Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora Bambang Sulistya mengungkapkan tugas utama manusia dalam kehidupan adalah menjadikan segala aktivitas yang dijalani bernilai ibadah.
“Ibadah, dalam Islam adalah segala bentuk pengabdian dan kepatuhan kepada Allah Swt yang dilakukan dengan niat tulus dan sesuai dengan aturan-Nya. Ada yang memaknai ibadah adalah semua yang mencakup segala perbuatan yang disukai dan diridoi oleh Allah SWT baik berupa perkataan maupun perbuatan,” kata Bambang Sulistya saat menyampaikan kuliah subuh (kuliah tujuh menit) di masjid Nurul Falah, Perumnas Kelurahan Karangjati Blora, Minggu (29/9/2024).
Bambang Sulistya, yang juga mantan Sekda dan mantan anggota DPRD Blora itu menyampaikan pesan-pesan kebaikan kepada para jemaah masjid setempat dengan mengusung tema, IKN dapat meningkatkan kualitas ibadah bagi umat Islam.
Mengutip dalam Al-Quran, Allah berfirman, "Dan, Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu” (QS. Az Zariyaat : 56).
“Dari ayat ini mengandung makna bahwa Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk mengabdikan diri, taat, tunduk dan menyembah hanya kepada Allah SWT. Ada beberapa pesan dari ayat ini,” ucapnya.
Pertama, menyadarkan kita akan hubungan yang dekat antara pencipta yang diciptakan. Kedua, mengingatkan kita akan kebaikan Allah SWT dan tanggung jawab kita untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya. Ketiga, menyerukan kita untuk merangkul kesalehan sebagai landasan hidup. Keempat, meyakinkan kita akan janji Allah untuk membalas perbuatan baik.
Bambang menginformasikan bahwa manusia diciptakan hanya mengabdi semata Allah. Adapun pengabdian itu salah satunya adalah menjalankan perintah perintah agama baik yang bersifat vertikal maupun horisontal.
Seperti zakat, sedekah, menebar senyum, memberi kasih sayang, menolong dan berbagi kepada orang yang kurang beruntung serta menyambung silaturahmi. Berkenaan dengan hal tersebut perlu adanya upaya peningkatan kualitas ibadah bagi umat Islam.
“Ada tiga landasan dan sikap yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari hari,yaitu dapat dirumuskan dalam akronim IKN. Bukan kepanjangan dari Ibu Kota Negara yang sampai saat ini masih menimbulkan persepsi yang berbeda dari berbagai elemen masyarakat. Namun akronim IKN disini sebagai tiga hal yang menentukan dalam kualitas beribadah bagi umat Islam,” jelasnya.
I-Istiqomah, menurut pengertian bahasa adalah tegak lurus, tetap, sikap teguh pendirian dan selalu konsisten. Namun pengertian lebih luas adalah bersikap teguh untuk melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan, keislaman meski harus menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan godaan.
Dalam tatanan realistis sikap yang tidak lekang karena panas dan tidak lapuk karena hujan.
Sebagaimana tersurat dalam Hadist Muslim, Rasullah SAW bersabda "Katakanlah,aku beriman kepada Allah dan lalu bersikaplah istiqomah".
Siapa saja yang sanggup membingkai seluruh ibadahnya dalam keistiqomahan, maka ia dimudahkan menggapai kebaikan kebaikan.Bahkan ketaatan seseorang hamba salah satunya bisa diukur dari keistiqomahannya.
Semakin ia istiqomah melakukan kebajikan, maka semakin bernilai pula kualitas ibadahnya dihadapan Allah.
Beberapa contoh perilaku istiqomah yang bisa kita lakukan dalam hidup sehari-hari, selalu menjalankan perintah Allah dan menjahui segala macam bentuk laranganNya. Melaksanakan salat wajib tepat waktu dan tidak ada upaya untuk menunda, selalu menjalankan kewajiban dengan rasa senang, nyaman dan merasa tidak dibebani.
K-Keikhlasan, adalah tidak ada tuntutan hati untuk meminta balasan,pujian, sanjungan dari manusia, kecuali balasan dari Allah SWT. Jika keikhlasan sudah menjadi bingkai dari ibadah ibadah yang kita lakukan, maka kita tidak pernah bosan apalagi putus asa untuk melakukan ibadah.
“Ingat jika kita beribadah tanpa didasari keikhlasan, maka ibadah kita tidak memiliki nilai dimata Allah dan tidak akan mencatatnya sebagai amal kebaikan. Sebagaimana tersurat dalam hadist riwayat Abu Daud, Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan kecuali dilakukan dengan keikhlasan dan mengharap rido-Nya," tuturnya.
N-Niat, merupakan kunci utama dalam ibadah. Sebanyak dan sebesar apa pun ibada yang kita lakukan,tetapi jika tidak dilandasi dengan niat baik sebagaimana diajarkan dalam Islam,maka sia-sialah ibadah itu.Niat menentukan kualitas atau nilai suatu ibadah.
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung dengan niatnya.Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkan"( H.R. Bukhari dan Muslim).
Niat memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah yang lain dan untuk membedakan tujuan seseorang dalam beribadah,apakah seorang itu beribadah karena mengharapkan rido Allah atau dia beribadah karena selain Allah hanya ingin memperoleh pujian manusia.
Disimpulkan niat adalah dorongan hati yang senantiasa mengalir seiring dengan ketaatan kepada Allah.
“Ada pantun buat kita semua, ke Tunjungan beli durian, durian manis penuh kelezatan, landasi ibadahmu dengan keikhlasan, Insya Allah tercipta kebahagian dan ketakwaan. Kesimpulannya, setiap ingat IKN maka ingat pula upaya untuk meningkatkan kualitas ibadah bagi kita semua,” tutupnya.
Selesai memberikan kultum diserahkan tujuh buah kitab suci Al-Quran kepada ketua takmir masjid Nurul Falah untuk menambah kemakmuran masjid dan umat memperoleh pitulungan selalu dalam lindungan-Nya, sehat, bahagia dan penuh keberkahan.
Untuk diketahui, kegiatan pengurus takmir masjid Nurul Falah yang berada di perumnas Karangjati RW V Kelurahan Karangjati Kecamatan Blora dan diketuai oleh Slamet Pamuji dalam memakmurkan masjid semakin regeng dan semarak.
Apalagi setiap Minggu pagi selesai salat subuh berjamaah dilanjutkan pemberian kuliah tujuh menit (kultum) oleh nara sumber yang berasal dari salah satu jemaah masjid Nurul Falah sendiri. (Tim).