Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi, SE, M.Si mengingatkan kembali kepada warga masyarakat bahwa virus corona tidak atau belum ada obatnya sehingga obatnya adalah peran kita bersama untuk memutus mata rantai penularan virus itu.
“Caranya dengan harus berdisiplin. Disiplin bagi diri kita sendiri, disiplin lingkungan dan sebagainya,” ucap Sekda Blora pada konferensi pers update informasi terkini perkembangan Covid-19 di media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Jumat (1/5/2020).
Dikatakan, kita harus jaga jarak, tidak berkerumun, memakai masker jika keluar rumah, cuci tangan pakai sabun, bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah.
“Kepada saudara yang merantau atau tinggal di perantaun dimohon untuk menunda mudik terlebih dahulu. Untuk tidak pulang ke Blora. Karena dari hasil pemantauan virus corona masuk ke Blora dibawa dari luar. Sayangilah keluarga anda, sayangilah diri anda sendiri,” terangnya.
Sekda mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, baik dari tingkat RT, RW, Desa, Kelurahan Kecamatan dan jajaran Forkopimda yang telah bahu membahu untuk membangun posko di desa masing-masing guna memantau saudara-saudara kita yang baru pulang diisolasi mandiri.
“Inilah bentuk asli dari masyarakat Blora, masyarakat Indonesia, adalah gotong royong. Jangan semuanya diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah tidak mampu kalau melaksanakan sendiri, tanpa ada bantuan dari masyarakat, ” ungkapnya.
Pihaknya mengucapkan terimakasih dan diminta untuk terus digalakkan gotong royong.
“Ada isolasi mandiri, jangan pula semuanya diserahkan kepada pemerintah kabupaten. Mari apa yang bisa kita lakukan di desa atau kelurahan lakukanlah secara mandiri secara gotong royong,” jelasnya.
Berdasarkan perkembangan monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora sampai dengan pukul 09 47 WIB, Jumat (1/4/2020) yaitu Orang Tanpa Gejala (OTG) 288, proses pemantauan 131, selesai pemantauan 157.
Jumlah Orang Dalam Pemantaun (ODP) 847, proses pemantauan 91, selesai pemantauan 755 meninggal 1 orang.
Selanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 18, pengawasan 10, selesai pengawasan 5, Meninggal 2 (Hasil PCR belum keluar). Meninggal 1 (PCR Negatif). Kemudian warga yang menjalani rapid test sebanyak 13 orang.
Jumlah pemudik hingga pukul 21.00 WIB, Kamis (20/4/2020) sejumlah 28.274 orang.
Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinkes Blora Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menyebut bahwa telah menerima surat dari laboratorium UNS Surakarta hasilnya adalah ada penambahan positif Covid-19 secara laboratorium PCR.
“Yang pertama di wilayah kecamatan Blora dari index kasus pertama yang meninggal. Setelah kita tracking, walaupun hasilnya negatif rapid test tetapi hasil swabnya positif. Ini tenaga medis kita,” ungkap Lilik Hernanto.
Selanjutnya, yang kedua ada di kecamatan Cepu, yaitu dari Jakarta di Desa Kentong yang hasil PCR nya juga positif.
“Jadi sampai hari ini terkonfirmasi positif sebanyak tiga orang. Satu orang meninggal dunia dan dua lainnya masih menjalani isolasi mandiri dan kondisinya baik,” ungkapnya.
Lilik Hernanto juga menyebut bahwa Jumat (1/5/2020) pagi tadi ada satu orang PDP yang meninggal, yaitu warga Desa Singget Kecamatan Jati yang di rawat dari rumah sakit di Kabupaten Grobogan (Purwodadi).
“PDP tersebut di swab test dua kali, kita belum tahu penyebabnya. Kita harus bersabar, apakah hasilnya nanti positif atau negatif. Kita berdoa mudah-mudahan hasilnya tidak positif,” terangnya.
Dilaporkannya jumlah rapid test reaktif sebanyak 13 warga yang telah tercatat .
“Yang satu sudah ada hasilnya positif lab, jadi tinggal 12. Dari 12 itu, delapan orang adalah dari warga Kabupaten Magetan, dari Temboro yang dalam hal ini sedang dalam proses pengambilan swab,” ungkapnya. (Dinkominfo Kab. Blora).