Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Komunikasi dan Informatika melaunching aplikasi satu data dan ekspose index kemahalan konstruksi (IKK) tahun 2017. Launching ditandai menekan tombol klik pada perangkat mouse oleh Bupati Djoko Nugroho diwakili Sekda Blora Drs. Bondan Sukarno, MM didampingi Kepala Dinkominfo Blora Drs. Sugiyono dan Kepala BPS Blora Drs. Heru Prasetyo, Senin (27/11/2017).
Kepala Dinkominfo Kabupaten Blora, Drs. Sugiyono dalam sambutannya mengatakan, aplikasi yang dilaunching dimaksudkan untuk memudahkan publik untuk mencari data dalam satu sumber data.
“Ini diharapkan bisa memudahkan warga masyarakat mencari data. Launching ini masih belum maksimal, sehingga secara periodik akan disempurnakan. Oleh karena itu kami minta support dari masing-masing OPD di Blora,” kata Kepala Dinkominfo Blora, Sugiyono, di ruang pertemuan Setda Blora.
Disampaikan lebih lanjut, para undangan yang hadir diberi penjelasan bagaimana cara membuka dan mendownload aplikasi satu data menggunakan telepon genggam. Selain itu, secara bertahap akan diberikan pelatihan husus kepada masing-masing operator di OPD.
Di tempat yang sama Bupati Blora Djoko Nugroho diwakili Sekda Blora Drs. Bondan Sukarno dalam sambutannya mengapresiasi, mengingat data dan informasi mempunyai peranan penting dalam penyusunan, perencanaan, pelaksanaan dna pengendalian pembangunan daerah.
“Karena dalam setiap penyusunan perencanaan pembangunan selalu dibutuhkan dukungan data dan informasi yang lengkap, valid dan up to date mengikuti perkembangan kondisi yang terjadi,” jelasnya
Jika sebuah perencanaan tanpa didukung data, menurut Bupati Djoko Nugroho, maka kita tidak dapat melaksanakan dan mengendalikan kegiatan dengan efektif, serta hasilnya pun menjadi tidak optimal.
“Karena itulah data harus ada dan disajikan dengan valid dan akuntabel. Kesalahan data yang digunakan mengakibatkan perencanaan yang dibuat tidak akan berguna. Atau dengan kata lain, apabila input datanya sampah, maka yang dihasilkan adalah sampah pula,” ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkan, seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinkominfo Kabupaten Blora, bahwa kondisi yang terjadi saat ini adalah data yang dibutuhkan untuk perencanaan pembangunan khususnya data statistik sektoral masih tersebar di beberapa Perangkat Daerah Kabupaten Blora dan belum terintegrasi dalam sebuah sistem informasi data pembangunan yang mudah diakses.
“Di sisi lain masyarakat sangat membutuhkan data dan informasi yang berkaitan dengan hasil pembangunan untuk kepentingan penelitian, partisipasi dalam pembangunan maupun untuk kepentingan lainnya,” ucapnya.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, lanjut Bondan Sukarno membaca sambutan Bupati Djoko Nugroho, bahwa Pemerintah Kabupaten Blora harus mengembangkan Single Data System atau Sistem Satu Data yang menyajikan data dan informasi yang lebih terjamin validitasnya dan terakomodir secara sentralistik, sekaligus yang bermanfaat untuk merekam hasil-hasil pembangunan.
“Keberhasilan Sistem Satu Data akan sangat bergantung dan dipengaruhi adanya ketersediaan data dan informasi dari masing-masing sektor maupun wilayah yang dimiliki oleh Perangkat Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,” tandasnya.
Bupati Djoko Nugroho berharap para Kepala Perangkat Daerah dapat Memberikan kontribusi data sektoral sesuai kewenangannya di Aplikasi Satu Data Blora secara periodik ; Mengelola data sektoral masing-masing dengan baik ; Menunjuk personil khusus sebagai pengelola data yang berkewajiban memberikan kontribusi data ke Aplikasi Satu Data Blora ; Secara rutin melakukan update data sektoral yang menjadi kewenangannya dan Mengintegrasikan aplikasi pengelolaan data yang sudah ada ke dalam Sistem Satu Data yang dikelola oleh Dinkominfo Kabupaten Blora.
Launching Aplikasi Satu Data Blora ini, lanjutnya, dirangkaikan dengan Ekspose Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten Blora Tahun 2017.
Sebagaimana diketahui, bahwa IKK merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk menghitung Dana Alokasi Umum (DAU) yang akan diterima oleh suatu daerah. IKK adalah indeks kewilayahan yang digunakan untuk membandingkan tingkat kemahalan konstruksi dari suatu wilayah lainnya.
“Dengan indeks ini dapat diketahui perbandingan biaya yang dibutuhkan untuk membangun satu bangunan antar daerah,” jelasnya.
Dikemukakan lebih lanjut, IKK mempunyai bobot yang cukup besar dalam formula penghitungan DAU. Akuratnya data IKK menjadi salah satu faktor penentu tercapainya tujuan DAU sebagai dana perimbangan. Dengan adanya pembagian DAU yang tepat diharapkan pemerataan pembangunan dapat tercapai.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya mengimbau kepada para Kepala Perangkat Daerah agar IKK ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan pembangunan daerah, terutama pembangunan fisik di Kabupaten Blora,” pungkasnya.
Usai di launching, dilanjutkan pemaparan tentang IKK oleh Kepala BPS Blora Hery Prasetyo. Acara dihadiri pimpinan OPD se Kab. Blora. (Dinkominfo Kab. Blora).