Perwira Seksi Teretorial (Pasiter) Kodim 0721/Blora Kapten Infanteri Puryanto mewakili Dandim 0721/Blora Letkol Infanteri Ali Mahmudi, SE menyampaikan update terakhir monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora melalui konferensi pers di media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, Selasa (23/6/2020).
Disampaikannya, hingga pukul pukul 10.39 WIB Orang Tanpa Gejala (OTG) 682 terdiri proses pemantauan 72, selesai pemantauan 609 dan meninggal 1 orang.
“Orang Dalam Pemantauan (ODP) 1.046, proses pemantauan 13, selesai pemantauan 1.023 dan meninggal 10 orang,” urainya.
Berikutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 62 orang, terdiri pengawasan 4 orang, meninggal 9 (PCR negatif-bukan Covid-19), meninggal 1 (menunggu hasil swab), meninggal 8, selesai pengawasan 40 (negatif).
Berikutnya, Rapid Test 24 orang, terdiri rapid test reaktif OTG 11, ODP 11 dan PDP 2. Positif Covid-19 sebanyak 45, dirawat 33, sembuh 7 dan meninggal 5 orang. Sedangkan pemudik masih berjumlah 36.645.
Pasiter Kodim 0721/Blora berharap pandemi Covid-19 segera benar-benar hilang sehingga kita semua bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.
Menurut dia, tidak bosan-bosan mengajak kepada warga masyarakat untuk patuh dan taat kepada imbauan pemerintah dengan menjaga kesehatan serta menghindari tempat-tempat yang kemungkinan menjadi penyebaran Covid-19.
“Kita semua wajib mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah,” ucapnya.
Di antaranya memakai masker keluar rumah, pembatasan sosial (social sistancing ), menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, tidak menggunakan tangan untuk mengusap mata, hidung dan mulut, tetap di rumah jika tidak penting.
“Dan yang terpenting terapkan pola hidup bersih dan sehat,” tandasnya.
Dikatakan, saat ini sudah memasuki era new normal, banyak sentral-sentral kegiatan yang sudah dibuka. Demikan juga tempat ibadah dan tempat perdagangan, termasuk pedagang kaki lima.
“Mohon semuanya untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaksanakn protokol kesehatan dalam melaksanakan kegiatan, baik itu kegiatan di dalam atau di luar ruangan,” harapnya.
Pada konferensi pers yang sama, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinas PMD) Gartini, S.Sos mewakili Kepala Dinas PMD Blora Hariyanto, SIP, M.Si menyampaikan bahwa pada minggu lalu desa-desa di kabupaten Blora telah menyelenggarakan musyawarah desa khusus (musdessus) lagi untuk melakukan verifikasi dan validasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) karena ada penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) ganda dan mengusulkan KK miskin non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) apabila masih ada yang belum diusulkan pada bulan pertama.
“Bagi KK miskin Non DTKS yang belum mendapatkan BLT DD pada bulan pertama dapat dimasukkan pada penyaluran bulan kedua melalui musdessus dan revisi perkades,” jelasnya.
Berdasarkan usulan, KPM dari desa yang masuk BLT DD bulan kedua sekitar 28.147 KPM sebesar Rp16.888.200.000,00.
“Minggu ini dijadwalkan BLT bulan kedua mulai disalurkan secara non tunai melalui Bank Jateng Cabang Blora, PD BPR/BKK Blora dan Bank Blora Artha,” jelasnya.
Dalam rangka pencegahan Covid-19 di kabupaten Blora melalui program bantuan sembako dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Blora telah ditunjuk 26 BUMDes untuk ikut menyalurkan sembako.
“26 BUMDes itu telah selesai menyalurkan bantuan sembako sebanyak 2.666 KPM di Blora untuk bulan pertama, selama tiga bulan kedepan,” kata dia.
Direktur RSUD dr R Soeprapto Cepu, dr Fatkhur Rokhim dalam konferensi pers yang sama menyampaikan saat ini di rumah sakit Cepu merawat lima orang pasien yang diduga Covid-19.
Yang pertama adalah seorang perempuan asal kecamatan Kedungtuban yang sudah cukup lama dirawat karena hasil swab test positif Covid-19.
“Ini telah kami lakukan swab dua periode, namun hasilnya masih positif, sehingga secara protokol kami belum berani memulangkannya, dan ini menunggu hasil swab ketiga,” jelasnya.
Pasien yang kedua juga seorang wanita berasal dari Kedungtuban dengan penyakit penyerta kencing manis.
“Kami mengimbau kepada warga yang mempunyai penyakit penyerta seperti hipertensi, kencing manis dan lainnya agar lebih hati-hati,” kata dia.
Yang ketiga, adalah pasien seorang anak berumur 2,5 tahun dalam kondisi kejang dan demam.
“Dokter kami menduga juga ada hubungannya dengan Covid-19,” ungkapnya.
Yang keempat adalah pasien wanita dari kecamatan Kedungtuban dengan kondisi gangguan pencernaan dan pasien yang kelima seorang pasien wanita dari kecamatan Randublatung dengan penyakit penyerta kencing manis.
Total pasien yang pernah dirawat di ruang Covid-19 RSUD Cepu, lanjut dokter Fatkhur, lebih kurang 55 orang dan semuanya rata-rata dalam kondisi baik sehingga sudah bisa dipulangkan di rumahnya masing-masing. (Dinkominfo Kab. Blora).