Gadis difabel tuna rungu Najiha Zahra atau akrab dipanggil Rara (17) membuktikan prestasinya ini meraih medali emas kategori speed relay team putri dan mendapat perak dalam kategori boulder team putri cabang olahraga panjat tebing dalam gelaran Porprov ke XVI yang dihelat di Lapangan Kridosono pada Senin, (7/8/2023).
Selain itu Rara juga masih akan bertanding dalam 3 kategori yaitu speed individu, lead individu, dan combine individu dan juga berpeluang mendapatkan medali emas.
Ipuk, pelatihnya menyampaikan bahwa Rara masih akan bertanding dan berpeluang besar menjuarai masing masing kategori.
“Kami menargetkan Rara mendapat 3 emas di tiga kategori berikutnya, dan kami optimis rara mampu,” jelasnya.
Rara juga tengah mengikuti pemusatan pelatihan di Pelatda untuk persiapan Pra Pon pada Oktober nanti, dan tentunya target untuk ikut PON 2024.
Sementara itu Sunarti (47) ibunda Rara menceritakan bahwa Rara sudah mulai Latihan panjat tebing sejak kelas 2 SD. Awalnya Sunarti terpukul ketika memeriksakan Rara karena dokter memvonis Rara sebagai tuna rungu, namun ia meyakini dibalik kekurangan pasti akan ada kelebihan.
“Saat Rara mengikuti test IQ, dia unggul dalam kecerdasan body kinestetic. Selain itu saat Rara kecil suka memanjat mengikuti kakak kakanya yang kebetulan semua laki-laki,” terangnya.
Akhirnya atas rekomendasi seorang teman, Sunarti mantap mengikutkan Rara dalam latihan panjat tebing dan setelah 10 bulan berlatih Rara berhasil mendapat juara 2 dalam debutnya.
Dukungan ibunda pasti sangat berpengaruh pada perkembangan prestasi Rara, dulu saat kecil Sunarti selalu antar jemput dan mengikuti Rara kompetisi di berbagai kota, kini saat tinggal di asrama Pelatda Semarang, Sunarti masih rutin menjenguk Rara sebulan sekali.
Saat ditanya, Rara yang kini menempuh Pendidikan di SLB Jepon, bermimpi ingin melanjutkan kuliah di Jurusan Pendidikan Luar Biasa atau melanjutkan Pendidikan di bidang Boga, ibunda yang mempunyai usaha catering dan bakery juga bercerita saat libur di rumah Rara sangat rajin membantu dan sangat terampil saat membuat roti dan membantu memasak, bahkan ibunda bercerita Rara mampu menyelesaikan 300 – 500 donat sendirian dalam sehari.
Sunarti bangga terhadap putri kecilnya yang kini beranjak remaja, dan berharap suatu saat Rara akan membanggakan Indonesia. (DINKOMINFO BLORA).