Hujan lebat dengan durasi lama di wilayah kecamatan Cepu dan Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora menyebabkan banjir luapan dari sungai dan melewati pemukiman warga, Sabtu, (27/11/2021).
Kepalan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Slamet Widodo, S.Sos., M.Si., membenarkan kejadian tersebut.
"Ya benar, Kecamatan Cepu dan Kradenan banjir. Tapi banjir yang di Kradenan sudah surut. Hanya saja di Ngelo Cepu, laporan terkini, airnya naik," kata Slamet Widodo saat dikonfirmasi, Sabtu, (27/11/2021) malam.
Pihaknya bersama petugas gabungan lainnya terus melakukan pemantauan dan mengimbau warga untuk siaga.
Berdasarkan laporan kejadian posko siaga banjir, longsor dan bencana lainnya yang tahun 2921 yang diupdate Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora menyebutkan dalam laporan kejadian awal pukul 15.24 WIB di Kecamatan Cepu, terdata, di Kelurahan Balun 7 rumah terendam, ketinggian air 30-50 Cm.
Kelurahan cepu, sebanyak 85 rumah terendam di RT 1,2,3,5,7/ RW 01. Ketinggian air 30-50 Cm.
Kelurahan Ngelo, 20 rumah terendam
di RT 1 / RW 8 dengn ketinggian air 20-40 Cm.
Selanjutnya di Kelurahan Karangboyo, 9 rumah terendam (RT 1/RW 8), dengan ketinggian air 20-40 Cm.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Kradenan, di desa Sumber Dusun Wates 225 rumah terendam, ketinggian air 30-60 Cm.
Dari peristiwa itu tidak ada korban jiwa (nihil).
Tim TRC BPBD Blora terus melaksanakan asesment dan pendataan serta pemantauan warga yang terdampak banjir luapan sungai.
Diingatkan antisipasi banjir kiriman dari wilayah atas, Sambong, yakni yang berpotensi banjir kiriman di wilayah kelurahan Ngroto, Ngelo dan Karangboyo. (Dinkominfo Blora).