat dari dekat koleksi benda cagar budaya yang tersimpan di dalamnya.

“Saya mengapresiasi, senang, dan ayem berada di rumah artefak Blora. Melihat beragam benda cagar budaya yang tersimpan ini, sewajarnya Pemkab Blora segera menganggarkan,” ujarnya.

Ia juga sempat meneliti sejumlah benda cagar budaya yang salah satunya adalah kudi kuno, sejenis alat bantu pekerjaan untuk membelah atau memotong benda keras seperti parang. (Dinkominfo Kab. Blora/Tim)

    Berita Terbaru

    Hari Jadi Humas Polri ke-73, Polres Blora Gelar Bakti Kesehatan Donor Darah
    29 Oktober 2024 Jam 15:27:00

    Polres Blora Polda Jawa Tengah melalui Seksi Kehumasan (Sihumas) menggelar kegiatan bakti sosial...

    Guru Penggerak Diharapkan Mampu Menghasilkan Murid Berkompetensi Global dan Berkarakter Pancasila
    29 Oktober 2024 Jam 15:20:00

    Guru Penggerak merupakan salah satu kebijakan merdeka belajar dan sebagai pendorong transformasi...

    Sebanyak 12.150.000 Liter Air Bersih Didistribusikan Untuk Warga Terdampak Kekeringan di Blora
    29 Oktober 2024 Jam 15:12:00

    Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik (Darlog)  Badan Penanggulangan Bencana Daerah ...