Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Blora Hadi Praseno, S.Sos mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, ada sebagian warga di Kabupaten Blora yang masih diuji dengan datangnya bencana banjir dan tanah longsor di 6 kecamatan dan 15 desa.
Hal itu disampaikannya pada konferensi pers update perkembangan terkini tentang persebaran Covid-19 dari media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Rabu (22/4/2020).
“Dari hasil tim inventarisasi dan identifikasi kerusakan pasca bencana, BPBP bersama dinas terkait, diketahui terdapat 24 rumah warga yang terancam dan terdampak tanah longsor,” ungkap Hadi Praseno.
Sebagian yang longsor telah diupayakan dengan bantuan tanggap darurat, sedangkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana lebih lanjut diusulkan melalui bantuan pendanaan dari APBD Blora, APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBN pusat.
“Adapun korban terdampak banjir yang tersebar di lima kecamatan lebih kurang sejumlah 1.105 KK. Prioritas yang berasal dari warga masyarakat miskin atau kurang mampu kita berikan bantuan logistik sembako,” tandasnya.
Pihaknya menjelaskan bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama. Entah itu bencan non alam, bencana alam dan bencana sosial semuanya adalah tanggung jawab bersama.
Dikatakannya, pihaknya tidak akan pernah berhenti selalu mengingatkan, mengimbau dan mengajak seluruh warga masyarakat di kabupaten Blora untuk tetap dan selalu waspada, bersama-sama, bergotong royong dalam menyikapi semua bencana, khususnya bencana non alam atau Covid-19 seperti sekarang ini.
“Penyebaran virus corona dapat dicegah dengan kesadaran, kepatuhan dan disiplin yang kuat, mulai dari diri sendiri, keluarga dan seluruh warga masyarakat,” tandasnya.
Kemudian, disiplin menggunakan masker ketika keluar rumah, disiplin menjaga jarak aman ketika berinteraksi, disiplin menghindari kerumunan, disiplin cuci tangan dengan sabun dan disiplin beraktivitas di rumah saja.
“Untuk itu, mari semua kita lakukan secara bersama-sama guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ajaknya.
Pasca penetapan status keadaan siaga darurat bencana menjadi tanggap darurat bencana oleh Bupati Blora Djoko Nugroho yang menginstruksikan peningkatan kewaspadaam terhadap resiko penularan Covid-19, untuk itu terus disiagakan satuan gugus tugas di tingkat kecamatan. kelurahan, desa, RWdan RT sesuai kewenangannya.
“Jika ada warganya yang bergejala dan terinfeksi virus corona dan membutuhkan uluran tangan, tolong untuk segera dibantu,” tambahnya. (Dinkominfo Kab. Blora).