Sebanyak 141 calon siswa (peserta) akan menempuh pendidikan budaya Jawa yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Blora mulai Agustus 2022 hingga Januari 2023.
Ratusan calon siswa itu diterima secara resmi oleh Ketua DPD Permadani Blora Agus Pratiknya dalam acara Wisuda Purwa Wiyata Bregada XIII tahun 2022/2023 di pendopo Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Parisiwata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Minggu (7/8/2022).
Ketua DPD Permadani Blora Agus Pratiknya dalam sambutan dan pengarahannya menyampaikan bahwa Permadani Blora terus berusaha keras untuk melestarikan budaya Jawa yang mencakup etika pergaulan, sopan santun, dan bertutur kata dengan benar sesuai kaidah budaya Jawa.
“Pendidikan dilaksanakan selama kurang lebih enam bulan dengan sejumlah materi. Waktu yang cukup lama bagi para siswa atau peserta dan kita semua untuk bersama uri-uri budaya Jawa. Oleh karena itu kami minta semua dengan hati yang ikhlas dan sabar bisa mengikuti pendikan ini hingga selesai, ” ucapnya dengann menggunakan bahasa Jawa Tengah.
Dengan mengikuti pendidikan, kata Agus Pratiknya, berarti menambah teman dan kerukunan persaudaraan sehingga bisa bersama menjunjung tinggi dan melestarikan budaya Jawa di Nusantara, khususnya di Kabupaten Blora.
Ia menyebut latar belakang peserta pendidikan budaya Jawa itu beragam. Tidak hanya muda-mudi melainkan juga kalangan orang tua. Mereka terdiri dari berbagai profesi mulai dari guru, PNS, pegawai swasta, pedagang, petani dan para pegawai purna bakti.
"Kami dari Permadani DPD Blora berusaha untuk menggali, memperdalam, dan mengembangkan budaya dan adat Jawa. Hal ini karena secara makro nilai-nilai budaya Jawa kami lihat sudah mulai kurang diminati, utamanya dalam hal tatakrama berbicara di kalangan masyarakat kita," tambahnya.
Materi yang diajarkan di antaranya adalah cara berbicara, cara berpakaian, tata rias, dan tata cara upacara adat Jawa, serta pengetahuan lainnya yang ada kaitannya dengan kebudayaan nasional.
Sedangkan acuan yang dipakai dalam pendidikan ini mengacu pada Gagaran Baku Permadani. Sehingga yang dihasilkan nanti mutu dan kualitas alumni bisa sama dan terukur.
Permadani DPD Blora selama ini telah banyak memberikan warna di wilayah Blora. Di antaranya adalah mendukung Hari Jadi Blora lengkap dengan tatanan upacara adat.
“Kami harapkan setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan bisa menjadi berkah dan bermanfaat di masyarakat, terlebih dalam acara yang berkaitan dengan adat dan tradisi Jawa seperti upacara pengantin dan pranatacara (pembawa acara),” ungkapnya.
Agus Pratiknya menyebut, bahwa sejatinya pernah mendapat petunjuk akan adanya aspirasi dari Bupati Blora, namun hingga kini belum terealisasi, sehingga pihaknya berharap agar segera terelasisasi guna mendukung kegiatan Permadani Blora.
Ketua DWP Permadani Jawa Tengah Y.A Pedi Hendriyadi dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi terselenggaranya pendidikan dan mengucapkan terimakasih atas antusias peserta Bergada XIII yang jumlahnya mencapai ratusan.
“Dari jumlah peserta sebanyak 141 orang ini, kalau bisa mengikuti pendidikan budaya Jawa hingga selesai, nanti yang akan mewisuda saya sendiri. Oleh karena itu selesaikan apa yang sudah anda mulai, kalau berani buka maka berani menutup,” tegasnya.
Sementara itu, Kasdi, selaku koordinator penyelenggara, dalam laporannya antara lain menyampaikan, pendidikan dilaksanakan dalam satu tempat yakni di pendopo Dinporabudpar Kabupaten Blora.
“Saya memang mengusulkan, meskipun jumlah peserta banyak, pelaksanaan pendidikan hanya di satu tempat saja, tidak perlu dibagi menjadi dua kelas, tetap di pendopo Dinporabudpar,” kata Kasdi.
Di sela acara, peserta dihibur dengan dua tampilan seni tari tradisional, yakni Tari Gambyong dan Tari Janggrungan. Sebelumnya secara simbolis dikalungkan tanda peserta pendidikan budaya Jawa oleh Ketua DPD Permadani Blora kepada perwakilan peserta (DINKOMINFO BLORA).