Seputar Blora

Pelatihan dan Simulasi Penanganan Bencana


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora menyelenggarakan kegiatan Pelatihan dan Simulasi Penanganan Bencana kepada warga Blora. Kegiatan bertujuan untuk mengedukasi warga dengan pembelajaran penanggulangan bencana berbasis masyarakat guna mengantisipasi pengurangan resiko bencana.

Demikian hal itu disampaikan oleh Kepala DPBD Blora Sri Rahayu didampingi Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Sujianto, di Blora, Senin (19/3).

“Pelatihan dan Simulasi Penanganan bencana diselengggarakan selama delapan hari di sejumlah desa/kelurahan yang rawan bencana banjir,” ujarnya.

Tujuan lain diselenggarakannya pelatihan, kata dia, yaitu untuk menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional pada tanggal 26 April 2018.

“Kami harapkan tim ini bisa bekerja dengan maksimal, cepat dan tanggap ketika ada bencana. Artinya sebelum menyelamatkan orang lain, amankan diri terlebih dulu. Misalnya ketika ingin menolong orang tenggelam di sungai, jangan asal ikut nyebur untuk menolong. Lindungi dulu dengan pelampung dan alat pelindung diri,” katanya.

Dijelaskan lebih lanjut, pelatihan hari pertama (19/3) dilaksanakan di aula BPBD dengan peserta relawan tangap bencana Surosentiko.

Hari kedua, Rabu (20/3) dilaksanakan di wilayah Kecamatan Sambong dengan perwakilan peserta dariu wilayah desa Biting, Giyanti dan Brabowan.

Palaksanaan pelatihan hari ke tiga, Kamis (21/3) di wilayah Kecamatan Cepu dengan perwakila peserta dari Ngelo, Ngroto dan Karangboyo.

“Di wilayah desa dan kelurahan itu rawan banjir akibat luapan sungai Kejalen. Peserta masing-masing 50 orang,” jelas Sujianto.

Kemudian, hari ke empat, Jumat (22/3) di wilayah Kecamatan Kedungtuban dengan perwakilan peserta dari desa Sogo dan Kedungtuban yang dinilai rawan banjir akibat luapan bendung mursapa.

Hari ke lima, Senin (26/3) di wilayah desa Purworejo Kecamatan Blora.

“Untuk di Purworejo dilaksanakan di balai desa. Ini sebagai antisipasi luapan aiar dari embung Pleret,” kata Sujianto.

Selanjutnya pelatihan hari ke enam, Selasa (27/3) dilaksnakan di wilayah Kecamatan Banjarejo dengan perwakilan peserta dari desa Kebonrejo, Karangtalun dan Banjarejo. Di wilayah setempat rawan terdampak luapan air dari waduk Greneng.

Pelatihan hari ke tujuh, Rabu (28/3) dan ke delapan, Kamis (29/3) di desa Kedungwaru Kecamatan Kunduran dan di desa Kedungwungu Kecamatan Todanan.

“Daerah ini rawan banjir dari sungai Cangkring. Di wilayah tersebut nanti akan diberi pelatihan oleh tim dari Provinsi Jawa Tengah,” ujarnya.

Kepala BPBD mengimbau agar warga masyarakat Blora meningkatkan kewaspadaan bencana yang disebabkan faktor alam dan cuaca. (Dinkominfo Kab. Blora).

    Berita Terbaru

    Bertepatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Puncak HUT ke-81 PSM Randublatung Gelar Sholawatan, Pengajian dan Bagi Beasiswa Puluhan Juta
    16 September 2024 Jam 17:52:00

    Ketua Yayasan Perguruan Islam Pesantren Sabilil Muttaqien (YPI PSM) Kecamatan Randublatung...

    Ilusa Gelontorkan Ratusan Tangki Air Bersih ke Desa Terdampak Kekeringan
    16 September 2024 Jam 15:51:00

     Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Blora (ILUSA) lintas generasi, gelontorkan ratusan tangki air...

    Bazar UMKM PKKP di Wisata Noyo Gimbal
    15 September 2024 Jam 21:28:00

    Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, melalui program Pengembangan...