Anggota paguyuban senam yoga Kembang Seroja di Kabupaten Blora makin bersemangat ketika kedatangan tamu yang juga pelatih olah raga wushu asal negara Jerman.
Evelin, wanita usia lanjut asal kota Worms, Jerman itu sengaja datang sendiri ke Blora menemui pendiri olah raga kebugaran senam yoga Kembang Seroja, Purwadi Setyanto.
“Ia datang ke Indonesia khususnya ke Blora, saya jemput di Yogyakarta hari Minggu (12/1/2020) setelah menempuh perjalanan naik pesawat dari Jerman menuju Jakarta,” kata Purwadi Setyanto, di Blora, Senin (20/1/2020).
Setiba di Blora, kata Purwadi, Evelin bermaksud belajar tenaga dalam dan ikut berbagi ilmu memberi pelatihan dasar wushu pada sejumlah kelompok senam yoga Kembang Seroja.
“Sebenarnya kedatangan Evelin, ingin belajar tenaga dalam untuk kesehatan tubuh. Ia adalah pelatih wushu, namun kedatangannya di Blora sekaligus saya ajak dan kenalkan kepada peserta senam yoga Kembang Seroja. Tentu saja makin semangat,” jelasnya.
Jadi ada kolaborasi antara senam kebugaran yoga Kembang Seroja dengan wushu untuk kebugaran dan kesehatan tubuh.
“Untuk ilmu tenaga dalam, itu sebenarnya sudah dia miliki. Saya tinggal mendalami teknik yang dikuasai kemudian dimatangkan sebagai olah raga kebugaran dan kesehatan tubuh. Ia nyaman tinggal bersama kami,” katanya.
Evelin, bisa berbahasa Indonesia, meskipun tidak lancar sebab ia pernah tinggal di Bogor hingga beberapa tahun untuk mendalami wushu dan pencak silat. Kemudian kembali lagi ke Jerman dan membuka kelas wushu bagi ratusan muridnya.
“Saya kenal dan tahu Pak Purwadi melali sosial media facebook, kemudian saya hubungi. Tetapi lama tidak dibalas, sampai dua bulan. Saya kemudian dibantu salah seorang murid Pak Purwadi hingga akhirnya bisa sampai. Saya pikir Pak Purwadi cocok dengan apa yang saya inginkan, jadi mengalir begitu,” terang Evelin.
Evelin pun menyampaikan ingin belajar lebih baik dan menularkan ilmu yang dimiliki kepada anak-anak agar lebih sehat dan bugar dengan gerakan olah raga.
“Anak-anak di negara kami sekarang sudah hidup di era digital. Enggan bergerak karena ada telepon genggam. Seperti mau tahu keadaan cuaca, tidak mau ke luar melihat alam, tetapi browsing melalui telepon genggam. Ia tidak mau gerak, ini prihatin dan perlu diperbaiki dengan olah raga yang menyehatkan,” kata Evelin.
Ia pun sangat terkesan dengan geliat serta rutinitas pelatihan senam yoga yang ada di Blora.
“Yoga sangat bagus, baik untuk kesehatan, khususnya bagi wanita,” ucapnya.
Ketika ditanya usia, Evelin enggan menjawab, bahkan mengatakan untuk kesehatan dan kebugaran itu tidak ada usia.
“Untuk kesehatan tidak ada usia, tua, muda, anak semua sama, harus sehat,” kata Evelin sambil melemparkan senyum.
Ia memperdalam ilmu di Blora bersama Purwadi lebih kurang tiga minggu, kemudian kembali lagi ke Jerman.
Sementara itu Asri, salah satu anggota kelompok senam yoga Kembang Seroja di SMAN 2 Blora mengatakan sangat senang dengan kedatangan Evelin yang ikut memberi dukungan serta gerakan kebugaran.
“Sangat senang, kalau perlu Bu Evelin bisa tinggal lebih lama di Blora, berlatih bersama kami, biar awet muda dan sehat,” katanya.
Hal senada disampaikan Titik Mugi. Menurutnya, kedatangan Evelin memberi nuansa berbeda.
“Meski sudah usia lanjut tapi kelihatan masih awet muda, sehat dan gerakannya gesit. Dan satu hal, sangat mensugesti,” ungkapnya.
Setiap selesai latihan, Evelin seakan menjadi idola untuk diajak foto bersama.
“Ini menjadi kenangan, ya foto harus ada,” kata Alfiah, salah seorang kelompok senam yoga Kembang Seroja di SMAN 2 Blora.
Seperti diketahui, yoga memang populer dari India. Tapi oleh Purwadi diformulasi dan alkulturasi dengan iklim, budaya dan kondisi di Blora.
“Senam yoga yang kami ajarkan untuk kebugaran dan kesehatan serta pengobatan penyakit. Oleh karenanya banyak yang tertarik,” kata Purwadi.
Melalui senam yoga ini, menurut dia, bisa membantu manusia untuk segar bugar, awet muda dan seger waras (sehat).
“Senam kebugaran yoga Kembang Seroja ini saya rintis mulai tahun 1993. Awalnya melalui privat keluarga, tapi semakin hari banyak yang minat khususnya kaum perempuan, sehingga saya buka group dan mengatur jadwal latihan,” jelasnya.
Gayung bersambut, bersama Dewi Parwati, istrinya, upaya untuk membantu warga segar bugar, awet muda dan seger waras melalui senam Yoga Kembang Seroja mendapat respon tidak hanya dari group pria dan wanita dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Blora. Tetapi juga merambah dengan group BUMN/BUMD hingga wilayah kecamatan dan perdesaan di Blora.
Sebagai pendiri dan pelatih senam yoga Kembang Seroja di Blora, lanjutnya, terlebih dulu dilalui dengan berbagai proses pelatihan yang matang hingga mendapatkan sertifikasi senam yoga tingkat internasional.
Nama Kembang Seroja, kata Purwadi, merupakan akronim berbahasa Jawa, yaitu Kembang singkatan Kudu Eling Mlaku Becik Apik Ngalah (harus ingat jalan baik, lebib baik mengalah). Sedangkan Seroja singkatan dari Seger Waras Raga lan Jiwane (segar bugar raga dan jiwanya).
Sementara Dewi Parwati, istri Purwadi, mengungkapkan, dengan antusiasnya peserta dari berbagai komunitas membuatnya lebih fokus pada tujuan senam yoga, yakni untuk kebugaran.
“Setiap mengajar, saya minta untuk fokus bersenam yoga.Tujuannya untuk kebugaran, segar dan awet muda,” katanya.
Walau terlihat gerakannya santai, yoga bisa membakar lemak, menurunkan berat badan, menghaluskan dan menyegarkan kulit.
“Sehingga membangun rasa percaya diri kita. Latihan sabar, mengalah menuju segar bugar. Karena gerakan yoga selalu disertai dengan relaksasi, maka yoga bermanfaat untuk kesehatan,” ujarnya. ( Dinkominfo Kab. Blora).
.