Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora mendorong peningkatan jumlah sekolah adiwiyata di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Mochamad Muchlisin ketua Bapemperda DPRD Kabupaten Blora saat melakukan kunjungan bersama DLH Blora di SDN 1 Turirejo Jepon Rabu kemarin (23/10/2024).
Pihaknya menilai pentingnya pembinaan terkait gerakan peduli dan berbudaya lingkungan di sekolah.
“Pembinaan di sekolah sangat penting karena dapat mendidik para siswa untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup,” jelasnya saat dikonfirmasi Kamis (24/10/2024).
Cak Sin sapaan akrab Mochamad Muchlisi menekankan pentingnya pembiasaan dan kegiatan keseharian di sekolah untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan pada siswa.
Pendidikan dini untuk anak-anak sangat penting terutama pendidikan tentang pengenalan lingkungan hidup melalui Gerakan Berbudi Dan Berbudaya.
“Budi Pekerti yang mulai luntur seiring majunya teknologi harus di barengi dengan pendidikan karakter, budi pekerti serta budaya agar anak anak kita selalu mengerti dan memahami serta dapat menerapkan itu di lingkungan masing masing, salah satunya dengan mencintai lingkungan,” ucapnya.
DPRD dari fraksi PKB ini menjelaskan sejumlah sekolah di Kabupaten Blora telah menyandang status sekolah adiwiyata dan para sekolah ini telah menerapkan program-program seperti pemilahan sampah organik dan non organik, menanam dan merawat tanaman, serta meminimalisir sampah plastik dengan mengajak siswa membawa botol minuman sendiri dari rumah.
“SDN 1 Turirejo merupakan sekolah adiwiyata tingkat Provinsi, kita akan support untuk bisa menjadi sekolah adiwiyata tingkat nasional. selain itu kita akan terus upayakan menambah jumlah sekolah adiwiyata demi pendidikan dan keberlangsungan lingkungan hidup yg lebih baik. Bahkan hal ini harus disebarluaskan agar semakin banyak generasi muda yang peduli terhadap kondisi lingkungan,” jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup melalui Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas dan Penanganan Pengaduan Lingkungan Hidup (PKPPLH) DLH Kabupaten Blora, Muhamad Muniri, SH, mengungkapkan bahwa saat ini dari jumlah sekolahan 773 sekolah yang ada di Blora jumlah sekolah Adiwiyata di Kabupaten Blora sebanyak 254 Sekolahan .
“Hingga tahun 2024 ini sudah ada 226 sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, 22 sekolah adiwiyata tingkat provinsi,5 sekolah adiwiyata tingkat Nasional, dan 1 sekolah adiwiyata tingkat Nasional, dan 1 sekolah adiwiyata mandiri” terang dia.
Muniri berharap adanya kerjasama yang baik antar instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Kemenag dalam pembinaan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan di sekolah.
“Pendidikan lingkungan hidup salah satunya dilaksanakan melalui kegiatan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah. Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS), sehingga dengan perilaku ramah lingkungan hidup (PRLH) bagi warga sekolah dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup sekolah, lingkungan sekitar sekolah dan Kabupaten Blora,” terangnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga berharap dengan adanya dorongan dan kerjasama yang baik, jumlah sekolah adiwiyata di Kabupaten Blora dapat terus meningkat, sehingga semakin banyak generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
Selain itu pada kegiatan ini adalah langkah kongkrit untuk mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah hak setiap orang.
“Jadi, kegiatan ini adalah cara kita untuk memperjuangkan hak kita sendiri dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat,” pungkasnya.
Dalam kegiatan itu, juga dilakukan penyerahan tempat sampah dan tempat sampah pada SDN 1 Turirejo. (Tim).