Keindahan dinding sungai purba di desa Kalinanas, kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, perlu dijaga karena memiliki daya tarik yang eksotis.
Relung dan cekung yang alami di bawah jembatan penyeberangan lori jaman peninggalan Belanda (rel lori) membuat pengunjung terkesima dengan potensi yang elok itu.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si setelah beberapa hari lalu meninjau langsung potensi wisata alam di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah tersebut.
“Dinding Sungai Purba Kalinanas itu punya nilai geologi yang tinggi. Saya yakin proses terjadinya pun melalui proses alam yang tidak berlangsung sebentar namun sejak jutaan tahun lalu dan menghasilkan dinding sungai yang berelief unik dan patut dijaga kelangsungannya,” ucap Wakil Bupati, Selasa (8/10/2019).
Menurutnya, pada hari Minggu (6/10/2019) lalu dirinya bersama komunitas Pecinta Vespa Blora telah melakukan turing dan jelajah Sungai Purba Kalinanas.
“Saat kemarau seperti ini semua relief alamnya kelihatan seperti pahatan yang teratur buatan manusia namun asli hasil proses geologi alam. Jutaan tahun batuan disini tergerus arus sungai sehingga membentuk alur yang indah,” katanya.
Ini akan sangat menarik bagi wisatawan jika dikemas dengan baik. Sangat cocok untuk menenangkan diri dan membuat foto dokumentasi atau berbagai karya fotografi.
Terkait adanya proyek nasional Bendung Randugunting di wilayah hulu sungai yang tidak jauh dari lokasi, pihaknya memastikan bahwa dinding sungai purba Kalinanas ini tidak akan terkena dampak pembangunan.
“Kami titip kepada Kepala Desa Kalinanas agar aset yang luar biasa ini bisa dikelola dengan baik, misalkan dengan membentuk BUMDes yang bergerak di sektor wisata sehingga tidak dirusak tangan-tangan jahil. Jangan sampai ada vandalism. Nanti kita minta Dinporabudpar untuk melakukan pendampingan,” ungkap Wakil Bupati.
Salah seorang pecinta vespa Blora, Agung, mengungkapkan bahwa baru kali ini dirinya ikut turing ke daerah Kalinanas dan melihat dinding sungai purba yang menurutnya sangat indah karena terjadi secara alamiah.
“Sudah pernah dengar, tapi baru kemarin itu kesana. Ternyata tempatnya indah dan adem karena berada di lembah sungai yang teduh. Nanti kalau sudah ada aliran airnya pasti akan semakin terasa segar. Semoga pihak yang berwenang bisa melakukan penataan tanpa merusaknya,” ujar Agung.
Untuk menuju sungai purba Kalinanas ini, dari Blora memerlukan waktu sekitar 40 menit. Dari pusat Kecamatan Japah, tepatnya pertigaan barat masjid agung Japah megambil arah utara menuju Desa Kalinanas berjarak sekitar 8 kilometer, melalui Desa Bogem dan Desa Gaplokan.
Begitu masuk Desa Kalinanas sampai pertigaan pohon beringin besar, kendaraan bisa di parkir di halaman rumah warga dan berjalan kaki melalui bekas jalur rel kereta ke arah barat sejauh 100 meter menuju sungai purba Kalinanas. (Dinkominfo Blora /Tim).