Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah siap menggelar Festival Barongan ke-5 tahun 2019. Agenda yang difasilitasi Dinas Kepemudaan Olah Raga Pariwisata dan Kebudayaan (Dinporabudpar) Kabupaten Blora akan berlangsung Sabtu, (9/11/2019).
Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora, Slamet Pamuji, SH, M.Hum menjelaskan, ada 30 kelompok peserta arak-arakan festival barongan ke 5 tahun 2019 yang akan menyemarakkan.
“Start dari Alun-Alun. Kemudian panggung kehormatan di depan Klenteng Hok Tik Bio. Sedangkan finish di depan gereja Bethany di Jalan A.Yani,” jelasnya, di Blora, Senin (4/11/2019).
Adapun 30 kelompok peserta yang sudah terdaftar, yakni Risang Gutur Seto (Blora), Manggala Sura (Tunjungan), Sami Mulang Jaya (Blora), Sanggar Barongan Ridwan Cinta Seni (Todanan).
Praja Muda (Kedungtuban), Arengga Jaya (Kunduran), Singa Lodra (Todanan), Abdi Joyo (Doplang), PSBK Singo Joyo (Kunduran), Kuncoro Mudo (Kedungtuban), Gogor Mustiko Budoyo (Blora), Riuh Manggolo Joyo (Doplang), New Singo Joyo (Ngawen), Singo Madigdo (Randublatung), Singo Mudo (Tunjungan).
Selanjutnya, Widya Manggala (Todanan), Lestari Budoyo Joyo (Cepu), Timbul Budoyo (Tunjungan), Singo Ronggo Putro (Sambong), Singo Lumaksono (Todanan) Wahyu Kencana (Kedungtuban), Sukar Joyo (Ngawen), Singo Langen Budoyo (Banjarejo), Singa Lodra (Blora), Sardula Seta (Blora), Kumoro Krido Mustiko (Tunjungan).
Kemudian, Singo Putat Joyo (Banjarejo), Putra Karang (Kunduran), Singo Mudo Nudoyo (Ngloram, Cepu) dan Seni Barong Cokro Aji Joyo (Tempel, Jepon).
Demi suksesnya acara tersebut, kepanitian sudah terbentuk dengan pembagian tugas di masing-masing seksi kegiatan.
Acara yang diselenggarakan tahun ke-5, menurut Kepala Dinporabudpar Blora, bertujuan membumikan dan melestarikan seni barongan asli Blora agar dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional.
Menurut rencana, Bupati Blora Djoko Nugroho dan Wakil Bupati Arief Rohman, M.Si, Forkopimda Blora serta pimpinan OPD, dijadwalkan hadir melihat pertunjukan bersama warga masyarakat.
Dikatakannya, barongan Blora adalah peninggalan leluhur yang harus dijaga kelestariannya dan mempunyai kekhasan tersendiri.
Di dalam kesenian tradisional ini, lanjut dia, tercermin sifat-sifat kerakyatan masyarakat setempat, seperti spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, kasar, keras, kompak, dan keberanian yang dilandasi kebenaran.
“Barongan Blora semakin jelas keabsahannya setelah mendapatkan pengesahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB),” tandasnya.
Selain itu, menurut Slamet Pamuji, event ini menarik khususnya bagi fotografer untuk membuat dokumentasi dan karya foto.
“Silahkan Dolan Blora (datang ke Blora), saksikan Festival Barongan Blora 2019,” ucapnya. (Dinkominfo Kab. Blora).