Bupati Blora Djoko Nugroho meminta kepada warga masyarakat Blora yang sudah mudik di kampung halaman untuk menjadi duta kesehatan, pelindung kesehatan buat diri sendiri, keluarga dan warga di kabupaten Blora.
“Oleh karena itu agar tetap tinggal di rumah selama dua minggu. Jangan berinteraksi dengan orang lain terlebih dahulu,” ucap Bupati Blora pada konferensi pers laporan dan informasi terkini perkembangan dan situasi Covid-19 di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Senin (13/4/2020).
Dengan begitu, kata Bupati Blora, insya allah, kita sama-sama menjaga, melindungi kesehatan kita, orang lain dan saudara-saudara kita semuanya.
“Saya ucapkan selamat datang. Ketika situasi normal saudara menjadi duta ekonomi, yang membantu keluarga, orang tua di kampung halaman, tapi kali ini kepulangan saudara saya minta menjadi duta kesehatan,” ungkapnya.
Bupati menyampaikan perkembangan jumlah warga yang terkena virus corona (covid-19) baik tingkat nasional, Jawa dan Jawa Tengah terus meningkat.
Ini memberikan gambaran kepada kita semuanya, bahwa penularan masih terjadi di lapangan, bahkan jumlahnya makin hari makin besar.
“Tetu saja kita semua prihatin. Alhamdulillah, sampai hari ini belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. Ini patut kita syukuri,” terangnya.
Menurut Bupati Blora, disinyalir belum ada obat mujarab, resep yang manjur, terapi yang baik dalam rangka menyembuhkan virus ini.
“Yang bisa menghentikan adalah perilaku kita. Jadilah kita pahlawan pelindung kesehatan untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain,” ajaknya.
Bupati menyampaikan, berdasarkan update terakhir monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora hingga pukul 10.48 WIB, Senin (12/4/2020). Jumlah Orang Dalam Pemantaun (ODP) 682, proses pemantauan 235 orang, selesai pemantauan 447 orang.
Selanjutnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) total 5 orang. Pengawasan nol (tidak ada) dan selesai pengawasan 3 orang, meninggal 2 (1 orang Hasil Lab PCR belum keluar dan 1 orang dinyatakan negatif).
Dengan demikian PDP di Blora hingga terkini dinyatakan tidak ada, termasuk yang terkonfirmasi positif Covid-19 juga tidak ada atau nihil.
Sedangkan jumlah pemudik sampai dengan pukul 21.00 WIB, Sabtu (11/4/2020) mencapai lebih dari 17.000 orang.
Bupati kembali megingatkan bahwa Covid-19 ini merupakan bencana non alam. Orang yang terkena tidak akan pernah tahu, dan mereka yang meninggal adalah termasuk syuhada.
“Ketika dimakamkan, tolong warga Blora tidak ada yang menolak,” tegas Bupati Blora.
Menurut bupati, di sejumlah daerah ada kejadian penolakan pemakaman korban meninggal akibat Covid-19.
“Jika itu, seandainya ada, semoga tidak. Itu tidak boleh terjadi di kabupaten Blora,” ucapnya.
Bupati mencotohkan kasus meninggalnya salah seorang perawat RS Karyadi Semarang yang pemakamannya ditolak oleh warga. Padahal perawat itu telah menyelamatkan pasien Covid-19 dan banyak yang sembuh, tetapi dirinya justru kena hingga meninggal dunia.
“Punyalah hati nurani,” ucapnya.
Dikatakan oleh Bupati Blora, jika nanti ada petugas kesehatan di Blora yang meninggal karena menangani Covid-19, akan dimakamkan dengan penuh kehormatan dan kebanggaan yaitu di taman makam pahlawan.
“Ini perlu saya sampaikan awal, semoga saja itu tidak ada dan tidak terjadi di Blora. Jika nanti ada petugas kesehatan yang meninggal karena menangani Covid-19, akan dimakamkan dengan penuh kehormatan dan kebanggaan yaitu di taman makam pahlawan,” jelasnya.
Sedangkan bagi masyarakat umum, jika meninggal akibat covid-19, akan dimakamkan di Polaman atau Blora utara.
“Saya minta warga Polaman dan sekitarnya, bisa memaklumi ini. Hanya saja kita tidak berharap ada korban Covid-19 di Blora. Semoga Allah melindungi kita semuanya” pungkasnya.
Dalam konferensi pers kali ini Bupati Blora didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes dan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Kabupaten Blora Drs. Bambang Soegiyatno, MM mewakili Kepala Dinrumkimhub Blora, Pratikto Nugroho, S.Sos, MM.
Pada kesempatan itu, Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) Cepu menyerahkan bantuan 20 liter hand sanitizer organik dari bahan herbal (sirih), 500 unit face fild (masker) dan 1 unit tempat cuci tangan portable.
Bantuan diserahkan oleh Wakil Direktur III STEM Cepu Bambang Yudho kepada Bupati Blora dengan disaksikan Sekda Blora Blora Komang Gede Irawadi, SE, MSi dan sejumlah kepala OPD terkait yang hadir pada konferensi pers. (Dinkominfo Kab. Blora).