Seputar Blora

Pasien Diminta Memberikan Data Yang Benar


Direktur RSUD dr R. Soeprapto Cepu, Kabupaten Blora, dokter Fatkhur Rokhim menyampaikan supaya para pasien memberi data yang sebenarnya sehingga tidak berdampak kepada petugas kesehatan.

Hal itu disampaikan oleh dokter Fatkhur Rokhim pada konferensi pers laporan dan informasi terkini perkembangan dan situasi Covid-19 di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Minggu (12/4/2020).

Menurut dokter Fatkhur Rokhim, berdasarkan sharing yang dilakukan, di beberapa daerah ada pasien yang tidak memberikan data sebenarnya.

“Kami berharap kepada warga di Kabupaten Blora, khusunya ketika melakukan kunjungan ke tenaga kesehatan, baik itu di praktik dokter pribadi atau di poliklinik atau di rumah sakit manapun kami mengimbau untuk memberikan data sebenarnya,” ujarnya.

Baik menyangkut gejala yang dialami maupun riwayat perjalanan, traveling yang sedang atau tengah dialami atau baru saja dialami.

“Hal itu karena semua akan kembali kepada kita,” ucapnya.

Tatkala di antara kita ada yang memberikan data yang tidak benar kepada petugas kesehatan, menurut dokter Fatkhur Rokhim, dan setelah periode waktu dia akan tes Covid-19 ternyata positif maka tentu saja seluruh petugas kesehatan yang kontak dengan pasien tersebut harus dilakukan isolasi mandiri.

“Tentu saja ini dalam perjalanan waktunya akan menjadikan pelayanan kesehatan tidak bisa maksimal akibat beberapa petugas kesehatan harus menjalani isolasi mandiri dampak dari ketidakbenaran data yang diberikan oleh para pasien,” ungkapnya.

Oleh karena itu pihaknya sangat mengimbau kepada para pasien supaya memberikan data yang sebenarnya kepada petugas kesehatan yang ada di lapangan.

Dijelaskan lebih lanjut, hingga kini RSUD Cepu masih merawat tiga orang pasien di ruang isolasi terdiri dua orang pasien dewasa dan satu orang anak-anak.

“Ketiga pasien itu, awal dari rapid tes semuanya negatif. Dan kita berharap semoga rapid tes yang kedua hasilnya juga negatif,” jelasnya.

Pada dasarnya, kata dokter Fatkhur Rokhim, masing-masing pasien tersebut statusnya adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan komorbid.

“Dengan komorbid artinya ada penyakit penyerta lainnya, selain statusnya ODP,” ucapnya.

Pihaknya berdoa kepada Allah SWT supaya warga yang terbaring sakit di berbagai rumah sakit segera diberikan kesembuhan.

RSUD dr R. Soeprapto Cepu juga mengambil beberapa kebijakan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Di antaranya, lingkungan rumah sakit Cepu merupakan zona wajib memakai masker.

“Kami berharap kepada warga masyarakat ketika melakukan suatu kebutuhan atau pelayanan di rumah sakit Cepu mohon untuk tetap memakai masker,” tandasnya.

Kemudian, RSUD Cepu memberlakukan peniadaan jam kunjung. Bagi para penunggu pasien dilakukan screening, baik menyangkut masalah demam, kemudian kondisi saat ini maupun riwayat perjalanan dari daerah-daerah terjangkit.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para warga apabila penunggu pasien tersebut tidak lolos screening, maka dengan segala permohonan maaf untuk bisa diganti dengan penunggu yang lain,” terangnya. (Dinkominfo Kab. Blora).

    Berita Terbaru

    Terimakasih EMCL, Blora Culture Festival 2024 Sukses Digelar
    07 September 2024 Jam 17:03:00

    Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Kab Blora Yeti Romdonah mengungkapkan perasaan bahagia...

    Bupati Blora dan Forkopimda Nayub Bersama 3.000 Penari
    07 September 2024 Jam 16:21:00

    Hari kedua pelaksanaan Blora Culture Festival (BFC) 2024 benar-benar menyusul adanya gelar tari...

    Dinporabudpar Blora Selenggarakan Workshop Management Festival
    06 September 2024 Jam 16:25:00

    Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata Kebudayaan (Dinpurabudpar) Kabupaten Blora...