Sejumlah pelajar dan mahasiswa mengikuti kegiatan Ngenger Samin di desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kegiatan itu merupakan rangkaian dari acara Indonesiana Cerita dari Blora 2019 yang dihelat oleh komunitas budaya bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Diporabudpar).
“Sebelum mengikuti kegiatan Ngenger Samin, para pelajar dan mahasiswa itu terlebih dahulu menerima pembekalan,” kata Edi Purwanto, salah seorang panitia di aula Dinporabudpar kabupaten Blora, Jumat (20/9/2019).
Pembekalan ini bertujuan agar peserta ngenger mendapatkan pengetahuan tentang perilaku Sedulur Sikep langsung dari para keluarganya.
Dijelaskannya, peserta ngenger yang berasal dari sejumlah sekolah SMA/SMK di Blora dan Peruguruan Tinggi sebelumnya mengikuti proses seleksi. Mereka adalah pelajar dan mahasiswa dari SMAN 2 Blora, SMAN 1 Blora, SMA 1 Jepon, SMA 1 Ngawen, SMK Muhammadiyah 1 Blora, dan IAIN Kudus.
Menurut Edi Purwanto, peserta dibagi menjadi enam kelompok sesuai dengan rumah sedulur sikep yang siap menjadi bapak dan emak bagi peserta ngenger.
"Dari 20 peserta,kami bagi per kelompok, tidak ada yang berasal dari satu sekolah, hal ini agar mereka mendapatkan pengalaman yang lebih di lokasi ngenger," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Indonesiana CDB 2019, Dalhar Muhammadun mengatakan bahwa kegiatan ngenger ini akan memberikan persepsi baru tentang sedulur bagi para peserta.
"Apalagi para peserta ini mempunyai kemampuan menulis yang baik untuk mendeskripsikan kejadian dalam tulisan,” terangnya.
Dijelaskannya, selama ini orang pada umumnya banyak mengenal mereka dari cerita, seminar dan lainnya, sehingga dapat diibaratkan baru mengenal bagian luarnya. Bahkan di kalangan tertentu samin dikonotasikan negatif (nyamin), hal ini tidak lepas dari spirit perlawanan didalam melawan penjajahan kolonialisme.
Padahal sejatinya ajaran yang "dibawa" oleh mbah Samin Surosentiko merupakan ajaran luhur dan adiluhung yang patut menjadi tauladan bagi kehidupan masyarakat, terlebih dalam era modernisasi seperti saat ini.
Konsep hubungan antara manusia dan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhannya.
Ngenger samin atau menetap dan tinggal bersama sedulur sikep, diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang utuh mengenai "laku" Sikep dalam menjaga dan mengamalkan ajaran Samin Surosentiko.
Mengapa memilih tema "Merajut Kearifan Sedulur Sikep" ? Karena Samin Surosentiko lahir di Blora, menyebarkan ajarannya dr Blora dan memulai gerakan perlawanan dari Blora.
‘Kalaupun pengikutnya menyebar sampai di banyak daerah, itu karena orientasi Mbah Samin memang tidak sebatas lokal. Dengan agenda CDB ini kita berharap terjadi proses mengerti, memahami, meneladani dan menyebarkan luaskan kearifan tersebut,” kata Dalhar Muhammadun.
Tegar, salah seorang peserta Ngenger Samin dari SMA 2 Blora mengatakan senang bisa menjadi bagian Indonesiana CDB 2019.
“Ini sebagai pengalaman baru, karena saya tahu Samin dari literasi dan bacaan, sekarang bisa ikut langsung menginap di kampung samin," katanya. (Dinkominfo Kab. Blora).