Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Kabupaten Blora menyatakan untuk transportasi untuk penumpang jenis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sudah tidak ada yang beroperasi lagi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Dinrumkimhub Kabupaten Blora Drs. Bambang Soegiyatno, MM mewakili Kepala Dinrumkimhub Blora, Pratikto Nugroho, S.Sos, MM dalam konferensi di pers media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Selasa (5/5/2020).
“Bahwasanya transportasi penumpang untuk jenis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sudah tidak ada yang beroperasi lagi,” terangnya.
Karena, Kabupaten Blora, menurut Bambang Soegiyatno, secara kebetulan bersinggungan langsung dengan tempat-tempat yang berzona merah dan pandemi.
“Sehingga kendaraan yan melalui tempat-tempat PSBB tersebut sudah tidak bisa beroperasi lagi,” jelasnya.
Namun demikian, kendaraan angkutan masih bisa operasional di kabupaten Blora dan masih berjalan seperti biasa.
“Diharapakan kepada pengusaha angkutan di kabupaten Blora agar melakukan sanitasi kepada angkutannya atau armadanya. Dua hari sekali wajib disemprot disinfektan,” tandasnya.
Kemudian, yang tidak kalah penting adalah, para pengusaha angkutan diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada semua awak angkutannya.
“Untuk pengemudi (sopir) dan krunya,wajib periksa kesehatan,” ucapnya.
Berikutnya, dari hasil penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, lanjut Bambang, dicatatkan sepuluh hari lalu bahwa warga yang mudik lebih kurang sudah tujuh persen.
“Saya yakin dengan perjalanan 10 hari ke depan hingga saat ini sudah lebih dari tujuh persen,” urainya.
Kemudian yang masih ingin mudik, ada 24 persen, dan menyatakan tidak ingin mudik ada 68 hingga 69 persen.
“Angka 24 persen ini, yang masih menyatakan ingin mudik, dengan alasan terdampak secara ekonomi, mengalami pemutusan hubungan kerja dan kehilangan pekerjaan,” jelasnya.
Sehingga dengan angka 24 persen ini perlu hati-hati, karena kalau dihitung dengan prosentase arus mudik yang ada di Jawa Tengah, kurang lebih 1,350 juta orang masih ingin mudik.
“Kita mohon semua warag di kabupaten Blora yang mempunyai keluarga di wilayah PSBB tersebut, mohon untuk di edukasi, ditanya, bagaimana keadaannya. Kalau ternyata ada kesulitan, mohon untuk dibantu,” ajaknya.
Sehingga bagi yang masih berkeinginan mudik mohon untuk mensabarkan hatinya dan bisa mengurangi rasa keinginan untuk mudik. (Dinkominfo Kab. Blora)