Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Komang Gede Irawadi, SE, M.Si mengemukakan setelah diketahui ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang terkena virus corona atau Covid-19 (Corona Virus December 2019) maka melakukan kesiapan di daerah untuk waspada.
Hal itu disampaikan dalam rapat kesiapan penanganan kewaspadaan Covid-19 yang digelar Pemkab Blora melalui Dinas Kesehatan di ruang pertemuan gedung Samin Surosentiko, Blora, Rabu (4/3/2020).
“Setelah ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang terkena virus itu, sekarang kita coba menyiapkan di daerah ini untuk waspada. Informasi-informasi riil yang harus kita berikan kepada masyarakat, jadi tidak perlu reaksi yang berlebihan,” jelas Sekda Blora.
Sehingga, lanjutnya, dinas-dinas terkait perlu segera mensosialisasikan.
“Dinas-dinas terkait perlu segera mensosialisasikan. Jadi tidak perlu pakai masker dan sebagainya,” ucapnya.
Untuk rapat koordinasi bersama dinas terkait seperti dinas kesehatan, rumah sakit dan Puskesmas, menurut Sekda Blora adalah koordinasi tentang langkah-langkah kalau ada warga yang suspect Covid-19.
“Jadi langkah-langkah apa kalau ada warga yang suspect Covid-19 ditemukan di Puskesmas dan Rumah Sakit, kemudian dikirim ke Rumah Sakit rujukan,” jelasnya.
Menurutnya, langkah kesiapan itu sudah dilakukan oleh petugas Puskesmas sejak satu bulan lalu.
“Kita sudah siap, bahkan petugas dari Puskesmas sudah kita perintahkan bulan lalu, ternyata mereka sudah stand by, seperti di terminal dan sebagainya. Jadi sudah siap, dari segi pendanaan juga sudah siap,” kata Sekda Blora.
Sekda Blora mengatakan, bahwa Corona Virus December 2019 (Covid-19) itu membahayakan, tetapi bukan berarti kita harus takut.
“Tidak perlu takut, tapi waspada saja. Tidak harus menggunakan masker bagi yang sehat, kecuali yang sakit dan disarankan pakai masker,” terangnya.
Kemudian, biasakan cuci tangan pakai sabun dan jaga ketahanan tubuh kita.
“Saya harapkan masyarakat Blora tidak perlu panik. Waspada saja. Kalau ada apa-apa bisa langsung menghubungi petugas kesehatan seperti di Puskesmas, Rumah Sakit, Dinkes. Kalau ada keluarga yang sakit, segera dilaporkan saja,” terangnya.
Hal senada disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes.
“Kita prihatin, karena Covid-19 masuk Indonesia. Tapi mudah-mudahan tidak sampai ke Jawa Tengah. Tapi bagaimanapun kita harus tetap waspada,” kata Lilik Hernanto.
Menurutnya, tingkat waspada itu tidak perlu panik yang berlebihan.
“Waspada itu kita siap, kalau seandainya corona itu masuk di Blora. Yang penting, saya ingatkan meningkatkan daya tahan tubuh,” tandasnya.
Virus Corona ini, menurut Lilik, kekuatan kita itu ada pada daya tahan tubuh.
“Bukan di masker. Tapi daya tahan tubuh kita yang baik. Kuncinya kita meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan yang sehat, baik dan bergizi. Kalau perlu vitamin-vitamin,” jelasnya.
Misalnya, empon-empon, kelor, kunir asam. Itu penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“Virus Corona ini, termasuk penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya, tanpa obat. Jadi jangan masker. Selain itu biasakan cuci tangan pakai sabun,” terangnya.
Untuk pemakaian masker, lanjut Lilik, dipakai ketika sakit seperti batuk. Kalau khusus petugas kesehatan, memang berisiko, maka harus pakai masker.
“Bagi masyarakat umum, kalau sehat-sehat saja tidak perlu pakai masker. Kalau pakai masker karena galau atau ketakutan yang berlebihan, itu justru menurunkan daya tahan tubuhnya. Gampang virus masuk,” jelasnya.
Masker itu, kata Lilik, tidak langsung mencegah virus masuk atau langsung membunuh.
“Sekali lagi yang terpenting nomor satu adalah daya tahan tubuh. Kita flu biasa itu ada yang gak perlu minum obat, bisa sembuh sendiri. Sama ini, hanya saja ini Corona,” ujarnya.
Setiap kegiatan yang sudah dikerjakan sudah terdata dalam hal pemantauan orang yang masuk ke Blora dari luar negeri atau daerah terjangkit.
“Kita sudah punya data dari pusat, propinsi dan dari kesehatan pelabuhan sudah terkoneksi dengan kita. Semua teman-teman di Puskesmas sudah memantau,” kata Lilik.
Seperti yang dari umrah, dari Singapura dan dari mana saja semua sudah dipantau.
Dari 64 orang dipantau oleh tim kesehatan diperoleh hasil 58 orang dinyatakan sehat. Sedangkan 6 lainnya ketika tiba di Blora dinyatakan kurang enak badan.
“Untuk 6 orang yang kurang enak badan ini, terus didampingi oleh tim kesehatan. Lima orang batuk, pilek dan demam namun demamnya masih di bawah 36 derajat Celsius. Sedangkan satu orang lainnya mengalami demam di atas 36 derajat Celsius, batuk, pilek, pusing dan nyeri tenggorokan,” jelas Lilik Hernanto.
Kepada 6 orang ini menurutnya telah dilakukan pemantauan, dianjurkan untuk tidak keluar rumah, selalu memakai masker, dan makan makanan bergizi, sehingga kini kondisinya sudah dinyatakan sehat. (Dinkominfo Kab. Blora).