Berita Terkini

Transmisi Lokal Penularan Covid-19 dari Orang ke Orang Semakin Meluas


Blora - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pananganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menyampaikan informasi perkembangan Covid-19 melalui konferensi pers, Senin (31/8/2020).

Lilik Hernanto yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menginformasikan berdasarkan monitoring dari empat hari terakhir yakni tanggal 28 Agustus 2020 sampai dengan 31 Agustus 2020 telah melakukan swab penambahan sebanyak 127 orang.

“Dari jumlah itu ada penambahan yang positif sebanyak 26. Jadi positivity rate-nya masih cukup tinggi. Ini juga menunjukkan tingkat penularan di masyarakat juga masih cukup tinggi, sehingga perlu kewaspadaan kita bersama,” terangnya.

Dengan demikian jumlah positif Covid-19 sampai dengan Senin (31/8/2020) secara akumulasi sebanyak 311 kasus.

“Dalam empat hari ini kita juga perlu bersyukur, bahwa ada 24 orang yang sembuh sehingga jumlah kesembuhan mencapai 205. Kalau kita prosentase sebanyak 65 persen adalah sembuh,” ungkapnya.

Akan tetapi, lanjutnya, ada dua kasus meninggal dalam empat hari terakhir sehingga jumlah komulasi yang meninggal sebanyak 20 orang atau 6,43 persen angka kematian.

Dari 86 penderita yang masih dalam pemantauan, lanjutnya, baik dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri, sebanyak 94,19 persen adalah isolasi mandiri.

“Jadi hanya 5,81 persen yang kasusnya positif yang dirawat di rumah sakit. Mudah-mudahan ini bisa segera sembuh, setelah isolasi mandiri secara ketat dan disiplin sesuai protokol kesehatan,” urainya.

Dari 26 kasus baru dalam empat hari terakhir, tambahnya, kasusnya tersebar di beberapa kecamatan. Yaitu, kecamatan Blora, Jepon, Bogorejo, Tunjungan, Banjarejo, Ngawen, Japah, Kunduran, Todanan, Randublatung, Jiken dan Kradenan.

“Ini berarti transmisi lokal penularan dari orang ke orang semakin meluas. Jadi tidak ada kecamatan yang terbebas dari Covid-19,” ucapnya.

Adapun 26 kasus baru tersebut adalah pengembangan dari kasus positif dari hasil tracing yang ditemukan lebih dahulu.

“Satu kasus positif yang kita temukan, ada yang menambah delapan penderita baru. Ini berarti terjadi penularan, terjadi klaster karena di satu lokasi ada lebih dari satu kasus penambahan,” terangnya.

Dari hal tersebut, Lilik menyampaikan kepada warga masyarakat, bahwa Covid-19 belum selesai dan masih ada terus peningkatan di sekitar kita.

“Walaupun kita sudah sebanyak melakukan swab, berarti kita punya risiko akan meningkatkan kasus yang ditemukan. Sekali lagi positivity rate-nya hampir 20 persen, jadi tingkat penularannya masih sangat tinggi,” jelasnya.

Lilik Hernanto menyebut ada beberapa pasien positif adalah tenaga kesehatan baik di rumah sakit maupun di Puskesmas.

“Ini merupakan introspeksi kami di tim kesehatan baik di rumah sakit maupun di Puskesmas, untuk lebih disiplin, tertib di dalam malakukan protokol kesehatan sesuai SOP yang ada, baik pemakaian APD maupun protap yang lainnya,” terang dia.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya masih menemui kendala di masyarakat, karena masih ada yang tidak mau dilakukan pemeriksaan swab karena kontak dengan penderita, dengan berbagai alasan.

“Padahal pemeriksaan swab ini sangat penting, untuk kewaspadaan diri kita, termasuk keluarga dan orang-orang terdekat kita,” tambahnya.

Kalau kita tidak mau di swab, kata Lilik, padahal kita merasa pernah kontak dengan penderita, maka itu akan rugi sendiri.

“Sebab nanti kalau kita masuk dalam OTG bisa menjadi risiko di keluarga kita. Untuk itu kami mohon bantuan dan partisipasinya kepada semua pihak,” kata dia.

Kalau ada tim dari Puskesmas yang sedang melakukan telusur atau tracing dalam rangka peningkatan testing, mohon dibantu.

“Tracing dilakukan, bukan berarti anda sudah positif, kita mencari kewaspadaan dini. Kalau tahu harus dilakukan treatment, apakah dilakukan isolasi mandiri atau harus di rumah sakit,” ungkapnya.

Sekali lagi, kata dia, Covid-19 bukan aib bagi kita, karena semua bisa terkena.

“Tetap semangat. Tetap 3M. Memakai masker. Mencuci tangan dan menghindari kerumunan,” ucapnya.

Ikut hadir dalam koferensi pers Kepala Bidang Koperasi Dindagkop UKM Blora, Drs. Edy Suprapto mewakili Kepala Dindagkop UKM Blora Sarmidi, SP, MM.

Edy Suprato menyampaikan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di Kabupaten Blora, telah dilakukan langkah strategis untuk mendorong para pelaku ekonomi khusunya UKM Mikro dan Ultra Mikro agar mampu bertahan melanjutkan usahanya.

Adapun langkah yang dimaksud adalah mensukseskan program Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) untuk 12 juta UKM di seluruh Indonesia.

“Masing-masing UKM mendapatkan bantuan modal sebesar Rp2,4 juta, yang disalurkan melalui rekening Bank penerima manfaat,” kata Edi Suprapto.

Sampai dengan 31 Agustus 2020, lanjutnya, sudah diusulkan sebanyak 5.262 UKM. Tahap I sebanyak 4289 UKM. Tahap II sebanyak 973 UKM.

“Untuk itu kepada warga masyarakat pelaku UKM yang memenuhi kriteria silahkan mendaftar dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan, sebagai usulan Tahap III,” jelasnya. (Dinkominfo Kab. Blora).


    Berita Terbaru

    Siswa SMK Annuroniyah Sulang, Rembang PKL di Dinas Kominfo Blora
    18 November 2024 Jam 10:10:00

    Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blora kembali jadi pilihan siswa Sekolah Menengah...

    ADWI 2024, Dewis Bangowan Juara 2 Desa Wisata Rintisan
    17 November 2024 Jam 23:07:00

    Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia sebagai puncak acara ADWI 2024 yang diselenggarakan di...

    Paguyuban Wreda Agri Makmur Blora Gelar Pertemuan, Ini Pituturnya
    17 November 2024 Jam 19:52:00

    Ketua Pengurus Paguyuban Wreda Agri Makmur Kabupaten Blora H.Subekti, SP.,MMA., menuturkan...