Seputar Blora

Sampai Saat Ini, Dinkes Sudah Mengambil 2.260 Specimen Rapid Test


Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (P3PLP) Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Blora Edy Sucipto, SKM, M.Kes mewakili Plt Kadinkes Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menyampaikan sampai saat ini jumlah rapid test yang telah dilakukan Dinkes bersama Puskesmas dan Rumah Sakit sudah mengambil sebanyak 2.260 specimen.

“Jadi hingga saat ini Dinas Kesehatan bersama Puskesmas dan Rumah Sakit sudah mengambil sejumlah 1.960 specimen. Dengan perincian, reaktif 187 dan hasil swab test 90 orang. Sedangkan 97 belum di akhir swab,” ungkapnya pada konferensi pers di media center Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Jumat (29/5/2020).

Pada hari ini, lanjutnya, Dinas Kesehatan Blora melakukan pemeriksaan rapid test pada lima titik, yaitu di pasar Todanan, Doplang, kantor Sat Pol PP, BPBD dan Dinrumkimhub.

“Sekitar 300 rapid test. Jadi totalnya ada sekitar 2.260, sampai dengan saat ini,” jelasnya.

Dikatakannya, bilamana ada warga atau saudara yang hasil pemeriksaan reaktif rapid test supaya jangan dikucilkan.

“Jangankan baru reaktif rapid test, yang positif swab test saja tidak boleh dikucilkan,” ucapnya.

Menurut Edy, kita harus memberi semangat dan motivasi, sehingga bisa menimbulkan imun atau kekebalan kepada penderita supaya bisa lekas sembuh.

Pihaknya menyebut terkait new normal. Menurutnya ada sepuluh point, tetapi disampaikan ada dua point di antaranya yang berkaitan dengan kesehatan.

Yang pertama, terapkan new normal tahapan baru setelah kebijakan stay at home. Warga yang bekerja di luar diperbolehkan dengan catatan tetap harus memproteksi diri dengan memanfaatkan protokoler kesehatan.

Berikutnya yang kedua, bahwa new normal ini diberlakukan dengan kesadaran bahwa wabah masih tetap berlaku.

“Sehingga semuanya harus membekali diri, memproteksi diri agar tidak bisa tertular. Maupun orang yang sakit tidak bisa menularkan kepada orang lain,” kata dia.

Ia mengingatkan bahwa penularan bisa terjadi dari manusia ke manusia, yaitu yang positif bisa menularkan ke yang sehat.

Jadi, lanjutnya, ada beberapa cara supaya tidak tertular, di antaranya menatati protokoler kesehatan, sering cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, tetap pakai masker, jaga jarak.

Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada santri dari Temboro, Magetan, Jawa Timur dan keluarganya bahwa sampai saat ini tidak ada yang menulari baik level 1 maupun level 2.

Kasus dari sana, lanjut Edy, dari 131 yang di rapid test reaktif ada 28 dan yang positif sampai saat ini baru 15 orang.
“Tidak ada perkembangan. Ini cukup menggembirakan,” ujarnya.

Karena berdasarkan teori, bilamana ada yang positif tanpa ada penanganan yang sesuai dengan SOP maka level 1 sampai level 3, untuk satu kasus bisa menularkan sampai dengan 140 orang. (Dinkominfo Kab. Blora).


    Berita Terbaru

    UDD PMI Blora Kini Punya Gedung Baru Untuk Pusat Pelayanan Kemanusiaan
    16 Mei 2024 Jam 13:44:00

    Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora. Ir. Sutikno Slamet menjelaskan sebagaimana...

    Pengurus APTRI Blora Masa Bhakti 2024-2029 Dilantik, Diharapkan Bisa Bersinergi Dengan Pemda Berperan Dalam Program Pergulaan Nasional
    15 Mei 2024 Jam 14:39:00

    Bupati Blora Arief Rohman, S.IP., M.Si mengharapkan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia...

    Kesepuluh Kali Blora Raih Opini WTP dari BPK
    14 Mei 2024 Jam 17:39:00

    Pemerintah Kabupaten Blora berhasil memperoleh predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)...