Wartawan senior Blora Abdul Muiz mengatakan bahwa kompetensi mencakup melakukan sesuatu, bukan hanya pengetahuan yang pasif. Kompetensi tidak hanya untuk mengetahui apa-apa saja yang harus dilakukan, melainkan juga berencana untuk melakukan atas apa yang telah diketahui.
“Kompetensi adalah keterampilan, pengetahuan, sikap dasar serta nilai yang dicerminkan ke dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang sifatnya berkembang dinamis, kontinyu serta dapat diraih setiap waktu,” kata Abdul Muiz saat mengawali paparan materi pada pelatihan Pra Uji Kompetensi Wartawan (UKW) bagi para anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Blora di ruang pertemuan kuliner Desa Tempuran Kecamatan/Kabupaten Blora, JawaTengah, Senin (15/7/2024).
Muiz, sapaan wartawan media Suara Merdeka bergelar magister itu menegaskan Dewan Pers Nomor 1/Peraturan-DP/II/2010 tentang Standar Kompetensi Wartawan, yang diperbarui dengan Peraturan Dewan Pers Nomor 1/Peraturan-DP/X/2018 disebutkan Standar kompetensi wartawan (SKW) adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian, dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas kewartawanan.
“Tujuan utama standar kompetensi wartawan adalah meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan melalui kegiatan sertifikasi profesi yang diterapkan dalam praktik uji kompetensi wartawan (UKW),” jelasnya.
Ia menyebut ada sejumlah jenjang kompetensi, yakni Jenjang Kompetensi Wartawan Muda, Jenjang Kompetensi Wartawan Madya, Jenjang Kompetensi Wartawan Utama.
Dijelaskannya, elemen kompetensi wartawan muda, yaitu mengusulkan dan merencanakan liputan. Menerima dan melaksanakan penugasan. Mencari bahan liputan, termasuk informasi dan referensi. Melaksanakan wawancara. Mengolah hasil liputan dan menghasilkan karya jurnalistik. Mendokumentasikan hasil liputan dan membangun basis data pribadi. Membangun dan memelihara jejaring dan lobi.
Selanjutnya, eleman kompetensi wartawan madya, meliputi menyunting karya jurnalistik wartawan. Mengompilasi bahan liputan menjadi karya jurnalistik. Memublikasikan berita layak siar. Memanfaatkan sarana kerja berteknologi informasi. Merencanakan, mengoordinasikan dan melakukan liputan berkedalaman (indepth reporting). Merencanakan, mengordinasikan dan melakukan liputan investigasi (investigative reporting). Menyusun peta berita untuk mengarahkan kebijakan redaksi di bidangnya. Melakukan evaluasi pemberitaan di bidangnya. Membangun dan memelihara jejaring dan lobi. Memiliki jiwa kepemimpinan.
Berikutnya, eleman kompetensi wartawan utama, yaitu menyunting karya jurnalistik wartawan. Mengompilasi bahan liputan menjadi karya jurnalistik. Memublikasikan berita layak siar. Memanfaatkan sarana kerja berteknologi informasi. Merencanakan, mengordinasikan dan melakukan liputan berkedalaman (indepth reporting). Merencanakan, mengoordinasikan dan melakukan liputan investigasi (investigative reporting). Menyusun peta berita untuk mengarahkan kebijakan redaksi. Melakukan evaluasi pemberitaan. Memiliki kemahiran manajerial redaksi. Mengevaluasi seluruh kegiatan pemberitaan. Membangun dan memelihara jejaring dan lobi. Berpandangan jauh ke depan/visioner. Memiliki jiwa kepemimpinan.
Ketua PWI Blora, Heri Purnomo mengatakan bahwa pelatihan Pra UKW ini merupakan salah satu komitmen PWI Blora untuk meningkatkan profesionalisme wartawan.
“Pelatihan Pra UKW ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi wartawan dan mempersiapkan mereka untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan yang tidak lama lagi akan dilaksanakan di sejumlah wilayah,” tuturnya.
Heri menandaskan, wartawan harus terus belajar dan meningkatkan kompetensinya agar dapat menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas.
Pelatihan Pra UKW ini diikuti oleh 50 orang wartawan yang tergabung dalam PWI Blora maupun di luar keanggotaan.
Acara ini dibuka oleh Bupati Blora Arief Rohman dan dihadiri oleh Kepala Dinkominfo Pratikto Nugroho, SKK Migas, Exxon Mobile Cepu Limited, Pertamina EP Field Cepu dan Blora Patragas Hulu (Perseroda).
Dalam sambutannya, Bupati Blora Arief Rohman, menyampaikan apresiasi kepada PWI Blora atas penyelenggaraan pelatihan Pra UKW ini. Ia berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas jurnalisme di Blora.
"Peran media PWI sangatlah penting untuk bersinergi pembangunan daerah dan kita menyadari bahwa pemerintah perlu partner untuk memberikan masukan dan saranya agar menjalankan perannya secara signifikan," kata Bupati Blora.
Oleh karena itu peningkatan kapasitas uji kopemtensi dan hal tentang sumber daya manusia sangatlah penting dibidang jurnalistik dalam rangka memberikan sesuatu dan untuk mencerahkan masyarakat.
Peserta pelatihan tampak antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka berharap pelatihan ini dapat membantu mereka untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka sebagai wartawan. (Tim).