Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) bekerja sama dengan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah I Jawa Tengah melaksanakan kegiatan penanaman pohon di Desa Jepangrejo, Kec. Blora, Sabtu, (26/2/2022).
Penanaman pohon dilaksanakan bersama warga di sekitar embung/sambongan Desa Jepangrejo dengan mengusung tema “Hijau Bumiku Lestari Lingkunganku”
Dalam kesempatan yang sama, Rudi, petugas dari Cabang Dinhut Wilayah I Jawa Tengah menjelaskan kegiatan penanaman pohon ini dilatarbelakangi dengan semakin menipisnya sumber paru-paru dunia dan juga banyaknya bencana alam seperti banjir,tanah longsor dan kekeringan air.
Dengan kegiatan ini diharapkan terciptanya sinergitas pelaksanaan penanaman pohon yang bertujuan untuk penyerapan karbondioksida (CO2) di atmosfer untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Kemudian, ikut berpartisipasi terhadap kebutuhan pangan, energi dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kesadaran semua pihak untuk menanam dan memelihara pohon sebagai bagian dari sikap atau budaya bangsa yang melekat pada kehidupan sehari-hari.
“Ke depannya kalau tumbuhan terawat dan tumbuh dengan bagus supaya bisa menangkal, minimal bencana itu tidak terjadi, jadi kalau musim hujan ketika pohon-pohon subur bagus, tidak terjadi longsor serta banjir dan ketika musim kemarau tidak kekeringan," kata Rudi.
Menurutnya, jarang sekali masyarakat memanfaatkan ruang terbuka untuk penanaman karena tidak memiliki nilai ekonomi. Kebanyakan ruang terbuka dimanfaatkan untuk ruang terbangun.
"Selain itu juga, masyarakat juga memiliki lahan yang terbatas," katanya.
Ia menjelaskan, penutupan vegetasi bertujuan supaya air hujan yang turun tidak langsung ke tanah, hingga terjadi erosi.
Ketika musim kemarau perakaran pohon bisa menyimpan air lama sehingga merilis air pelan-pelan saat kemarau tiba. Pada skala mikro tanaman memiliki adaptasi juga terhadap kondisi perubahan cuaca misalnya melalui pengguguran daun dan lainnya,
Sementara itu Didik Warsono, Koordinator KKN UPGRIS Jepangrejo mengatakan menanam bukan hanya sekedar memindahkan bibit untuk ditancapkan pada hamparan tanah yang telah di buat lubang.
Tapi juga menanam rasa cinta pada apa yang kita tanam, memupuknya, merawatnya, hingga kelak kan menuai hasilnya.
"Kalaupun bukan kita, anak cucu kitapun berhak untuk merasakannya. Karena jika kita berpikir untuk satu tahun ke depan, maka semailah sebiji benih. Jika kita berpikir untuk sepuluh tahun ke depan, maka tanamlah sebatang pohon," ungkapnya.
Kegiatan itu mendapat respon dari warga Jepangrejo.
“Penanaman pohon ini nantinya bisa menanggulangi bencana kekeringan saat musim panas karena di daerah Jepangrejo sendiri peresapan air sangat kurang,” kata Slamet, warga Jepangrejo. (Tim Dinkominfo)