Sersan Mayor (Serma) Mulyono atau akrab disapa Mbah Mul Boys telah menginspirasi dan memotivasi warga masyarakat Blora setelah mengorbitkan lagu ciptaannya yang berjudul Bandara Ngloram dan diunggah melalui youtube.
Serma Mulyono adalah sosok anggota prajurit TNI Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) asal Dukuh Ngepung, Desa Kentong RT 05/RW 22, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Saat ini, Serma Mulyono bertugas di Kodim 0411/Lampung Tengah, Koramil 411-25/Metro Selatan.
Ia menceritakan, ketika pulang kampung pada 18 April 2019 (meninggalnya Almh Ibu). Bibinya menyampaikan kalau Bandara Ngloram akan dibangun lagi.
“Info itu diperkuat dari rekan-rekan di group yang sering share tentang perkembangan renovasi pembangunan Bandara Ngloram. Dari situ saya terinspirasi dan terbesit untuk berangan- angan menciptakan lagu,” kata Serma Mulyono, ketika menyampaikan keterangan melalui wathsapp pribadi, Senin (16/3/2020).
Alasan lainnya, kata dia, karena melihat di youtube diduga belum ada lagu yang mengisahkan Bandara Ngloram hingga mendorong semangatnya untuk belajar mengedit, mencatat dan corat-coret membuat lirik lagu.
“Dan setelah lirik lagu jadi, saya berusaha mencari info untuk rekaman, akhirnya ketemu teman yang sering membuat lagu,” jelasnya.
Lagu berjudul Bandara Ngloram itu adalah karya kedua yang diciptakannya setelah lagu Mars PATRI Blora.
“Lagu ini adalah lagu kedua hasil karya cipta saya sendiri. Saya bukan seorang pencipta lagu atau produser. Awal gagasan ini muncul dari hati dan jiwa saya pribadi yang tulus dan ikhlas,” bebernya.
Dalam tampilan video dan lirik lagu dikisahkan ketika masih kecil sebelum jadi anggota TNI, dan sampai sekarang kalau pulang ke Cepu tidak pernah absen menikmati kuliner nasi pecel yang dibungkus (pincuk) daun jati.
Kalau pulang dari pasar Cepu kadang naik dokar atau becak, dari stasiun kereta api juga naik becak. Makan ungker ciri khas orang Blora. Blora atau Cepu juga terkenal kilang minyaknya dan kayu jatinya yang super. Blora juga terkenal kesenian tayub dan barongannya.
“Dengan info terbaru dibangunnya Bandara Ngloram sebagai bandara komersial setelah sekitar 36 tahun tidak berfungsi. Itu yang mendorong saya menciptakan lagu. Untuk Proses rekaman pembuatan lagu Bandara Ngloram ini saya buat di Kota Metro Lampung,” katanya.
Serma Mulyono mengaku ingat pesan mendiang almarhum ibu kandungnya, Surati dan bibinya, Kartini, yang dari kecil merawat dan mengasuhnya.
“Beliau berpesan agar selalu menumbukan rasa dan sikap saling tolong menolong terhadap sesama. Atau dalam bahasa jawa, tulung tinulung marang sesami,” kata dia.
Kebetulan sekali, sebagai seorang TNI, jiwa dan semangat tolong menolong diterapkan dan ditanamkan dimanapun berada, serta selalu mencari persaudaraan.
“Karena Blora itu terkenal bumi Samin dengan semboyan sesama saudara sedulur Sikep jangan sampai bercerai berai (Sesami sedulur sikep satu wadah ojo nganti wutah),” ujarnya.
Dirinya berusaha dan berkoordinasi dengan rekan-rekan yang sebagian dikenal ketika masih di Kostrad Malang, Jawa Timur.
Hingga akhirnya sebagai pelopor dan promotor untuk membentuk paguyuban PATRI Blora (Paguyuban TNI Polri) se nusantara yang berasal dari Kabupaten Blora dan Gabungan Paguyuban Sedulur Blora (GAPASERA) serta Laskar Blandong Community, yang belum lama dibentuk di Lampung dan rutin menggelar pertemuan setiap tiga bulan sekali.
Untuk menyemarakkan dan memotivasi paguyuban itu, ia menciptakan lagu Mars PATRI BLORA.
“Tujuannya agar sesama sedulur Blora selalu terjaga tali silahturahmi, guyub rukun. Seduluran Selawase (persaudaraan selamanya),” terangnya.
Baik yang domisili di kampung halaman ataupun yang merantau serta yang masih merasa keturunan orang Blora dimanapun berada dan dilahirkan.
Gayung bersambut, apa yang dilakukan oleh Serma Mulyono mendapat dukungan dari sejumlah pihak.
Selain dari keluarga, istri, mertua dan saudara, juga mendapat dukungan dari Komandan Kodim 0411/LT, Kasdim 0411/LT dan Para Perwira serta Keluarga Besar Jajaran Kodim 0411/LT khususnya Koramil 411- 25/MS.
“Ada juga dukungan dari rekan pondok pesantren Al- Hady di Malang. Paguyuban PATRI & GAPASERA serta Leting Alumni Angkatan saya, BIRAWA 9 se Nusantara,” jelasnya.
Dirinya mempunyai impian dan cita-cita, setelah adanya Paguyuban Laskar PATRI & GAPASERA ini suatu saat ingin membuat studio rekaman sendiri yang diberi nama Mulya Nusantara Production.
Kemudian studio TV untuk Blora yaitu PATRI TV Nusantara. Membentuk team music sendiri New Pesona PATRI.
“Untuk itu mohon izin bantuan dukungan dan motivasinya serta doa dari sedulur, seluruh warga Blora. Mari saling mendoakan agar kita semua selalu sehat , sukses, lancar serta berkah rejekinya,” pungkasnya. (Dinkominfo Kab. Blora).