Jenggleng Gending Caping Gunung menjadi salah satu tampilan menarik dan meriah pada pertunjukan wayang kulit menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1441 Hijriyah dan 1 Suro Wawu 1953 di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019).
Camat Blora Dasiran, S.Ag, M.Si dan Lurah Mlangsen Syahari Purnomo, S.Sos naik ke panggung pertunjukan, kemudian jenggleng bersama pelawak Slendro dan Mleyot serta Lilis, seorang pesinden (waranggana).
“Saya mengapresiasi, bahwa di Blora ada pelawak muda berbakat seperti Slendro dan Mleyot. Tradisi yang rutin diselenggarakan tiap tahun ini sangat bagus dan terus dipertahankan sebagai upaya pelestarian seni tradisi dan ucapan rasa syukur kepada Tuhan,” kata Dasiran.
Diselingi canda lawakan, Camat Blora dan Lurah Mlangsen mengajak warga setempat agar pada tahun baru Hijriyah disambut dengan penuh semangat dan meningkatkan iman taqwa kepada Allah SWT.
“Kita berdoa dan berharap agar pada tahun yang baru ini semua bisa menjadi lebih sukses serta pembangunan di Blora bisa berjalan baik dan lancar,” kata Camat Blora, Dasiran.
Hal senada disampaikan oleh Lurah Mlangsen, Syahari Purnomo. Ia berharap semoga di tahun baru Islam serta tahun baru Jawa ini semua diberikan kesehatan, keselamatan dan kesuksesan dalam menjalan tugas untuk mewujudkan Blora yang lebih sejahtera dan bermartabat.
Disela-sela acara itu pula, putra kedua Bupati Blora Prayogo Nugroho tampil ke panggung menyampaikan salam dan ucapan terimakasih atas kepercayaan warga masyarakat sehingga diberikan amanah menjadi wakil rakyat (anggota DPRD Provinsi Jateng).
“Saya menyampaikan terima kasih dan mohon doa restu, semoga setelah pelantikan nanti kedepan bisa menjalankan amanah oleh masyarakat. Kelurahan Mlangsen ini strategis dan salah satu sentral aktivitas kegiatan di Blora,” katanya.
Prayogo juga diminta mengundi hadiah hiburan dengan cara mengambil nomor undi secara acak yang telah dikumpulkan oleh panitia pada kotak.
Pada kesempatan yang sama, Soebekti, ketua panitia acara, menyampaikan pertunjukan wayang kulit menghadirkan dalang lokal Ki Mulyono, SP dengan menampilkan lakon Wahyu Katentreman dnegan menghadirkan pelawak Slendro dan Mleyot serta sejumlah pesinden. Acara berlangsung di simpang jalan Kenanga atau eks pasar pitik (ayam).
Pertunjukan wayang kulit merupakan acara puncak dari aneka rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada momentum tahunan tersebut.
Ratusan warga memadati lokasi pertunjukan dengan pengawalan ketat petugas kepolisian Polsek Blora dan Linmas Kelurahan Mlangsen.
Selain itu, pertunjukan wayang kulit semalam suntuk itu dipadati penonton dan disiarkan melalui LPPL Radio Gagak Rimang Blora.
Sekadar diketahui jenggleng adalah cara menyanyi (nembang) Jawa yang bisa diselingi dengan lawakan, tanpa kehilangan irama dari tembang yang sedang dibawakan.
Cara memukul gamelan pun, tidak lazim, karena lebih mengandalkan kendang sebagai iringan utama untuk akhirnya pada ketukan (birama) terakhir dipakai sebagai waktu untuk memukul semua alat musik perkusi (terutama saron) sekeras-kerasnya. (Dinkominfo Kab. Blora).