Seputar Blora

Corona Belum Selesai, Jangan Abai !


Pemerintah Kabupaten  Blora tidak akan pernah bosan mengingatkan kepada warga masyarakat supaya patuh protokol kesehatan Covid-19.

Pejabat Pelaksana Tugas  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora dokter Henny Indriyanti mengemukakan alasan kenapa Pemkab Blora terus menggencarkan imbauan disiplin prokes karena kasus  positif Covid-19 di Blora meningkat.

Berdasarkan monitoring data Covid-19 hingga Minggu (13/12/2020) jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 1.889 orang atau bertambah 55 kasus dari sebelumnya.  Jumlah warga terpapar Covid-19 meninggal dunia sebanyak 90 orang atau bertambah empat orang dari sebelumnya.   

“Kita harus disiplin, semuanya saja, patuhi protokol kesehatan. Terus biasakan cuci tangan pakai sabun, pakai masker kemana saja, jaga jarak dan hindari kerumunan. Jangan diabaikan, corona belum selesai,” tegas dr. Henny Indriyanti, Senin (14/12/2020).   
Meski demikian, dari jumlah kasus positif Covid-19  dan yang meninggal dunia, sebanyak 1.489 orang dinyatakan sembuh. Jumlah kesembuah itu bertambah 68 orang dari sebelumnya.

Sedangkan positif dirawat di rumah sakit  25 orang (8,06 persen), isolasi mandiri 285 orang (91,94 persen). Dinkes Blora telah melakukan  swab-lab polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 11.537 orang.  

Menurut dr Heny Indriyanti, yang perlu diwaspadai dalam penyebarannya adalah di klaster keluarga.

“Yaitu jika ada salah satu anggota keluarga yang terinfeksi virus akan menularkan ke anggota keluar yang lain,” tambahnya.

Untuk itu, lanjutnya, yang bisa kita lakukan adalah menghindari anak-anak bermain bersama temannya tanpa protokol kesehatan.

Kemudian, kita minimalisir keluarga yang berkumpul dengan warga yang lain, misalnya dengan arisan atau kelompok kegiatan masyarakat yang lain.

“Sementara waktu kita hindari dulu liburan keluarga. Kecuali kalau kita bisa melakukannya dengan protokol kesehatan,” kata dia.

Untuk mencegah klaster keluarga bertambah, maka perlu memperhatikan protokol kesehatan dengan VDJ.

“V, yaitu ventilasi yang artinya berkaitan dengan sirkulasi udara. Risiko penularan virus corona lebih rendah jika ada aliran udara segar,” terangnya.

Suhu dingin diyakini berpengaruh terhadap penyebaran wabah ini. Kondisi kering dan dinginnya suhu dapat memudahkan virus menyerang manusia. Tak cuma itu saja, kondisi lingkungan seperti ini juga bisa membuat virus berkembang dalam waktu yang lebih lama.

Setelah ventilasi, ada pula aspek lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu durasi atau “D”. Durasi ini juga menentukan penyebaran virus corona dalam satu lingkungan. Sebab, semakin lama durasi kita berinteraksi dengan seseorang yang telah terinfeksi atau mengembangkan gejala-gejala Covid-19, maka semakin besar potensi penularan terjadi.

“Oleh sebab itu, kini diwajibkan menggunakan masker, dan cobalah sebisa mungkin untuk mempersingkat waktu ketika melakukan kegiatan di luar rumah,” urainya.

Terakhir “J”, alias jarak. Untuk mencegah penularan virus corona, kita perlu menjaga jarak aman sejauh minimal 1,5 meter dengan orang lain.

Informasi perkembangan Covid-19 bisa diakses melalui corona.blorakab.go.id (Dinkominfo Kab. Blora). 

    Berita Terbaru

    Siswa SMK PSM Randublatung Belajar Demokrasi Melalui Pemilos
    19 November 2024 Jam 11:30:00

    SMK Pesantren Sabilil Muttaqien(PSM) Randublatung menggelar Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS...

    Musim Tanam 2025 : Prospek Pengembangan Areal Tebu di Blora Akan Meluas dan Cerah
    19 November 2024 Jam 10:47:00

    Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora Anton Sudibyo...

    Enam Orang Sarjana Blora Ikuti Seleksi Penerimaan Bintara Kompetensi Khusus Polri
    18 November 2024 Jam 19:18:00

    Enam orang sarjana strata satu (S-1) di Kabupaten Blora mengikuti seleksi penerimaan Bintara...