Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) Kabupaten Blora H. Winarno mengemukakan, target pencanangan Kampung KB tahun 2017 di Kabupaten Blora sudah memenuhi di 16 Kecamatan.
Hal itu disampaikan pada acara Integrasi Kampung KB Bersama Mitra Kerja 2017 di halaman SDN 1 Singonegoro, Kecamatan Jiken, Kab. Blora, Sabtu (18/11).
Menjadi nara sumber, selain Kepala Dalduk KB H Winarno, yakni Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi BKKBN Provinsi Jawa Tengah Agus Pujianto, SH, MS dan Anggota Komisi IX DPR RI Sri Wulan,SE selaku mitra kerja integrasi kampung KB.
“Kampung KB kalau dievaluasi belum nampak. Sebab masih sebatas mencanangkan. Tetapi ada kegiatan pendukung seperti Posyandu dan Pelayanan KB serta peran para petugas KB di wilayah setempat,” kata Kepala Dilduk KB Blora, H. Winarno.
Jika dievaluasi, kata dia, bisa dilakukan pada tahun 2018 sesuai dengan anggaran yang ada.
“Pemkab Blora memberi perhatian kepada petugas PPKBD, dan honornya dinaikkan pada tahun 2018,” jelasnya.
Kepada para kader di wilayah setempat, ia berpesan agar terus membangkitkan semangat masyarakat ikut KB.
“Jangan duduk manis, apalagi sampai tidak hafal Mars KB,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi BKKBN Provinsi Jawa Tengah Agus Pujianto SH, MSi antara lain mengatakan, bagi yang sudah ber-KB agar meningkatkan kualitas KB-nya dengan mengikuti KB MKJP.
“Yang sudah ber-KB bisa meningkatkan kualitas KB-nya dengan mengikuti KB MKJP,” kata Agus.
Ia mengatakan, kontrasepsi jangka panjang seperti MKJB memiliki resiko yang kecil jika dibandingkan dengan kontrasepsi lainya. Karena itu diharapkan masyarakat bisa beralih ke kontrasepsi tersebut.
Tujuan KB, kata Agus adalah mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera dan meningkatkan derajat kesehatan terutama para ibu.
Dengan tingginya partisipasi KB diharapkan bisa menurunkan Angka Kamatian Ibu (AKI).
“Apalagi, di Kabupaten Blora sendiri AKI masih tinggi,” ungkap Agus.
Dalam acara itu Anggota Komisi IX DPR RI, Sri Wulan, SE mengemukakan bahwa integrasi kampung KB tidak hanya mensosialisasikan tentang KB saja.Tetapi bagaimana mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Jadi, kata Sri Wulan, didalam mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera, ada 4T. Yaitu Jangan Terlalu Muda, dimaksudkan untuk menghindari pernihakan dini dengan mantaati menikah usia 20 tahun untuk wanita dan usian 25 tahun untuk laki-laki.
Kemudian, tidak boleh Terlalu Tua untuk menghidari resiko. Selanjutnya, tidak boleh Terlalu Dekat, agar bisa memperhatikan pendidikan dan kasih sayangnya kepada anak.
“Jadi semuanya biar mendapatkan yang optimal,” tandas Sri Wulan.
Yang ke empat, yaitu tidak boleh Terlalu Sering ibu melahirkan.
“Saya mengharap dan imbau. Kalau kita tidak mulai dari kita sendiri mau siapa lagi ? Yang sudah melaksanakan KB, ke depannya melaksankan KB yang berjangka panjang. Jadi tidak hanya pil, suntik dan kondom, melainkan bisa ke KB MKJP,” ujarnya.
Sementara itu Danramil Jiken Kapten Inf Sugiyono sebagai salah satu peserta KB MOP diminta naik ke panggung menyampaikan testimoni di hadapan warga masyarakat yang hadir.
“Mengingat kondisi istri saya, dan setelah membaca brosur akhirnya saya putuskan mengikuti MOP. Dan selama ini, tidak ada pengaruhnya bagi kesehatan. Oleh karena itu saya mengajak pada pria untuk ikut KB dengan MOP,” ujarnya.
Selain Danramil Jiken, hadir pada acara tersebut diantaranya Camat Jiken Luluk Kusuma Agung Ariyadi, AP, Kapolsek Jiken AKP Sularno, Kasi Kesos Kecamatan Jiken Pujiyanto, Kades Singonegoro Sarji dan unsur pemerintah desa setempat.
Acara diselingi hiburan tari kreasi dan seni barongan dari siswa TK dan SD Singonegoro, pembagian biskuit dan aneka dorprize serta bantuan alat olah raga bagi Karang Taruna Desa Singonegoro.
Sebelumnya acara yang sama di gelar di desa Jiworejo Kecamatan Jiken. (Dinkominfo Kab. Blora)