Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, sekarang memiliki alat polymerase chain reaction (PCR) sendiri untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri atau virus.
Kepala Unit Pelaksana teknik Daerah (UPTD) Laboratorium Kesehatan (Labkes), Sri Miningsih menjelaskan alat PCR juga untuk mendiagnosis penyakit Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Alat yang berada di Laboratorium Kesehatan (Labkes) jalan Kolonel Sunandar 63, Kota Blora, sudah mulai diujicoba pemanfaatannya.
Untuk uji coba pertama, dilakukan dengan pemeriksaan 102 sampel dari calon pegawai negeri sipil (CPNS) baru di lingkungan Dinkes setempat yang hasilnya bisa diketahui dalam waktu 2×24 jam.
Sarana prasarana Lab-PCR senilai Rp 2 miliar lebih, kedepannya membutuhkan tambahan 3-4 orang analis kesehatan atau ATLM, agar pelayanan lainnya seperti pemeriksaan air bersih, air isi ulang, makanan minuman, narkoba, darah dan urine tetap bisa berjalan normal.
Menurut Kepala UPTD Labkes Kabupaten Blora, dalam tahap uji coba PCR-lab ini, pihaknya masih menyiapkan administrasi yang langsung terhubung dengan Kemenkes.
Selanjutnya harus menyiapkan kebijakan terkait regulasi, administrasi, pembiyaaan dan keperluan lainnya dengan Dikes setempat, tujuannya agar keberadaan alat baru PCR-lab milik Pemkab Blora benar-benar sempurna.
Uji coba alat kesehatan baru polymerase chain reaction (PCR) covid-19 di laboratorium berjalan lancar dan sudah terakses langsung ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Uji coba hari pertama Selasa kemarin, RT-PCR-Lab kami lancar memeriksa 48 sampel swab,” jelas Kepala Unit Pelaksana teknik Daerah (UPTD) Labkes setempat, Sri Miningsih, Rabu (6/1/2021).
Pada Rabu ini, analis kesehatan atau ahli tenaga laboratorium medik (ATLM) Labkes Pemkab Blora memeriksa kembali 56 sampel, dan berjalan lebih lancar dari hari pertama.
Dikatakannya, selain uji coba berjalan lancar, Kemenkes RI juga sudah memberikan akun (link untuk mencatat pelaporan) langsung hasil uji coba yang dilakukan ATLM.
“Hasil pemerikaan 1×24 jam terakhir, sudah terlaporkan ke Kemenkes dan akan koordinasi pemeriksaan selanjutnya,” terang Mining. (DINKOMINFO BLORA/Tim/Ft : dok)