Wakapolri Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H, berharap Rumah Sakit Bhayangkara di Desa Jagong, Kecamatan Kunduran sudah bisa melayani masyarakat di tahun 2024.
Hal itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja di kampung halaman, Blora, Selasa (25/7/2023),
Wakapolri Agus Andrianto selain meninjau pembangunan RS Bhayangkara yang peletakan batu pertamanya dilakukan 20 Mei 2023 lalu, juga menyerahkan bantuan sembako kepada warga masyarakat Blora.
Sesampainya di lokasi pembangunan RS, Wakapolri yang didampingi Kapusdokkes, Polri Irjen. Pol. Asep Hendradiana, Kapus Inafis Polri, Brigjen. Pol. Mashudi, Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes. Pol. Sumy Hastry Purwanti, mendengarkan paparan progress pembangunan bersama dengan pihak kontraktor.
Usai mendengarkan paparan, Wakapolri beserta rombongan nampak berkeliling mengecek progress pembangunan gedung rumah sakit.
Terlihat sudah nampak berdiri kokoh beton rangka bangunan yang menjulang tinggi hingga empat lantai.
“Saya pulang ke Blora atas ijin Kapolri, untuk melakukan pengecekan atas pembangunan rumah sakit Bhayangkara di wilayah Kabupaten Blora, khususnya di Kecamatan Kunduran,’’ papar Agus Andrianto.
Dikatakan, RS Bhayangkara di Blora sangat diperlukan masyarakat. Progres pembangunannya sudah mencapai 38 %.
Diharapkan, pembangunan rumah sakit tersebut bisa berjalan lancar, dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan bisa terpenuhi dengan baik. Sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
Menurutnya, kalau rumah sakit sudah beroperasi, nantinya bisa cover sampai masyarakat Grobogan kemudian dari Blora sendiri. Diharapkan,fasilitas pendukung rumah sakit segera bisa dipenuhi, sehingga di tahun 2024 nanti bisa operasional dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Komjen Pol Agus yang asli Blora itu menyampaikan, dengan lahan yang cukup besar, nantinya rumah sakit Bhayangkara di Kunduran akan dikembangkan atau ditingkatkan tipenya dari Tipe D menjadi tipe C atau tipe B.
Untuk itu perlu dibuat perencanaannya yang baik. Sehingga kedepannya rumah sakit diharapkan bisa menjadi rumah sakit rujukan sekaligus keberadaanya memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
“Dengan harapan bahwa kalau tipenya naik tentunya bisa menjadi rumah sakit rujukan untuk wilayah sini. karena fungsi rumah sakit kan bukan hanya fungsi ekonomi, tapi fungsi sosialnya juga bisa kita harapkan diterapkan oleh jajaran kepolisian khususnya, dari bidang kesehatan,” jelasnya
Termasuk, lanjut Wakapolri, nantinya kehadiran rumah sakit Bhayangkara bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang kurang mampu.
“Kapusdokkes akan menyusun laporan setelah kita berkunjung ke sini, dengan harapan kedepan saya minta pak Kapusdokkes dan jajaran dokkes di kewilayahan kalau ada masyarakat tidak mampu nanti bisa kita uruskan BPJS untuk bantuan masyarakat miskin dari pemerintah daerah. Kalau nggak, ya harus memberikan pelayanan, karena ini bisa di BLU, kasih gratis ke masyarakat, itulah bentuk kehadiran negara,” pungkasnya
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, ST, MM, yang hadir mewakili Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP.,M.Si menyampaikan terimakasih atas dukungan dari Polri dalam pembangunan rumah sakit di Kecamatan Kunduran tersebut.
“Mewakili Bapak Bupati Arief Rohman, saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Kapolri, Bapak Wakapolri, dan seluruh jajaran Polri yang telah menghadirkan Rumah Sakit Bhayangkara di Kabupaten Blora ini. Tentunya, kehadiran rumah sakit ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Blora,’’ papar Wakil Bupati yang akrab dipanggil Mbak Etik itu.
Dikatakan, Pemkab Blora akan terus mendukung agar nantinya pembangunan rumah sakit ini bisa berjalan lancar, dan bisa segera beroperasi memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Seusai meninjau pembangunan RS Bhayangkara, Wakapolri juga menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat Kabupaten Blora yang kurang mampu, beberapa diantaranya lansia dan pekerja bangunan.
Termasuk Wakapolri beserta rombongan menyempatkan diri berkunjung ke Sekretariat Organisasi Gerakan Difabel Blora Mustika (DBM) yang ada di Kecamatan Blora. DBM sendiri merupakan lembaga organisasi gerakan advokasi inklusi disabilitas, perempuan, anak, pemuda, lansia dan kusta.
Di lokasi itu, Agus Andrianto menyapa dan memberi semangat kepada para difabel. Selain juga mengapresiasi dan membeli hasil karya dari para difabel, salah satunya kain batik. Termasuk juga menyerahkan bantuan kepada mereka. (DINKOMINFO BLORA).