Bupati Blora, Djoko Nugroho meresmikan kebun buah Greneng di wilayah Dukuh Klapanan, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan. Setelah diresmikan, kebun buah itu dibuka untuk umum.
Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Djoko Nugroho kemudian diserahkan kepada pemilik kebun, Bambang Suharto, disaksikan jajaran Forkopimda, Kepala OPD terkait, Forkopimcam Tunjungan dan warga masyarakat sekitar, yang dirangkaikan dengan buka bersama.
“Alhamdulillah setelah melakukan persiapan selama lima tahun yang penuh perjuangan sejak lahan masih tandus hingga kini berjalan lancar dan siap dibuka untuk umum. Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan semuanya yang telah membantu untuk mewujudkan kebun ini. Tanpa peran semuanya, kami tidak bisa menjadi seperti ini,” ujar Bambang Suharto, Senin (11/6/2018).
Setelah diresmikan, menurutdia, kebun sudah siap dikunjungi untuk masyarakat umum setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.30 WIB.
“Setiap hari buka, nanti tiket masuknya per orang Rp5.000,00. Bisa masuk ke kawasan kebun buah untuk jalan-jalan sekaligus hunting foto. Jika saat bersamaan ada buah yang bisa dipanen, bisa dibeli untuk pengunjung,” lanjut Bambang Suharto.
Sementara itu, untuk melepas lelah, di tengah kawasan Kebun Buah Greneng telah disediakan cafetaria dan toko souvenir.
Pengunjung bisa melepas lelah, berkuliner untuk sekedar minum makan, dan berburu oleh-oleh. Ada pusat informasi juga di atasnya cafetaria, kemudian arena bermain anak. Tidak jauh dari kebun juga ada masjid.
“Saya memimpikan kedepan lokasi ini bisa menjadi kawasan wisata terpadu. Mengingat ada banyak daya tarik wisata di sekitar Waduk Greneng. Bukan hanya kebun ini saja. Sehingga saya mohon arahan Bupati untuk pembangunan kawasan wisata ini agar bisa membawa manfaat untuk seluruh masyarakat Desa Tunjungan dan sekitarnya,” harap Bambang Suharto.
Di tempat yang sama Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya sangat mengapresiasi semangat Bambang dan rekannya, Prakoso, yang telah berhasil membangun kawasan perkebunan buah di lahan yang sebelumnya tandus.
“Tujuh tahun yang lalu daerah ini kering dan tandus. Tidak ada yang mengira bahwa lokasi yang tandus itu kini bisa berubah menjadi kebun buah yang subur. Berkat kegigihan dan usaha Pak Bambang dan kawan-kawan yang kuat, kini hasilnya bisa kita lihat bersama,” kata Bupati.
Agar kedepan keberadaan kebun buah ini bisa bermanfaat untuk sekitar, Bupati meminta semuanya harus ikut memberi dukungan dan ikut membantu mengelola, menjaga, membudidayakan dan mempromosikan serta melayani pengunjung dengan sopan.
“Contohnya nanti saya sebagai Bupati akan membangun akses jalan masuk menuju kebun. Habis lebaran nanti Maguan menuju Tunjungan akan mulai di cor beton. Begitu juga warga sekitar harus ikut cawe-cawe. Sambut pengunjung dengan ramah dan sopan. Jika kebun ramai maka ekonomi akan tumbuh. Tenaga kerja akan lebih banyak terserap dan warung-warung bisa didirikan di sekitar kebun oleh warga,” lanjut Bupati.
Sekadar diketahui luas kebun buah Greneng ini mencapai 26 hektare. Seluas 10 hektare sudah ditanami tanaman buah-buahan dan telah menghasilkan. Terdapat ribuan pohon aneka buah, seperti 1200 batang pohon kelengkeng jumbo, 190 batang pohon durian montong, 2500 batang pohon pepaya kalina, 850 batang pohon jambu kristal, 80 batang pohon alpukat kendil, srikaya, sawo, jeruk dan lainnya.
Saat ini, sedang musim panen pepaya kalina dan jambu kristal. Sedangkan kelengkeng sedang musim berbunga dan diperkirakan akan masak di akhir Juli. (Dinkominfo Kabupaten Blora).