Dekranasda Blora Expo 2018 sukses digelar di GOR Mustika Blora. Selama enam hari sejak 27 Februari 2018 sampai dengan 4 Maret 2018 pada event tersebut diperkirakan telah terjadi transaksi jual beli senilai lebih Rp4 miliar.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Blora Dra. Hj. Umi Kulsum saat menutup gelaran pameran, Minggu siang (4/3/2018) di GOR Mustika mengucapkan terimakasih atas kerjasama seluruh pihak yang telah turut menyukseskan pameran ini.
“Terimakasih atas kerjasama yang baik dalam penyelenggaraan pameran ini. Angka transaksi hingga Rp 4 miliar bukan jumlah yang kecil untuk sekelas UKM. Belum lagi produk UKM bisa lebih dikenal luas. Sehingga kami berharap hasil ini bisa mendorong peningkatan perekonomian Kabupaten Blora,” ujarnya.
Apalagi pameran UKM ini menurutnya tidak hanya diikuti oleh UKM Kabupaten Blora saja. Panitia sengaja mengundang dan mengikutsertakan UKM dari Kabupaten/Kota lainnya untuk bergabung supaya tercipta persaingan kualitas produk yang dipamerkan antara lokal Blora dan daerah lain.
“Hasilnya produk UKM kita tidak kalah dengan wilayah lain. Seperti batik Blora, selama pameran banyak diburu pembeli. Tidak kalah dengan batik dari kota lain yang juga ikut dipamerkan. Begitu juga dengan kerajinan dari kayu jati, keramik dan lainnya. Ini bukti bahwa produk kita berani bersaing,” lanjutnya.
Pihaknya juga ingin event pameran seperti ini bisa kembali dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya. Karena manfaatnya sangat banyak untuk pengembangan UKM yang ada di Kabupaten Blora.
“Setiap hari selalu ramai pengunjung dan banyak produk UKM yang dibeli. Semoga tahun depan pameran seperti ini bisa kembali dilaksanakan dengan lebih baik lagi dan pesertanya lebih banyak lagi,” ujarnya.
Di tempat yang sama Bupati Djoko Nugroho diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Drs. Suryanto M.Si mengapresiasi dan mendukung terus agar pameran UKM seperti ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
Menurutnya potensi UKM di Kabupaten Blora sangatlah banyak dan belum semuanya tergarap dengan maksimal. Jika semua potensi bisa dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin akan menjadi sebuah usaha yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Ia lantas menyontohkan ada salah satu stan pameran di Dekranasda Blora Expo 2018 dari Sidoarjo yang memamerkan kerajinan tas, sepatu dan sandal dari kulit. Ternyata sebagian bahan dasarnya berasal dari Blora, sehingga ia merasa ini modal yang bagus untuk dikembangkan di Blora sendiri.
“Salah satu stan ternyata memproduksi kerajinan dari kulit yang bahan dasarnya dari Blora. Ini peluang bagus yang harusnya bisa dikerjakan warga Blora sendiri. Kulit sapi dan kambing yang ada di Blora kedepan harus bisa dioleh menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Bahan dasar kita sudah punya, nanti tinggal kita berikan pelatihan,” terangnya.
Dalam acara penutupan Dekranasda Blora Expo 2018 tersebut juga dilakukan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba-lomba yang diadakan dalam rangka untuk memeriahkan pameran.
Yanik Mariana, salah satu pelaku UKM batik tulis Blora “Nimas Barokah” yang mengikuti pameran mengaku senang karena semua barang yang dibawa ke pameran habis terjual. Bahkan saat penutupan pameran belum selesai, pihaknya terpaksa menutup stannya lebih dulu karena sudah kehabisan stok batik tulis.
“Alhamdulillah semuanya laku dijual. Batik yang baru selesai dikerjakan kemarin juga langsung dibeli pengunjung. Semoga pameran seperti ini bisa terus dilakukan secara berkala agar produk UKM bisa dikenal dan dibeli masyarakat,” ungkapnya.
Hadir dalam acara tersebut jajaran istri Forkopimda, Asisten 2 Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Slamet Pamudji, Kepala dinas Pendidikan Achmad Wardoyo, Camat dan pembina Dekranasda tingkat kecamatanse Blora. (Dinkominfo Kab. Blora | Tim).