Seputar Blora

Petugas, Juru Sembelih dan Pengantar Hewan Kurban di RPH Blora Wajib Patuh Prokes


Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakikan) Kabupaten Blora, Jawa Tengah secara intensif melakukan pemantauan dan pemeriksaan hewan kurban pada Iduladha 1442 Hijriah di Rumah Potong Hewan (RPH) Blora.

Selain itu, kepada petugas medis, paramedis, juru sembelih hewan (juleha) dan krunya diminta patuh protokol kesehatan. Demikian pula para pengantar hewan kurban ke RPH wajib mematuhi protokol kesehatan.

Kepala Dinnakikan drh. Gundala Wejasena menegaskan semua aktivitas penyembelihan hewan kurban baik di RPH Blora ataupun di sejumlah lokasi lainnya, diminta mematuhi protokol kesehatan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

"Secara umum kondisi ternak di Blora sehat. Kita sudah menerjunkan petugas di lapangan untuk memeriksa sapi kurban. Dan diingatkan semua wajib mematuhi protokol kesehatan," kata Gundala saat memantau penyembelihan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Blora, Selasa (20/7/2021).

Meski dalam suasana pandemi, hewan kurban khususnya sapi yang disembelih lumayan cukup ada peningkatan.

"Dari hasil pemantauan, sapi untuk kurban relatif gemuk-gemuk dan peternak maju dalam memelihara serta merawat sapi," tambahnya.

Menurutnya, peternak sudah tahu, sapi sebelum digemukkan harus diberi obat cacing terlebih dulu sehingga cacingnya hilang.

Hanya saja, pihaknya menilai bahwa kondisi RPH Blora kurang representative.

"Oleh sebab itu kita selalu mengusulkan pembangunan RPH yang lebih representative, apalagi ini masuk dalam grand desain Pak Bupati," jelasnya.

Sehingga kalau disetujui, DAK tahun depan, kalau ada pemeriksaan sapi dalam jumlah banyak bisa lebih luas dan situasinya makin baik.

Pada hari pertama Iduladha 1442 Hijriah, di RPH Blora telah menyembelih hewan kurban milik warga sebanyak 16 ekor sapi.

Sedangkan pada hari kedua, Rabu (21/7/2021) hingga pukul 10.50 WIB sudah ada 10 ekor sapi dan 8ekor kambing yang didaftarkan warga untuk disembelih di RPH Blora. Para pengantar hewan kurban mulai berdatangan ke RPH sejak pagi sekitar pukul 05.30 WIB. 

Kepala UPTD Puskeswan Dinnakikan Blora drh. Rasmiyana mengemukakan setiap hewan kurban (sapi) dilakukan pemeriksaan fisik luar hewan sebelum dipotong (antemortem) dan pemeriksaan bagian dalam hewan sesudah dipotong (postmortem).

“Jadi kami melakukan pemeriksaan fisik luar hewan sebelum dipotong (antemortem) dan pemeriksaan bagian dalam hewan sesudah dipotong (postmortem). Alhamdulillah, hewan kurban sehat dan dagingnya aman dikomsumsi,’’ jelasnya.

Sementara itu Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan, Endah Tri Susanti, S.Pt., menyampaikan, semua petugas medis dan paramedis di RPH Blora wajib mematuhi protokol kesehatan dengan memakai baju pelindung diri, memakai masker, sarung tangan, alas kaki, wajib cuci tangan setelah melakukan pemeriksaaan hewan dan sebelumnya diukur suhu tubuhnya menggunakan termogun.

“Tidak terkecuali dengan para juru sembelih hewan kurban dan krunya, wajib pakai masker. Maskernya sudah kami sediakan. Termasuk para pengantar hewan kurban juga harus patuh prokes, bila ada yang tidak pakai masker atau melepasnya, kami ingatkan supaya maskernya dipakai atau kami beri masker yang sudah disediakan,” kata dia. (Tim Dinkominfo Blora).

    Berita Terbaru

    Diapresiasi Publik Jakarta, "Blora Engkek" Bakal Jadi Event Tahunan
    13 Januari 2025 Jam 20:29:00

    Event Festival Budaya Blora yang bertajuk "Blora Engkek" persembahan Ikatan Alumni SMAN 1 Blora...

    MBG di Blora Mulai Diterapkan, Tahap Awal Dibagikan ke 3.000 Sasaran
    13 Januari 2025 Jam 17:15:00

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai diterapkan di Kabupaten Blora, Senin (13/1/2025). Di...

    Keberhasilan Bupati Blora Mempromosikan Potensi Daerah Dapat Apresiasi Positif
    13 Januari 2025 Jam 16:00:00

    Sebagian pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Blora yang dikomandani oleh...