Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menargetkan peningkatan peringkat sebagai Kabupaten Terinovatif di tingkat nasional.
Target tersebut dilakukan dengan mengirimkan 250 inovasi program ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mempertahankan gelar yang sebelumnya membawa Blora ke peringkat 12 nasional, dengan harapan bisa menembus 10 besar.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, Mahbub Djunaidi, menjelaskan bahwa dari total 1.000 inovasi yang diusulkan, tim telah menyeleksi 250 inovasi unggulan untuk dikirim ke Kemendagri.
Inovasi-inovasi ini mencakup beragam bidang yang melibatkan kontribusi organisasi perangkat daerah (OPD), masyarakat, dan pelajar di Kabupaten Blora.
“Dengan inovasi yang dikirimkan ini, kami berharap dapat naik peringkat dari posisi 12 menjadi 10 besar nasional,” ungkap Mahbub, Jum'at (25/10/2024).
Menurut Mahbub, dukungan dari seluruh kepala OPD sangat maksimal dalam mengikuti kompetisi Innovative Government Award (IGA) tahun ini. Ia menambahkan, jika Blora mampu mempertahankan prestasi selama dua tahun berturut-turut, status Blora dapat meningkat dari “inovatif” menjadi “terinovatif.”
“Peningkatan ini terus kami jaga agar Blora bisa menjadi daerah terinovatif di Indonesia,” tegas Mahbub.
Mahbub juga menyatakan bahwa inovasi di Blora tidak sekadar merespon masalah, namun menjadi solusi berkelanjutan yang menjawab kebutuhan saat ini dan mendatang.
Program-program inovatif mencakup sektor pelayanan dasar, seperti kesehatan, pendidikan, pertanian, hingga perizinan, yang bertujuan meningkatkan efektivitas pelayanan publik sekaligus mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Setiap ada masalah, inovasi adalah jawaban dan solusi bagi kebutuhan masyarakat,” jelas Mahbub.
Salah satu inovasi unggulan Blora adalah pemanfaatan limbah kotoran ternak sebagai pupuk organik untuk mendukung sektor pertanian. Selain itu, aplikasi Sistem Informasi Layanan Anak Terpadu (SILAT) berhasil menekan angka anak putus sekolah di daerah tersebut.
“Inovasi tidak harus selalu berwujud digital, inovasi non-digital juga bisa menjadi unggulan jika dijalankan dan dikawal dengan baik,” tambah Mahbub.
Dengan terus berinovasi, Mahbub optimis Pemkab Blora mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan prestasi sebagai kabupaten yang mampu menghadirkan solusi nyata dan kreatif bagi kemajuan daerah.
"Dengan terus berinovasi, kami optimis Pemkab Blora mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan prestasi sebagai kabupaten yang selalu menghadirkan solusi nyata dan kreatif untuk kemajuan daerah. Dan kami berkomitmen untuk menjadikan setiap inovasi sebagai jawaban atas tantangan yang ada, demi kesejahteraan masyarakat Blora," ungkap Mahbub. (Tim Dinkominfo Blora).