Berita Terkini

Kecamatan Blora, Cepu dan Jati Wilayah Zona Merah Persebaran Covid-19


Wakil Bupati Blora H Arief Rohman, M.Si mengatakan tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Blora telah masuk kategori zona merah menyusul adanya sejumlah warga yang dinyatakan rapid test reaktif dan positif swab test laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR).

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Blora dalam konferensi pers update terkini persebaran Covid-19 di media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Rabu (6/5/2020).

“Untuk kabupaten Blora yang sudah masuk zona merah ada tiga kecamatan, yaitu kecamatan Blora, Cepu kecamatan Jati. Di tiga wilayah ini sudah ada kasus positif Covid-19,” terang Wakil Bupati Blora.

Sedangkan yang masuk zona orange, adalah kecamatan yang didaerahnya terdapat pasien yang positif rapid test. Yaitu di kecamatan Todanan, Kunduran, Ngawen, Banjarejo, Jepon dan Kradenan.

Sementara, wilayah kecamatan lainnya masih aman dan masuk zona hijau, yaitu Japah, Tunjungan, Bogorejo, Jiken, Kedungtuban, Randublatung dan Sambong.

Berdasarkan perkembangan monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora sampai dengan pukul 10.47 WIB, Rabu (6/5/2020) yaitu Orang Tanpa Gejala (OTG) 301, proses pemantauan 144, selesai pemantauan 157.

Jumlah Orang Dalam Pemantaun (ODP) 864, proses pemantauan 64, selesai pemantauan 799, meninggal 1 orang.
Selanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 19, pengawasan 11, selesai pengawasan 4, Meninggal 2 (Hasil PCR belum keluar). Meninggal 3 (Negatif). Meninggal 1.

“Rapid test reaktif 21 orang. Dan ini akan terus dipantau. Kita berharap segera bisa negatif,” ungkap Wakil Bupati Blora.

Kemudian kasus terkonfirmasi positif 4 orang, 2 orang dirawat dan 2 orang meninggal dunia.

Jumlah pemudik hingga pukul 21.00 WIB, Selasa (5/5/2020) sejumlah 29.526 orang.

Menyikapi data tersebut Wakil Bupati Blora berharap kepada seluruh warga masyarakat di Kabupaten Blora, di antaranya para pendatang dan petugas medis untuk selalu berkoordinasi dalam pemeriksaan kesehatan.

“Kepada para pendatang, kami minta jujur kepada petugas kesehatan. Lapor ke desa atau kelurahan serta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” ajaknya.

Untuk yang positif rapid tes, menurut Wakil Bupati, ada beberapa yang sudah di karantina di klinik Bakti Padma.

“Ini semua biayanya ditanggung oleh pemerintah, termasuk kebutuhan makan dan lainnya” ucapnya.

Untuk para perawat, menurut Wabup, bahwa sesuai dengan arahan Bupati Blora, dilakukan isolasi di Hotel Grand Mega, Cepu.

“Ini sudah mulai kemarin, untuk isolasi mandiri sejumlah tenaga medis yang sudah terpapar,” jelasnya.

Wakil Bupati Blora mengimbau kepada semua pihak dan warga masyarakat agar selalu bergandengan tangan, supaya wabah Covid-19 di Kabupaten Blora ini bisa diatasi secara bersama-sama.

Hadir dalam konferensi pers kali ini, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hadi Praseno, S.Sos dan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (P3PLP) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora Edy Sucipto, SKM, M.Kes.

Kalak BPBD Blora Hadi Praseno, S.Sos antara lain mengingatkan kepada seluruh warga masyarakat untuk meningkatkan budaya sadar bencana.

“Bila budaya sadar bencana sudah terbentuk, diharapkan kita semua memiliki kemampuan dalam memahami dan menghadapi ancaman bencana yang ada,” terang Hadi Praseno.

Untuk itu, budaya sadar bencana memiliki arti penting guna membangun kesiapsiagaan kita semua ketika terjadi bencana.
Sementara itu Kepala Bidang P3PLP Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Edy Sucipto, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa pihaknya sudah menghubungi beberapa laboratorium swab PCR.

Menurutnya, untuk Salatiga dan Semarang sementara sudah tutup karena kebanyakan sampel yang harus diperiksa, sedangkan kapasitas sampel 1 hari mencapai 1.150 sampel.

“Padahal setiap hari sampel yang diterima ada 600 sampai dengan 700 sampel,” terangnya.

Kalau di Solo, kata Edi Sucipto, sampai saat ini masih menerima, tapi waktunya harus diperpanjang lagi.

“Tapi untuk lab yang di Salatiga dan Undip untuk sementara ditutup sampai dengan sampel yang masuk habis baru dibuka kembali pemeriksaan baru. Itulah kenapa kita harus mununggu agak lama,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu Ikatan Bidan Indonesia Jawa Tengah menyerahkan bantuan APD untuk praktik mandiri bidan kabupaten Blora. Bantuan diserahkan kepada GTPP Covid-19 yang diterima Wakil Bupati Blora. (Dinkominfo Kab. Blora). 

    Berita Terbaru

    BAPEMPERDA DPRD BLORA REKOMENDASI PERUBAHAN PERDA RTRW
    15 November 2024 Jam 06:01:00

    Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kabupaten Blora merekomendasikan perubahan...

    Capacity Building, Mindset Positif Faktor Penting Menciptakan Motivasi Bekerja
    15 November 2024 Jam 02:44:00

    Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora menggelar Capacity Building...

    Korban Angin Puting Beliung di Cepu dan Kedungtuban Terima Bantuan
    15 November 2024 Jam 02:32:00

    Sejumlah korban bencana angin puting beliung di Desa Mernung, Kecamatan Cepu dan Desa Kalen,...