Dandim 0721/Blora Letkol Infanteri Ali Mahmudi, SE menjelaskan jumlah pemudik di kabupaten Blora sudah mencapai 30.348 orang. Bagi yang baru tiba diminta kesadaran diri melakukan isolasi mandiri dalam upaya memutus mata rantai persebaran Covid-19.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers laporan dan informasi terkini perkembangan dan situasi Covid-19 di media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Minggu (10/5/2020).
Dandim menyampaikan, berdasarkan update terakhir monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora hingga pukul 11.57 WIB, Minggu (10/5/2020) dijelaskan bahwa Orang Tanpa Gejala (OTG) 350, proses pemantauan 161, selesai pemantauan 189.
Jumlah Orang Dalam Pemantaun (ODP) 877, proses pemantauan 41, selesai pemantauan 835 meninggal 1 orang.
Selanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 21, pengawasan 9, selesai pengawasan 8, Meninggal tidak ada (Hasil PCR belum keluar). Meninggal 3 (PCR Negatif) dan 1 orang meninggal.
Kemudian warga yang menjalani rapid test sebanyak 49 orang. Selanjutnya kasus terkonfirmasi positif 9 orang, 6 orang dirawat dan 3 orang meninggal dunia.
Jumlah pemudik hingga pukul 21.00 WIB, Sabtu (9/5/2020) sebanyak 30.348 orang.
“Sesuai perkembangan situasi di atas, kita tentunya sebagai warga masyarakat Blora merasa prihatin, karena hari demi hari atau semakin hari semakin berlanjut, kemudian jumlah warga yang terpapar Covid-19 semakin bertambah,” ungkap Dandim.
Kondisi demikian menurut Dandim, memerlukan peran serta kita semuanya, terutama dari orang perorangan.
“Manakala orang per orang itu disiplin terhadap anjuran pemerintah, tentu seluruhnya akan aman, dalam rangka untuk mencegah penyebaran virus corona tersebut,” jelasnya.
Dandim mengimbau, bagi warga yang masih melaksanakan mudik, meskipun aturan sudah tidak diperbolehkan, bagi yang sudah tiba di kabupaten Blora, dengan kesadaran pribadi untuk melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari.
“Iti dalam rangka untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 yang ada di wilayah kabupaten Blora,” kata Dandim.
Bagi warga masyarakat semua, Dadim meminta kejujurannya bila merasa sakit atau kurang enak badan agar segera melaporkan kepada petugas medis di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
Dengan demikian jika sudah diketahui secara detail segara diambil tindakan sesuai standar kesehatan sehingga penularan kepada warga masyarakat atau petugas medis tidak terjadi, akibat tidak kejujuran seorang pasien.
“Tidak usah malu, tidak usah takut menyampaikan, karena ini semuanya dalam rangka untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19,” terangnya.
Kepada kaum muda, Dandim minta untuk mengikuti anjuran pemerintah agar tidak berkerumun atau nongkrong di warung yang dilakukan sampai larut malam.
“Karena sadar atau tidak kita sadari bahwa disitulah rawan terjadinya penularan Covid-10,” ucapnya.
Dandim mengajak kepada seluruh warga masyarakat kabupaten Blora melakukan pola hidup bersih dan sehat, biasakan untuk mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir.
Jaga kesehatan diri dan keluarga dengan pola hidup yang sehat dengan cara cuci tangan pakai sabun. Wajib menggunakan masker, manakala kita keluar rumah. Kemudian, jangan keluar rumah jika tidak penting untuk usaha tertentu.
Pada kesempatan konferensi pers juga disampaikan oleh Direktur RSUD dr. R. Soetijono, dokter Nugroho Adiwarso, Sp.Og dan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, S.IP mewakili Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Hariyanto, S.IP, M.Si.
Direktur RSUD dr. R. Soetijono, dokter Nugroho Adiwarso, Sp.Og melaporkan bahwa saat ini di rumah sakit setempat merawat dua orang pasien diisolasi dan sebanyak 17 pasien di Klinik Bakti Padma.
Pihaknya mohon kesadaran masyarakat yang mengisolasikan keluarganya di Klinik Bakti Padma, supaya ikhlas selama pasien dirawat.
“Memang tidak enak dan tidak menyenangkan karena harus dirawat selama 14 hari dengan suasana terbatas. Oleh karena itu mohon dukungannya sehingga bisa menyelesaikan isolasinya dengan baik,” ungkapnya.
Menurut dokter Nugroho Adiwarso, pada hari ini ada lagi tambahan dua orang pasien yang positif.
“Dinkes Blora segera melakukan tracking dengan siapa saja pasien pernah melakukan kontak,” ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Yayuk Windrati, S.IP antara lain menyampaikan terimakasih kepada Kepala Desa dan jajarannya serta mengapresiasi karena telah melakukan kerja keras dan mengawal dana desa untuk penanggulangan Covid-19.
Pihaknya juga berharap kepada relawan di posko desa untuk waspada dan siap siaga serta tetap semangat.
“Kami berharap di tiap-tiap RT dan RW ikut dalam gerakan Jogo Tonggo sebagaimana instruksi Gubernur Jawa Tengah,” terangnya.
Jogo Tonggo, lanjutnya, dalam arti yang positif yaitu kembali menghidupkan nilai-nilai kearifan lokal, yaitu gotong royong. (Dinkominfo Kab. Blora)